Ketika bangun mendapati dirinya berada di tubuh yang berbeda, hanya berjarak sepuluh hari dari kematian nya, begitu cepat? Presdir itu menemukannya, langsung menangkap dan menyodorkan sebuah perjanjian "Jadilah istri ku dan aku akan memberikan segal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
______________________________________
"Yeonjun!" Dengan kesal taehyung merampas mainan dari tangan sang putra. Sementara yeonjun tampak mendongak dan menatap sang ayah dengan terkejut serta tanpa rasa bersalah.
"Apa yang daddy katakan sebelumnya huh?!" Tanya taehyung dengan nada tegas. Kedua mata hazel nya menatap tajam ketika seisi ruang kerja nya tampak berantakan dengan berbagai mainan milik sang putra ditambah lagi dengan remahan-remahan keripik yang bocah kecil itu makan tepat di atas berkas penting nya.
"Sudah daddy katakan untuk tidak bermain di ruang kerja, yeonjunie!" Kali ini taehyung sedikit membentak yang membuat tubuh kecil yeonjun terlonjak kaget. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun, anak berusia empat tahun itu segera menginjak kaki taehyung dan keluar dari ruangan itu sembari berlari. Terkejut, bukan. Taehyung tidak merasakan sakit sama sekali saat kaki kecil itu menginjak kaki nya.
"Yeonjun!" Taehyung menghela nafas kasar, dengan kesal mengikuti sang putra. Dia sangat hapal dengan apa yang selanjutnya akan sang putra lakukan. Yeonjun berlari kecil menuruni anak tangga, hampir membuat seluruh penghuni mansion itu jantungan karena khawatir. Yeonjun mengabaikan panggilan para bodyguard serta maid yang khawatir kepadanya, terutama taehyung yang berjalan cepat di belakang nya.
"Mommy!" Jungkook yang sebelumnya sedang sibuk membuat makan malam bersama dua maid pun tampak terkejut ketika mendengar teriakan sang putra. Jungkook segera meletakkan pisau yang sebelumnya dia gunakan untuk memotong sayuran, menoleh ke samping dan kini menemukan yeonjun dengan kedua matanya yang berair.
"Hey, kenapa sayang? Ada apa dengan putra mommy hm?" Jungkook segera berjongkok dan mengelus pipi yeonjun dengan lembut, penuh kasih sayang. Beberapa detik kemudian, taehyung menyusul masuk ke dalam dapur, mengusap wajahnya dengan kasar saat dirinya kali ini bersiap untuk drama yeonjun yang kesekian kalinya. Benar saja, detik itu juga yeonjun terisak sembari memeluk leher Jungkook. Jungkook mengerutkan keningnya dengan bingung, walaupun begitu dia tetap membalas pelukan sang putra dan menggendong nya dengan erat.
"Shh~ kenapa sayang? Katakan pada mommy..." Tanya Jungkook khawatir. Tatapan beralih dan tidak sengaja menemukan taehyung di ambang pintu. Jungkook mengerutkan keningnya sejenak sebelum akhirnya dia menghela nafas kasar, sekarang dia seperti nya paham apa yang sedang terjadi disini.
"Baby dengar, kali ini bukan aku yang salah." Ujar taehyung yang dengan cepat membela diri. Sementara jungkook memilih abai dan tetap berusaha menenangkan yeonjun di gendongan nya. Kedua tangan taehyung terkepal erat ketika jungkook mengabaikan nya.
"Sialan! Lihat saja kau setan kecil!"
"Hyung...?" Taehyung tersadar dari lamunannya dan dengan segera mendekati Jungkook.
"Baby, yeonjun mengotori ruang kerja ku dan berkas ku. Aku sekarang tidak bisa bekerja, sayang." Taehyung menyandarkan dagunya di bahu kosong Jungkook, tepat berhadapan dengan yeonjun yang masih terisak di sisi lain bahu sang ibu. Jungkook menghela nafas lelah, hal itu benar-benar membuat Jungkook seperti menahan beban di kedua pundaknya saat ini. Taehyung dengan posesif memeluk kedua pinggang Jungkook, menyipitkan kedua matanya saat dia melirik pada yeonjun yang juga tengah bermanja di bahu sang ibu. Yeonjun terisak kecil, tetapi ketika menyadari jika sang ayah berada di sisi lain bahu sang ibu, membuat yeonjun segera mengangkat tangan mungilnya dan menampar pipi taehyung. Tentu saja itu bukanlah tamparan yang kuat karena datang dari seorang anak berusia empat tahun.