33.

20 6 0
                                    

•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐣
Selamat membaca semua😊
***

Mereka tertawa begitu lepas, menikmati momen begitu puas. Namun apa mereka sadari jika ada hati yang teriris menahan tangis? Tidak. Terlepas entah mereka memiliki hubungan atau tidak, jelas ini salah. Tawanya mereda seketika saat matanya menangkap tatapan Sakura. Ia nampak terkejut, juga nampak takut.

Jika dia memang tidak melakukan hal salah, mengapa wajahnya nampak begitu gusar. Sakura mengalihkan pandangannya. Ia tidak ingin memperkeruh suasana. Toh dia sudah terbiasa berpura-pura. Ia meyakinkan dirinya bahwa semuanya baik-baik saja. Ini adalah resiko yang harus dia terima. Memiliki hubungan dengan pria baik dan hangat memang terkadang harus sedikit...tabah. Mungkin itu kata yang tepat. Iya, dia harus tabah melihat Mingyu dan Somi makan bersama tak jauh dari tempatnya berada.

Mereka hanya teman. Benar. Mereka hanyalah dua orang yang mengenal lama dan menjalin hubungan pertemanan. Tidak lebih. Ia yakin bahwa pertemanan Mingyu dan Somi tidak akan berkamuflase menjadi hubungan terlarang, atau perselingkuhan.

Iya, Sakura percaya Mingyu. Dia tidak akan pernah berbuat seperti ini kepada Sakura. Mingyu adalah laki-laki yang baik, ia yakin dia tidak akan menyakiti hati kekasihnya sendiri.

"Unnie, gwencana?"

Sakura mengangguk, mungkin saja Kazuha mengetahui perubahan wajah dan moodnya. Kazuha tahu persis bagaimana Sakura jika sedang kecewa; Sakura tidak akan banyak berbicara.

Melihat arah mata Sakura yang beberapa detik sekali melihat ke belakangnya, Kazuha pun berbalik. Dia tidak percaya apa yang telah dia lihat. Mulutnya otomatis terbuka karena terkejut. Matanya membulat sempurna. Tak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Segera ia menatap Sakura, dan gadis itu menggeleng pelan ke arah Kazuha.

"Ada apa?" Tanya Hyewon melirik ke dua gadis itu secara bergantian. "Kenapa kalian jadi diam?"

"Tidak ada apa-apa. Hanya tidak sabar dengan makanannya. Kami sengaja mengosongkan perut sebelum datang ke sini." Jawab Sakura.

Tapi insting Hyewon terlalu kuat untuk percaya alibi Sakura. Ia melihat Kazuha yang terlihat tidak nyaman. Mencuri pandang ke belakang sesekali. Hyewon pun membalikkan tubuhnya. Mengedarkan pandangannya ke penjuru arah. Sampai matanya terpaku pada sepasang perempuan dan laki-laki yang tengah memakan makanan mereka. "Kalian mengenal mereka secara pribadi?"

Sakura menghela napas berat. "Tentu saja kami mengenal mereka."

Mengerutkan kening, Hyewon bertanya-tanya. Sakura bukanlah tipe orang yang mau repot-repot untuk menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain. Bisa dibilang, Hyewon melihat Sakura sebagai orang yang strict dan gila kerja. "Bagaimana bisa?"

"Kami satu perusahaan." Sahut Kazuha.

"Tapi kenapa kau terlihat kecewa? Apa benar tidak ada apa-apa?"

"Tidak ada. Aku baik-baik saja." Aku tidak baik-baik saja. Sakura tersenyum kepada Hyewon. Berusaha meyakinkan bahwa memang tidak ada apapun. Meskipun kenyataannya dia bingung. Bingung harus bereaksi bagaimana dengan situasi yang ia lalui saat ini.

Tak lama berselang, makanan sesi ke dua mereka akhirnya datang. Dan mereka menyambut kedatangan makanan tersebut dengan gembira. Kecuali Sakura. Dia hanya tersenyum  simpul saat makanan itu ada di atas meja. Menyembunyikan hilangnya napsu yang baru saja menghilang.

Disaat Kazuha dan Hyewon berbicara dan tertawa bersama, Sakura benar-benar diam. Rasanya ia ingin pergi ke meja di depan sana dan melabrak kedua orang itu. Hyewon yang melihat Sakura menusuk-nusuk dagingnya dengan sumpit sembari menatap tajam ke belakang tubuhnya pun berbalik dan menatap temannya kembali.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 16 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only You: The Turth of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang