Aku masih duduk dengan tenang, memikirkan ekspresi tuan Kim tadi kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah, dan yang kupikirkan dari tadi, wanita tadi aku seperti pernah melihatnya tapi di mana?
"Jungkook kau sudah datang?" aku melihat ibu dan ayahku yang sudah duduk di sofa depanku, aku hanya mengangguk, kemudian keadaan dingin, tidak seperti biasanya.
AUTHOR POV
Suasana masih sangat dingin, Jungkook dan kedua orang tuanya masih dalam keadaan diam. "Aah kenapa keadaan di sini dingin sekali, ada yang butuh teh hangat? Pelayan, tolong buatkan tiga teh hangat sebelum kami menjadi beku" pelayan itu langsung pergi ke dapur.
"Ayah memang selalu bisa mencairkan es batu."
"Kau belum menjadi es batu kan Jungkook."
"Kalau aku belum, tidak tahu ibu."
"Kau ini ya."
"Hehe aku hanya bercanda."
"Oya Jungkook ayah mau tanya serius."
"Apa?"
"Umurmu berapa?"
"21, Tuan Kim tadi baru bilang."
"Kau tahu umur ayah menikah dengan ibumu?"
"Tidak."
"Waktu itu umur ayah 22 tahun dan umur ibu 19 tahun."
"Apa?"
"Ne, kenapa kau terlihat terkejut sekali."
"Muda sekali."
"Di keluarga ini semuanya memang menikah di usia segitu."
"Aaaaa."
Jungkook hanya menggangguk sampai mengerti sesuatu.
"Maksudnya."
"Apa?"
"Aku juga akan menikah di usia segitu?"
"Ternyata anak ayah memang sangat pintar."
"Ayah tapi aku bahkan tidak mempunyai wanita..."
"Ayah mempunyai seorang wanita untukmu."
"Maksud ayah, ayah dan ibu mau..."
"Ne."
"Tapi ayah..."
"Ayah juga tidak asal memilihkan wanita untukmu, dia baik, pintar, dan juga cantik, tidak ada yang kurang dari dia."
"Huh, sudahlah aku ikut apa yang ayah mau lakukan saja, oya ini sudah malam aku mau pulang, permisi."
Jungkook pergi ke luar begitu saja, sedangkan ayah dan ibunya hanya bertatapan.
~~~
"Eomma, kau bercanda kan" Suhyun langsung berdiri dari duduknya setelah mendengar penjelasan eommnya.
"Suhyun eomma tidak bercanda."
"Ngga, oppa kau pasti tahu kan rencana eomma, aku tidak berulang tahun, jadi kalian tidak perlu repot mengerjaiku."
"Sayangnya Suhyun tidak ada yang mengerjaimu di sini."
"Jadi, jadi oppa..."
"Ya aku sudah tahu rencana ayah dan ibu."
Suhyun berlari meninggalkan mereka, "Suhyun" Chanhyuk langsung berlari mengikuti Suhyun.
Chanhyuk mengendap-endap melihat kamar Suhyun, kamar yang sepi, dia sudah memutari kamar ini sepuluh kali dan tetap tidak melihat seorangpun di kamar ini, bahkan di lemari tidak ada orang.