kai? (S1)

1.1K 98 37
                                    

Sudah satu bulan Yushi menjalani terapinya, tepatnya di Rumah Sakit Universitas Charite Berlin.

Selama melakukan terapi Yushi ditemani dengan sang ayah dan bergantian dengan abangnya- Jisung. Jika yang ayah ada pekerjaan yang memang harus di tangani oleh dirinya, maka terapinya akan bergantian dengan abangnya Jisung.
Jeno juga selalu bolak balik dari Jerman dan Korea bahkan untuk ke Jepang.

Bagi Jeno tidak masalah, yang terpenting anak manisnya itu kembali sehat.

Berbeda dengan Jisung yang langsung membawa chenle beserta anaknya sakuya pindah ke Jerman, lagipula Yushi sangat senang bisa bermain dengan keponakannya itu.

Hari hari sudah Yushi lewati, demi anak yang dikandungnya sekaligus menghilangkan rasa traumanya itu.


Dan sudah satu bulan juga, Yushi tak pernah bertemu bahkan berbicara sekalipun dengan omnya- Sion.

Sedikit sesak, disaat Yushi merindukan om tampannya itu. Tapi sayangnya saat mengingat tentang omnya itu, kejadian buruk itu terus berputar di kepalanya.

Seperti saat ini, entah dari mana Yushi malah berjalan di depan ruang ICU, saat menunggu abangnya Jisung yang sedang membeli obat.

Padahal Jisung sudah mewanti wanti Yushi "kamu disini aja! Jangan pergi kemana mana"

Dan Syukurlah setelah berobat dan selalu pergi kedokter, baik dokter kandungan maupun psikolog. Sekarang Yushi sudah tidak takut kepada pria selain ayah dan abangnya itu.

Yushi yang bingung pun hanya berdiri tak jauh dari ruang ICU.

Yushi berpikir sejenak, mungkin dirinya menunggu di depan ICU saja, pasti abangnya itu akan menemukannya. Dari pada dirinya pergi, malah akan membuat abangnya tak menemukannya.

Yushi pun berjalan kearah tempat duduk yang ada di depan ICU itu.

Tiba tiba tubuhnya terhuyung saat seseorang menabraknya.

Grep

Laki laki yang sempat menabrak Yushi itupun reflek menangkap tubuh Yushi yang akan terjatuh.

Mereka hanya saling menatap satu sama lain.

Setelah itupun mereka membenarkan posisi tubuhnya.

"Entschuldigung" ucap pria tersebut dan Yushi hanya membuka mulutnya seperti "hah?" Pria didepan Yushi itupun tertawa melihat raut wajah Yushi yang menggemaskan. Karena pada dasarnya Yushi tak bisa berbahasa Jerman seperti abangnya itu, dia belum sempat belajar dan lebih fokus untuk pengobatannya.

Belum sempat keduanya berbicara, Jisung sudah berlari kearah Yushi.

"Yuyu....abangkan udah bilang-" ucap Jisung dengan nafas yang tak beraturan karena panik adiknya itu tidak berada ditempat seharusnya.

"Iya bang... yuyu tadi bosen, malah nyasar" jisung pun mengangguk, dan langsung beralih menatap seorang laki laki, sepertinya seumuran dengan dirinya.

"Ah maaf, tadi aku sempet nabrak adik kamu" jawab laki laki itu, membuat Yushi membuka mulutnya kembali, karena laki laki tersebut bisa berbahasa Korea.

OM SION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang