[CHAPTER 29]

3.2K 451 33
                                    

Mendadak gue ngerasa seperti mahasiswi paling berdosa di muka Bumi. Waktu dosen gue lagi sibuk-sibuknya ngejelasin materi, gue juga sibuk scroll HP gue diam-diam, menyimak grup chat Kosan Mega yang sudah heboh bahkan sebelum gue ninggalin kosan. Iya, mereka masih heboh soal Kak Hani yang keluar dari Kosan setelah sekian puluh purnama.

Shakira
Hani udah dimana sekarang? @ Hani

Aira
Bawa HP ga sih dia? Kok ga balas?

Mega
Bawa, tapi kayaknya belum dia nyalain :)

Shakira
Lah terus gunanya HP apa :'D

Mega
Dia udah sampai di GI hampir lima belas menit
Bisa ketemu editornya ga ya dia, kalo nggak nyalain HP?

Shakira
Anak ini kalau diam, kelihatan dewasa
Sekalinya keluar rumah malah ngilang, njir

Aira
Shak, kamu nggak dimarahin atasanmu kalau masih ngechat?

Shakira
Enggalah. Diam-diam aja dong
Ini aja aku sok pura-pura sibuk banget ngelihatin komputer
Dari WA web :D

Bella
Udah, Ay, biarin aja
Kalau gajinya dipotong, dia jadi donatur susu lagi buat Mega :)

Mega
Kalau gajinya ga dipotong dan tetap mau jadi donatur susu, aku akan menerima dengan sukarela

Shakira
Nanti aku beliin susu kalau lewat indomart

Mega
Aku nggak doyan susu kotak, doyannya susu bulet, hehehe

Gue ngerutin kening gue. Buset dah. Untung aja hanya gue doang yang masuk ke grup ini. Lily dan Shannon emang sengaja nggak gue masukin buat menjaga kesucian dan kepolosan mereka.

Lihat saja seberapa absurdnya grup ini, tadinya ngebahas Kak Hani yang ngilang, sekarang malah bahas persusuan. Memang ya.

"Seru banget kayaknya," ucap Nadya tiba-tiba, bikin gue tersentak kaget.

Gue auto tutup layar HP gue, menebak-nebak apakah Nadya emang sudah membaca chat aroma mesum dari grup kosan. Bisa gawat kalau orang luar tahu soal abnormalitas ini, bisa-bisa Lily dan Shannon juga bisa kena batunya.

"Mereka ... suka bercanda, hahaha." Gue ketawa masam.

Nadya nggak menjawab alibi gue, cuma ngasih senyuman tipis. Ia mendekatkan bibirnya ke telinga gue, bikin gue refleks mendekatkan kepala gue ke dia. Entah apa yang bakalan dia bisikkan ke gue.

"Aruna, kelar kelas, mau main ke apartemen gue?" tanyanya.

"Eh?" Gue langsung miringin kepala. "Ngapain?" tanya gue.

"Mmm, kita bisa revisian soal laporan UMKM yang sudah kita buat," jawab Nadya.

"Oh ... nggakpapa, Nad. Kirimin aja file finalnya, nanti gue aja yang edit. Gue takut ganggu," ucap gue nggak enak.

"Nggak ganggu kok, santai aja," lanjut Nadya lagi. "Cuma ada gue kok di apartemen, jadi nggak bakalan ada yang ganggu."

Gue miringin kepala gue lagi.

KOSAN MEGA [GXG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang