05. your unbreaking wall

169 35 1
                                    

𝐂𝐔𝐑𝐄.
a/n : alhaitham being an @sshole pt.2
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

    matahari di hari itu telah tenggelam, meninggalkan distrik kumuh dalam selimut malam. lampu-lampu jalanan berkedip remang-remang, nyaris tak cukup untuk menerangi trotoar dan jalanan aspal. (m/n) melaju dengan motor kesayangannya, sebuah senyuman terukir dibalik helmnya dengan perasaan ringan.

setelah kejadian beberapa saat yang lalu, sang pengemudi motor itu merasa bahwa ia telah membuat sedikit kemajuan dengan sang detektif jenius bersurai kelabu itu. "dia mungkin tak berterimakasih dengan tulus, tapi setidaknya dia mengucapkannya, " (m/n) bergumam kepada diri sendiri dibalik helm. "itu awal yang bagus."

(m/n) merasa ini adalah titik balik yang baik. setelah berminggu-minggu berusaha menarik perhatian alhaitham, ia akhirnya yakin bahwa pria bermanik hijau itu mulai melihatnya lebih dari seorang pengganggu.

dengan semangat baru, ia memutuskan untuk menemui alhaitham lagi di keesokan harinya.

keesokan harinya, (m/n) sudah nampak berdiri di depan kantor polisi mengenakan jaket kulit andalannya dan senyuman percaya diri. ia melihat alhaitham yang keluar dari gedung, mengenakan mantel gelap panjang—langkahnya tegap namun anggun seperti biasa.

"hey, tuan detektif!" seru (m/n), melambaikan tangannya ke arah sang detektif. alhaitham menoleh dengan sebuah ekspresi datar diwajahnya, "apalagi? (m/n)."

(m/n) berjalan mendekat, sebuah senyum lebar merekah di wajahnya. "bagaimana kasus kemarin? kau sudah menangkap pelakunya?"

"bukan urusanmu." ucap sang detektif datar sebelum berjalan melewati (m/n), tak memberikan kesempatan untuk sang pria bersurai (h/c) untuk berkata lebih.

(m/n) tak menyerah, ia terus-terusan mengikuti alhaitham dari belakang, "dengar, aku serius ingin membantu, aku tau aku bukanlah polisi—ataupun detektif sepertimu—bahkan jauh dari itu, tapi aku kenal banyak orang, aku bisa berguna."

alhaitham tiba-tiba berhenti, hampir membuat (m/n) memenabraknya. pria itu berbalik, iris hijaunya menatap (m/n) dengan tajam. "dengar (m/n), aku tak perlu bantuanmu. dan aku tak punya waktu dengan permainan ini, cukup dengan kelakuan heroismemu, tinggalkan aku sendiri."

(m/n) tertegun. meski ia tak menyatakannya namun kata-kata alhaitham lebih menusuk daripada yang ia duga. sang pria bersurai (h/c) itu mengira bahwa kemarin sudah cukup untuk membuktikan niat baiknya, namun nyatanya alhaitham masih saja melihatnya sebagai penganggu.

"okay... alright," ucap (m/n) dengan suara kelu meski berusaha menyembunyikan kekecewaannya. "if that's what you want."

alhaitham terdiam sebentar, (m/n) yang begitu kecewa membuatnya sedikit terkejut, tak biasa dengan sikapnya yang begitu sendu, ada sedikit rasa bersalah mencubit hati sang detektif—namun ia menghapus perasaan itu cepat-cepat.

sang detektif bersurai abu-abu itu akhirnya mengangguk dan melangkah pergi, meninggalkan (m/n) sendiri di pinggir jalan.
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

a/n : sorry, agak pendek soalnya dibagi jadi dua bagian karena kepanjangan hehe.

𝐂𝐔𝐑𝐄. ── 𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang