THIRTEEN - Shanghai my Love (1)

7.5K 543 12
                                    

***

Hai readers semua. Ini adalah kali pertama author membuat cerita yang berlatar luar negeri sekaligus budaya dan bahasanya. Kenapa saya memilih Shanghai sebagai objeknya? Kenapa bukan New york, London atau semacamnya?

1. Karena Shanghai itu kota yang unik,spektakuler dan keren banget.

2. AUSSIE, AMRIK, SWISS,LONDON, dllnya sudah biasa dan sdah banyak yang pakai.

That's why i choose this exotic place. Semoga kalian jg suka. Happy reading :)

***

Kata-kata itu bagaikan menghipnotis Renata untuk terus menatap pria dihadapannya.

"Kau bilang kau menyerahkan semuanya pada takdir. Jadi aku membiarkan takdir yang memainkan perannya..." Alva menatap Renata dalam-dalam.

Renata pun hampir meleleh saat mendengar kata yang terakhir ituterucap dari bibir Alva.

"...Dan sekarang aku ada disini, untuk menjemput takdirku."

Ketiga temannya yang ada dibelakangnya hanya bisa menutup mulutnya dan menatap mereka dengan tatapan terpukau. Sepertinya Elly sudah menerjemahkan perkataan Alva pada Coco dan Mary, makanya kedua wanita bermata sipit itu mulai bertingkah heboh.

Renata yang merasa risih dengan kelakuan teman-temannya itu pun hanya bisa melotot garang, sehingga Coco pun mengajak Elly dan Mary untuk pergi berfoto ditempat lain dan membiarkan Renata dan Alva berdua.

Setelah mereka sudah benar-benar hanya berdua, Alva melangkah mendekat pada Renata.

"Aku sudah menjawab pertanyaanmu, tapi kau bahkan belum menjawab pertanyaanku."

Renata tersadar dari lamunannya. "Apa? Yang mana?"

"Aku menanyakan kabarmu,Re. Kau terlalu kaget menyadari kehadiranku ya?" Alva tersenyum miring, menggoda Renata.

"Kabarku baik sekali. Bahkan jauh lebih baik karena aku terbebas darimu",dusta Renata gengsi. Padahal dia jauh dari kata baik-baik saja selama seminggu dia di Shanghai. Dia memikirkan Alva , tapi dia terlalu gengsi untuk mengakuinya.

"Oh ya?" Sebelah alis Alva terangkat tak yakin. "Lalu apa maksudmu mengirim chat itu dan kau bahkan mencariku dikerumunan orang banyak?"

Mata Renata membesar. "Berarti kau tadi sengaja? Jangan bilang orang tadi itu suruhanmu?"

"Kau terlalu banyak menonton sinetron Re. Tadi aku sempat melihatmu mencariku, tapi saat aku ingin memanggilmu kau sudah menghilang."

Renata mengerucutkan bibir, Alva lagi-lagi hanya bisa tertawa. Entah mengapa hari ini Alva senang sekali tertawa. Tawa itu... Renata suka sekali melihatnya.

"Leina!" Panggilan Mary membuat Alva dan Renata langsung menoleh keasal suara.

"Wo men bu xiang da rao le, wo men xian hui qu. (Kami tidak ingin mengganggu kalian berdua lagi, kami akan pulang duluan)."Teriak Mary dari kejauhan, diikuti senyum penuh arti dari Coco dan Elly.

Baru saja Renata ingin mencegah teman-temannya untuk meninggalkannya berdua dengan Alva, tapi Alva sudah lebih dulu menyelanya. "All of you're taking a right choice. Wo qian ni men! (I owe you all)"

Renata sukses melotot pada Alva. "Kau bisa bahasa mandarin?"

"Aku bahkan menguasai Enam bahasa dengan baik. Indonesia, Inggris, Prancis, jerman, jepang, dan juga Mandarin. Aku cukup fasih ",Alva tersenyum miring.

"Dasar tukang pamer!" Desis Renata.

"Nice to see you,Handsome! And Leina, you owe us a story to tell after this!" Teriak Mary diujung sana sambil melambaikan tangannya dengan genit pada Alva lalu mereka bertiga pun pergi.

DTS 3 - HAPPINESS IS SIMPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang