HUSBAND'S BROTHER (6)

176 6 1
                                    

SELAMAT MERAYAKAN MALAM JUMAT.

THIS WORK BELONGS TO INACARRA (INACARRA)

VOTE DAN KOMEN YANG BANYAK

🔥🔥🔥

Andes pamit setelah memaksa untuk menyuapi Lyla makan malam. Nasi, capcay dan ikan dori asam manis terasa lezat untuknya saat ini. Meski isi piringnya dingin, tidak demikian dengan liang sanggamanya yang baru dihangatkan.

Pagi ini Lyla bangun dengan segar, ternyata tidak perlu obat atau vitamin untuk membuat suasana hatinya secerah cuaca di pantai. Setelah menikmati air hangat di bathtub, Lyla mematut diri di depan cermin.

Kegiatan rombongan hari ini full kelas surfing di private beach milik resort. Tugas Lyla memastikan prasmanan makan siang tersedia tepat waktu. Ia mengambil bikini swimsuit biru laut dipadukan midi jeans dan kemeja crop tee yang sengaja tidak dikancingkan.

Rambutnya diurai, setelah memoles wajah dengan riasan tipis natural dan memakai sunblock. Lyla meraih topi pantai bertepi lebar berwarna coklat muda dengan pita hitam besar di tengahnya.

Rombongan kantor yang menggunakan jasa mereka berjumlah 32 orang, sebagian besar pria dan perempuan pertengahan empat puluh. Andes berkata divisi yang sedang berlibur ini adalah divisi IT yang jarang terkena matahari. Oleh karena itu, mereka memilih paket outbound surfing dan cave trekking.
Lyla menuju venue makan siang, pihak resort sudah menyiapkan tenda-tenda besar untuk rombongan menikmati barbeque dan prasmanan seafood. Empat kipas besar yang ditempatkan di masing-masing sudut tenda menyemburkan sepoian angin dan air.

Kelas surfing akhirnya selesai, satu per satu tamu mendatangi tenda untuk mengambil minum atau langsung menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Beberapa saat berlalu, setelah memastikan sebagian besar tamunya menikmati makan siang dan menyapa mereka, Lyla mencari keberadaan Andes.

“Ayu, standby ya.” Lyla berkata, “Jika ada tamu yang butuh sesuatu, kamu handle dulu. Saya mau cek rombongan yang masih belum ke tenda.”

“Ya, Bu.”

Lyla menyusuri bibir pantai, terik matahari pada setengah dua siang hampir membakar tengkuknya. Rambutnya diikat ekor kuda tinggi karena tidak tahan panas selama menunggu di tenda.

Ombak tinggi dan cuaca panas ternyata bukan alasan kepala Lyla seketika ingin pecah, matanya tertuju pada Andes yang sedang berciuman dengan gadis di bawah tenda tepat di pinggir pantai. Gadis itu berbaring dan Andes berlutut memunggungi.
Tangan Lyla mengepal, dadanya bergemuruh tidak karuan. Setelah sejuta rayuan semalam, lelaki itu bercumbu dengan perempuan lain di publik. Brengsek!

Lyla berlari kecil dan tidak sabar untuk menghajar kakak iparnya.

“Apa yang sedang kalian lakukan?” hardik Lyla tidak sabar dari balik punggung Andes, ia berkacak pinggang.

“Lyla,” jawab Andes menoleh ke belakang, “Panggilkan paramedis segera, gadis ini hampir tenggelam.”
Gemuruh di dada masih belum usai, Lyla menengok dan menemukan gadis itu pingsan dan terkulai lemas. Sedangkan, Andes memompa dada dalam sepuluh hitungan dan memberi nafas buatan kembali.

Hatinya mencelos, ada rasa lega bercampur panik yang lain. Lyla salah sangka pada Andes yang sedang memberi pertolongan pertama.

“Ba–baik,” jawab Lyla terbata. “Aku akan panggil bantuan.”

Tidak lama, Lyla kembali ke tenda bersama paramedis. Napas buatan Andes berhasil membuat gadis itu mengeluarkan air dari paru-parunya, gadis itu sadar dan segera dibawa paramedis ke rumah sakit terdekat.

THE WWG HOLIDAY PROJECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang