sayang end (S1)

798 82 24
                                    

Kehamilan Yushi sudah menginjak 7 bulan hal tersebut membuat keluarga bahagia menantikan lahirnya sang cucunya.

Yushi dan Sion sendiri tinggal di sebuah rumah mewah, milik berdua ah tidak rumah tersebut adalah pemberian dari Sion sebagai mahar untun Yushi.

"sayang.... kalau dede lahir mau dinamain siapa?" tanya Sion kepada kekasihnya Yushi.

"aku mau yang ada angkasa angkasanya om..." jawab Yushi senang mereka berdua sedang duduk di ayunan belakang rumah, dengan saling bersender satu sama lain menikmati indahnya malam ini, dimaan bintang dan bulan sebagai penghias malam.

"Arche?memiliki makna nama bulan yang mengorbit jupiter, anak kita juga akan mengorbit kamu dan aku sayang hehe"

plak

"apsi om ishh...."

"tapi itu benr loh sayang...." Yushi pun mengggeleng.

Yushi menyenderkan kepala di pundak Sion dengan nyaman, tangan sion yang sudah ia letakkan di perut buncit Yushi.

"sayang aku ga sabar, jadi ayah buat anak kita, gimana ya sayang pas aku nyuapin anak kita, ngajarin dia jalan, ngajarin dia belajar, mandiin dia... sayang aku ngga sabar" Yushi terkekeh dengan tuturan Sion dan mendongakkan kepalanya

"bukannya itu tugas aku ya om?" Sion menggelang tidak setuju dengan, ia tatap mata kekasihnya itu "itu tugas berdua sayang"

yushi bingung "bukannya om kerja?"

"iya si sayang, tapi om gamau ah om mau meluangkan waktu om buat kamu dan anak kita. Karena om tau rasanya di tinggal sama daddy sama abang abang aku dan cuma seharian sama mommy itu sepi banget" sedih sion.

yushi tersenyum ia tangkup kedua pipi omnya itu dengan kedua telapak tangannya "ayo bangun keluarga impian om sama yuyu"

cup

Sion pun mencium bibir milik Yushi sekilas hanya sebuah kecupan janji dan cinta yang di utarakan.

"udah mulai dingin ayo sayang masuk" Sion pun mengangkat tubuh milik Yushi untuk masuk kedalam rumah miliknya.

apakah keluarga yang keduanya impikan akan menjadi kenyataan atau hanya kisah tragis yang akan terjadi? mari kita simak perjalanan cinta antara om dan keponakan ini.

bulan bersinar begitu cerah malam hari ini sampai cahaya yang terpantulkan itu membuat seluruh kamar milih Sion dan Yushi terlihat terang.

keduanya saling berpelukan, menantikan lahirnya sang bayi hanya tinggal menghitung hari anak keduanya lahir.

"om" panggil Yushi kepada omnya itu, sion pun menanggapi dengan tersenyum dan mengusak surai Yushi.

"kita kan ngga tau apa yang terjadi selanjutnya ya om, kalau om harus memilih antara anak yang yuyu kandung atau yuyu.... om akan memilih siapa?" tanya Yushi random membuat Sion mengerutkan dahinya tidak percaya, apa maksud perkataan dari suaminya itu?

"sayang...."

"jawab om!"

"om akan lebih memilih kamu sayang....." jawab Sion setelahnya ia kecup dahi milik Yushi

"om jangan..... pilih anak kita.... janji ya? sama yuyu, sekalipun yuyu tetap hidup, yuyu yakin yuyu ngga kuat om.... janji ya? pilih anak kita?" Sion menggeleng tidak percaya ucapan yang lagi lagi keluar dari mulut Yushi.

"engga sayang.... om ngga bisa tanpa yuyu...." Yushi tarik tangan Sion untuk ia kecup dan cium itu.

"om harus janji sama yuyu, yuyu mohon om.... ya?" Yushi pun menyodorkan jari kelingkingnya agar membuat janji manis? dengan omnya itu.Mungkin ini hanya janji biasa antara Sion Dan Yushi akhirnya Sion memilih untuk menyodorkan jari kelingkingnya juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OM SION?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang