16. caught

121 22 6
                                    

𝐂𝐔𝐑𝐄.
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

    malam itu terasa lebih dingin dari biasanya, angin malam menyapu pepohonan dengan desahan yang menusuk hingga ke tulang. pabrik tua di ujung jalan itu terlihat suram, diterangi lampu redup yang bergoyang akibat tiupan angin. operasi yang mereka rencanakan dengan matang berubah menjadi kekacauan besar ketika jebakan sindikat memerangkap mereka di dalam labirin penuh penjaga bersenjata.

“mereka tahu kita di sini,” ujar alhaitham singkat, nada suaranya tetap tenang meskipun situasinya genting. matanya tajam memindai lorong-lorong gelap di depan mereka, mencari jalan keluar. di belakangnya, (m/n) menghela napas panjang, tangannya sudah menggenggam erat pisau yang dia ambil dari salah satu penjaga yang berhasil dia lumpuhkan sebelumnya diikuti oleh cyno dengan senapan apinya.

“jadi, ini rencana cerdasmu?” sindir (m/n) dengan nada sedikit kesal. “membiarkan kita terkepung dan berharap mereka kehabisan peluru?”

alhaitham melirik ke arahnya sebentar, ekspresinya tetap datar seperti biasanya. “jika kau punya ide yang lebih baik, aku mendengarkan.”

sebelum (m/n) sempat menjawab, sebuah suara berat dari pengeras suara menggema di seluruh ruangan. itu suara pemimpin sindikat, penuh dengan ejekan dan rasa puas. “ah, alhaitham. kau benar-benar keras kepala. kukira setelah beberapa kali peringatan, kau akan menyerah. tapi tidak, kau malah datang dengan tambahan mainan baru,” katanya, tertawa pelan sebelum melanjutkan. “dan kau membawa seorang amatir? kau benar-benar tak berdaya.”

alhaitham tidak bereaksi, matanya tetap fokus mencari titik lemah dari formasi penjaga yang mengepung mereka. di sisi lain, (m/n) menggeram pelan, tangannya menggenggam pisau lebih erat. “kau dengar itu? aku disebut amatir. aku harus menghajarnya.”

“fokus,” balas alhaitham singkat. “kita belum mati.”

namun, suasana semakin genting ketika para penjaga mulai bergerak mendekat. mereka membawa senjata otomatis, langkah mereka terlatih dan terkoordinasi. sang detektif dengan cepat menyusun strategi dalam pikirannya.

ia tahu mereka hanya punya dua pilihan: melawan atau mencoba melarikan diri ke sisi pabrik lain, tempat tighnari dan kaveh berusaha membuka jalan keluar. tapi kedua opsi itu sama-sama berisiko tinggi.

sebelum alhaitham sempat memberikan instruksi, (m/n) bergerak lebih dulu. ia melempar pisau ke arah salah satu lampu di langit-langit, membuat ruangan gelap gulita dalam sekejap. suara kaca pecah menggema, diikuti teriakan kaget dari para penjaga. “sekarang mereka tidak bisa melihat kita. keuntungan kecil,” bisik (m/n) sambil menahan senyum.

"heh boleh juga cara mainmu, mungkin aku bisa merekomendasikanmu untuk bergabung di kepolisian" ucap cyno dengan senyuman miring.

“keberanian atau kebodohan, aku masih belum yakin,” gumam alhaitham pelan, tapi ia segera memanfaatkan kekacauan itu untuk bergerak.

dalam kegelapan, mereka bekerja sama meski tanpa banyak bicara. alhaitham memimpin arah gerakan mereka, menghindari sudut-sudut yang terlalu terbuka, sementara (m/n) dengan cekatan melumpuhkan siapa pun yang mendekat. kombinasi antara kecerdasan taktis alhaitham dan insting jalanan (m/n) menciptakan harmoni yang tidak terduga.

namun, situasi berubah ketika salah satu penjaga berhasil melempar granat kecil ke arah mereka. ledakan itu tidak cukup kuat untuk membunuh, tetapi cukup untuk melemparkan (m/n) ke dinding dengan keras. ia terjatuh, mengerang pelan saat rasa nyeri menjalar dari kakinya. darah mulai mengalir dari luka dalam yang membuatnya tidak bisa berdiri.

cyno dan alhaitham menoleh, manik hijau sang detektif yang dingin menyala dalam gelap. ia segera berlari ke arah (m/n), menyingkirkan pecahan kayu yang menghalangi jalannya. “kau terluka,” katanya dengan nada datar, meski ada sedikit kekhawatiran dalam suaranya.

“benar-benar detektif jenius,” balas (m/n) dengan nada sarkastik, mencoba menyembunyikan rasa sakitnya. “pergilah. jangan bodoh. aku akan menahan mereka.”

“tidak mungkin,” jawab alhaitham singkat. ia membungkuk, mengangkat (m/n) ke bahunya meskipun yang bersangkutan jelas tidak setuju.

“hey! kau akan mati jika—”

“diam,” potong alhaitham tajam. “kau mungkin suka bermain pahlawan, tapi aku tidak meninggalkan orang di belakang.”

dengan (m/n) di bahunya, alhaitham bergerak cepat, meski langkahnya lebih berat sementara cyno mengikuti dari belakang menjadi tameng untuk keduanya. penjaga yang tersisa mulai mengejar, namun bantuan datang tepat waktu. kaveh muncul dari lorong dengan yang terlihat sangat lega.

“pelan-pelan sedikit. kau mau mati, alhaitham?” tanya cyno dengan nada datar, meskipun jelas-jelas itu adalah upayanya untuk melucu. “aku tidak siap menulis laporan ‘detektif jenius mati tragis’.”

“leluconmu tidak membantu,” balas alhaitham, menyerahkan (m/n) ke kaveh yang segera membantu membawa rekannya keluar.

di sisi lain pabrik, tighnari sudah menunggu di ujung ruangan bersama perlengkapan medis darurat. ia segera memeriksa luka (m/n), alisnya berkerut saat melihat pendarahan yang cukup parah. “kau harus segera ke rumah sakit. ini bukan luka yang bisa kuatasi dengan perban seadanya.”

“tidak perlu dramatis,” ujar (m/n) lemah, tapi matanya masih penuh semangat. “aku baik-baik saja.”

kaveh menghela napas panjang. “kau hampir mati dan masih bisa bercanda? benar-benar orang yang cocok untuk alhaitham.”

alhaitham tidak menanggapi komentar itu, hanya duduk di samping (m/n). matanya menatap ke depan, tapi pikirannya jelas belum tenang, (m/n) pun mengangkat suara dengan lemah.

“kenapa kau kembali? kau bisa saja membiarkanku.”

alhaitham melirik sekilas, wajahnya tetap datar, tapi ada sesuatu yang berbeda di matanya. “karena aku tahu kau akan melakukan hal yang sama untukku.”

kata-katanya sederhana, tetapi berat dengan makna. dalam diam, (m/n) hanya menatapnya, senyumnya tipis tapi penuh penghargaan. untuk pertama kalinya, ia melihat alhaitham tidak hanya sebagai detektif dingin, tetapi sebagai seseorang yang menghargai nyawa orang lain, bahkan mereka yang berasal dari dunia yang berbeda.

▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

a/n : (m/n) hampir mati tapi di depannya ada alhaitham be like :

a/n : (m/n) hampir mati tapi di depannya ada alhaitham be like :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐔𝐑𝐄. ── 𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang