The WWG datang lagi membawa project baru bertema THE WWG HOLIDAY PROJECT. Terdiri dari kumpulan cerita adult romance.
Dalam kumpulan cerita ini, kamu akan dibawa ke dalam kisah-kisah romansa yang muncul tanpa rencana, di mana setiap tatapan, setiap...
Setiap desahan yang keluar dari mulut Lyla, mendorong Andes memainkan lidahnya makin lincah. Menciumi bibir vaginanya tanpa ragu, sebelum memasukkan tepat di Liang senggamanya. Hampir tiga minggu terakhir sejak kedatangan lelaki itu, Lyla tidak bisa memikirkan hal lain selain momen ini. Akhirnya. Apa ia istri yang binal?
Membayangkan hal liar di dalam kepala dan melakukannya secara nyata bersama fantasi hidup yang menjelma sebagai kakak suaminya merupakan dua hal berbeda. Lyla mengerang tertahan. Tangannya bertumpu di kedua sisi, tanpa menghentikan serangan Andes mengangkat kepala dan keduanya saling bertatapan.
“Say my name, Lyla.” Sepasang tangan lelaki itu meraup payudaranya, yang satu memilin putingnya sedangkan ujung yang lain digesek kasar oleh jempol lelaki itu.
“Mmpph!”
Merasa usahanya kurang, tangan Andes yang lain menyusuri pinggul dan perutnya yang ramping sebelum akhirnya menyerang klitoris nya. Vagina Lyla berkedut, meminta lebih yang dijawab hisapan kencang lelaki itu di liangnya.
Putingnya dipilin kasar, ditarik dan diremas sedemikian intens. Hujaman lidah dan hisapan yang bergantian menyerang liangnya membuat Lyla tidak lagi bertahan.
“Andes,” desah Lyla tertahan, hampir tersamar dengan erangannya yang kini lebih keras.
“Who?” Andes menyeringai , ia makin mempercepat hujaman lidahnya. Liang vagina Lyla basah, lembab, berkedut. Menunggu waktu sebelum bom waktu akan pecah dan meruntuhkan jembatan air maninya.
“Mmmph!! Ahhh!! Ahhh!” Lyla meracau kesetanan. Jujur, ia belum pernah dipuaskan hanya dengan lumatan lidah, cubitan dan remasan tidak beraturan seperti yang dilakukan kakak iparnya saat ini.
“Sebut namaku, Sayang.” Andes menggunakan senjata terakhirnya, mencubit kecil klitoris Lyla dan mengocoknya dengan cepat. Pertahanan Lyla runtuh disertai dengan maninya yang membuncah,
“Andes!” Teriakan nama kakak iparnya menjadi penanda bahwa ia terpuaskan dengan sempurna. Belum selesai, Andes menyedot maninya seperti air. Sedetik Lyla terpana melihat situasi di bawahnya, apa maninya semanis itu?
“Sayang,” desah Andes menghabisi maninya pada hisapan terakhir, menyisakan sedikit pada dua jari sebelum akhirnya diusapkan pada bibir Lyla.
Entah apa yang mendorongnya, Lyla menghisap dua jari Andes yang terlumuri maninya. Ia merasakan dirinya sendiri. Menikmati saripati kewanitaannya yang tak pernah disentuh siapa pun, termasuk jari-jarinya sendiri.
“Enak?
Lyla tidak tahu menjawab apa, ia mengangguk lemah. Pertanyaan ambigu lelaki itu bukan utama, antara dibuat enak atau maninya sendiri yang enak? Lyla tidak tahu, kepalanya sudah mau pecah akibat pengalaman liarnya yang terlarang.
“Mau lagi?” pancing Andes seraya bangun dari posisi dan kini berdiri di ujung ranjang.
Pertanyaan kali ini tidak dijawab, bagaimana pun ia masih punya sembilan persen harga diri untuk mempertahankan gengsi. Lyla mengangkat bahu, membiarkan lelaki itu yang memutuskan.
Lyla bangun, menegakkan punggungnya. Sepasang matanya memperhatikan kejantanan Andes yang mendesak meminta kebebasan dari balik jeans. Tanpa membuka t-shirt, Lyla sudah hampir hafal dengan lekuk dada bidang lelaki itu yang tercetak akibat keringat.
Tanpa aba-aba, tangannya menuju batang Andes dan membelainya dari balik jeans. Lelaki itu menahan erangan tertahan. Mengusap adik kecil yang tampak tidak kecil, Lyla membayangkan bagaimana jika senjata kayak iparnya itu mendarat di liangnya?
Mata biru Andes memperhatikan tangannya yang penasaran membelai. Tiap sentuhan justru makin membuatnya frustrasi. Usapan Lyla membangun kenikmatan secara visual. Lelaki itu tampak puas melihat rasa penasaran adik iparnya pada penisnya yang menegang untuk menagih jatah.
Lyla sendiri heran dengan kelakuannya, mengapa ia tidak merasa malu. Keingintahuannya membakar gairahnya sendiri, memupuk sedikit demi sedikit. Tangan Andes kini menyentuh jemarinya lembut saat ia hendak menurunkan ritsleting jeans-nya.
“Malam ini hanya untukmu, Sayang.” Andes berkata seraya menyentuh kening dan menyelipkan anak rambutnya yang terlihat berantakan. Lelaki itu mendaratkan bibir di keningnya.
Kecupan singkat di dahi berhasil menyentuh hati Lyla yang membeku karena perselingkuhan suaminya selama pernikahan mereka. Jantungnya berdegup. Meski kamarnya redup, Lyla mendongak dan menangkap senyum yang tersungging puas di wajah lelaki itu.
“Maaf,” ujar Lyla serak, “Kupikir kita akan melakukannya.”
“Kita memang akan melakukannya,” sergah Andes sambil mengecup bibirnya lembut. “Tapi, bukan malam ini. Kamu terlalu lelah dan harus istirahat.”
Lyla mengangguk seperti hilang arah, membalas ciuman Andes yang kini bergerak menjadi saling lumat lidah diantara mereka. Lelaki itu berhasil mengubah logika pikirnya yang lurus. Imajinasi liarnya kini terwujud, meski terlarang. Apa boleh buat? Lyla berdalih membela diri di tengah ciuman dan dekapan buah terlarangnya.
🖤🖤🖤
Makin hot nih,
Kita lanjut besok.
Tapi yang sudah tidak sabar, bisa ke Karyakarsa The WWG.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
anya dengan Rp. 60.000 kamu bisa baca 4 short stories sampai tamat plus dua extra part. Link. Klik di samping 👉