𝐂𝐔𝐑𝐄.
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
sang mentari menyinari bumi dengan cahaya oranye dan merahnya menghiasi langit kota di sore hari, namun (m/n) merasa tak lagi bisa berpangku tangan melihat alhaitham terbebani oleh sesuatu yang tak ia ungkapkan.
ketegangan pria bersurai abu-abu itu begitu terasa—tatapan tajamnya kini sering melayang kosong, bahunya yang biasanya tegap tampak sedikit membungkuk seakan menanggung beban dunia.
maka, tanpa menunggu perkataan apapun dari alhaitham, (m/n) menariknya keluar dari rutinitas yang seolah menjadi penjara. “ayo ikut aku,” kata (m/n) sambil menyambar lengan sang detektif.
“apa ini?” alhaitham memandangnya dengan raut datar, alis sedikit terangkat, tapi ia tidak melawan. “percayalah, kau butuh ini.”
(m/n) menarik alhaitham keluar dari kantor polisi, berjalan menuju area parkir dimana motor sang troublemaker berada, sang detektif menaikan satu alis penasaran ketika (m/n) memberikannya sebuah helm. “kau sudah merencanakan semua ini bukan?” ucap alhaitham dengan penuh curiga.
sang pria bersurai (h/c) hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum kecil, tangannya memang helm sebelum naik keatas motor dan mengisyaratkan alhaitham untuk ikut. sang detektif menghela napas sebelum menggelengkan kepala dan akhirnya memakai helm dan duduk dibelakang (m/n).
sang pengemudi menyalakan mesin sebelum akhirnya membawa keduanya menyusuri jalanan london yang tak sepi, keduanya melewati pasar yang ramai, tempat yang mungkin belum pernah dikunjungi alhaitham sebelumnya.
lampu-lampu remang dari kios-kios kecil memantulkan kilauan di mata abu-abunya yang jarang terlihat berbinar.
(m/n) sengaja membawanya menjelajahi gang-gang sempit yang penuh dengan aroma makanan, suara tawa, dan musik jalanan yang ceria.
“kenapa kau membawaku ke sini?” tanya alhaitham dengan nada skeptis, ketika keduanya berhenti di suatu gang yang tak terlalu jauh dari keramaian pasar malam.
“karena kau terlalu kaku. dunia ini lebih luas dari ruang kerjamu dan buku-buku itu, kau tahu?” jawab (m/n) sambil tersenyum kecil.
sore hari yang lambat laun berganti menjadi malam itu berlanjut dengan cara yang tak biasa bagi alhaitham. ia bahkan membiarkan (m/n) menyeretnya ke sebuah tempat yang tampak mencurigakan—arena tinju bawah tanah.
tempat itu penuh dengan sorak-sorai liar dan dentuman musik yang menghentak. alis alhaitham mengernyit, ini bukanlah tempat yang cocok dengannya. “kenapa kau membawaku kesini?”
(m/n) memberikan senyuman miring kepada alhaitham tanpa berkata-kata, sang pria bersurai (h/c) berbicara kepada beberapa orang disana, sesekali tertawa dengan begitu akrab sebelum akhirnya alhaitham membulatkan kedua matanya ketika (m/n) naik ke atas ring.
suara sorakan dari penonton yang tak sedikit jumlahnya memenuhi tempat itu, membuat alhaitham merasa tak nyaman, namun rasa penasarannya terhadap sang berandalan lokal bersurai (h/c) itu melebihi perasaan tak nyamannya.
alhaitham memperhatikan dari ujung— bagaimana (m/n) membuka jaket kulitnya dan melemparnya ke sembarang arah, menampilkan bisep yang terekspos dan dada bidangnya yang terlapis tank top hitam, sang detektif merasakan wajahnya mulai memanas, tangannya terangkat untuk menangkup dahinya sambil menggeleng kepala menyembunyikan wajahnya yang memerah.
sementara itu, (m/n) berdiri di atas ring dengan percaya diri, senyuman lebar menampakkan gigi-giginya yang berderet rapi di wajah tampannya ia tunjukkan untuk sang detektif di ujung ruangan membuat para penonton semakin meliar.
suara dentuman musik menggema keras, bercampur dengan sorak-sorai penonton yang memenuhi ruang sempit arena bawah tanah. lampu-lampu redup menerangi ring kecil di tengah kerumunan, tempat dua petarung berdiri berhadapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐔𝐑𝐄. ── 𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑
Fanfiction[REMAKE FROM : DEAR SPUTNIK!] ❛️️️️❛notice my pain and mend me right now to quiet my fears i'll drown in you❜❜ . . . 𝐂𝐔𝐑𝐄.── 𝐀𝐋𝐇𝐀𝐈𝐓𝐇𝐀𝐌 𝐗 𝐌!𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 . . . ❙❘❙❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❙❘❙❚❙❘ ❙❘❙❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❙❘❙❚❙❘ 𝗗...
