Dengan tubuh yang dipenuhi keringat itupun, kai terbangun dari tidurnya. Apa apaan ini? Ia bermimpi basah? Lalu apa itu tadi? Dia bermimpi melakukan itu dengan Yushi? Astaga.
Kai pun langsung beranjak dari tempat tidurnya, lalu membuka Sower kamar mandinya, ia mengusap muka dan mengibaskan rambut ke belakang.
"Gue kenapa sih?" Ia berpikir, bagaimana mungkin ia bermimpi memperkosa temannya sendiri, teman yang menjalani terpinya karena kasus perencanaan? Ia benci dirinya sendiri, padahal itu semua hanyalah sebuah mimpi.Iapun akhirnya melanjutkan untuk mandi saja, hari ini ia akan menemani ibunya, mungkin saja ibunya sudah sadar, setelah kembali mengalami koma.
Ia juga bingung harus mencari uang kemana lagi karena tidak mungkin ia terus menerus meminta uang kepada kekasih gelap? Apa yang pantas dia sebut kekasih? Ia hanya menuruti nafsu dari sesorang pria manis dengan harta berlimpah, karena ia hanya hidup dengan ibunya. Ayahnya? Entahlah orang itu sudah menghilang selama 8 tahun terakhir.Membuat dirinya dibesarkan oleh wanita hebat itu.
Maka dari itu Kai pun berjanji untuk tetap berada di samping ibunya selama pengobatan.
Tapi sayangnya kekasih gelapnya itu sudah lama tidak menghubunginya lagi? Apakah kekasih dari laki laki manis itu sudah tau? Tentang hubungan gelapnya dengan dirinya?
/♡
"Ka kenapa?" Tanya Yushi kepada temannya itu.
"Gapapa..." jawab Kai seadanya, mereka sedang berada di taman Rumah sakit, sebenarnya Yushi tidak melakukan terapi hari ini tapi dia hanya ingin menemui temannya ini.
"Kamu kalau ada apa apa bilang sama yuyu, bukannya kita teman kan? Siapa tau yuyu bisa bantu?" Yushi pun mencoba menawarkan diri.
Kai pun langsung teringat omongan dari sang dokter yang memeriksa ibunya itu.
"Maaf, ibu kamu belum juga sadar... sepertinya harus mendapatkan obat yang dosisnya lebih tinggi. Tapi obat itu cukup mahal...."
Setelah ia sempat menghubungi pria manis yang selama ini menjadi ATM berjalannya, ternyata tidak ada respon yang sama sekali.
Membuat Kai yang dengan berat hati harus meminta bantuan Yushi.
"Yu.... sebenarnya aku ngga mau ngrepotin kamu.... tapi aku beneran butuh banget.... aku gatau harus bilang sama siapa..... aku boleh ngga? Pinjam uang sama kamu? Buat pengobatan mama?"
Yushi pun berfikir terlebih dahulu, jika dia memberikan uang kepada kai itu tak akan baik untunya maupun untuk kai sendiri lebih baik..
"Ngga mau, yuyu ngga mau pinjemin uang ke Kai-"
"Tapi yuyu akan kasih tau abang Jie, biar bisa kerja sama abang? Gimana?" Kai pun mengangguk setuju dan langsung memeluk yushi dengan erat sambil mengucapkan banyak terima kasih. Karena selama ini dia sudah mencari kerja di Jerman, tapi sayangnya uangnya selalu tidak cukup.
"Ekhem" dehem Jisung yang baru saja sampai di depan mereka berdua, tentu saja keduanya langsung terkejut dengan melihat kearah Jisung.
"Nga usah peluk peluk!!!" Titah Jisung yang mulai melepaskan eratan tangan Kai ditubuh Yushi "ah maaf bang gue terlalu bahagia" Jisung pun melirik adiknya bertanya tanya aapa maksud dari ucapan akan kai itu.
"Ini abang Jiee, Kai lagi butuh uang... buat ibu, bisa ngga? Abang kasih kerjaan buat dia? Biar dia punya uang... buat berobat ibu ? Yaaaa yaaa" ucap Yushi sedikit memohon kepada abangnya itu.
"Iyaa..." Yushi pun langsung berdiri dan memeluk abang nya itu.
Cup
"Mwhh makasih abang" Jisung pun terkejut, pasalnya adiknya itu sudah lama tidak mencium dan memeluknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OM SION?
Fanfiction"om.... emang gapapa ya? yuyu takut dimarahin buna sama ayah"-yushi. "udah ini enak ko.. percaya sama om"-sion "Om gila? Kenapa banyak banget foto aku setelah kita berhubungan?"-yushi "Biar om selalu inget kalau kamu se sexy itu" - sion "Om beneran...