chapter 20

2.3K 66 17
                                    

Hanmi persembahkan chapter ini untuk black_rosesYR , enjoy it :D

~~~

Jungkook mencoba mencari guling, tetapi tangannya berhenti karena bukannya menemukan guling, tetapi seseorang yang sedang memeluk gulingnya. Jungkook membuka matanya dan melihat siapa pelaku pencurian gulingnya itu.

Di hari lain butuh waktu lima detik untuk Jungkook membuka matanya, tetapi hari ini Jungkook langsung sadar sepenuhnya, tidak dia merasa seperti di mimpi, oh dia berharap ini bukan mimpi, dan kalaupun ini mimpi dia tidak akan bangun.

Jungkook menyingkirkan sedikit demi sedikit rambut yang menutupi setengah wajah Suhyun dengan sangat hati-hati. Jungkook terus memandangi wajah pencuri gulingnya, dan tanpa sadar membentuk senyuman kecil di bibirnya. Dia sudah lama tidak melihat Suhyun saat tidur, dan sekarang dia bisa melihatnya lagi. Kalau seperti ini Jungkook rela bangun sangat pagi untuk terus melihat apa yang sekarang hanya berjarak 30 cm di depannya ini.

"Ngghh" Suhyun merubah posisi tidurnya, dan tidak sengaja tangannya menyentuh badan seseorang. "Uh uhmm" Suhyun membuka perlahan matanya sambil berusaha berbicara, yang jadinya hanya terdengar seperti orang yang sedang mengigau.

"Jungkook" Suhyun menyipitkan matanya yang baru terbuka dan memindahkan tangannya ke belakang badannya, sedangkan yang dipanggil menelan ludahnya gugup. Beruntung Suhyun tidak seperti Namjoon, kalau iya maka Suhyun akan bilang dia seperti pencuri yang tertangkap dan tertawa sampai berguling-guling.

"Eh ehmm kau sudah bangun?"

"Harusnya aku yang bertanya, kau sudah bangun dari kapan? Dan kenapa?"

"Apa?"

"Tidak, tidak jadi."

"Ya sudah aku mau mandi, kau tidak kuliah?"

"Tidak, aku kuliah lagi minggu depan"

"Ok..."

"Ya sudah sana mandi, aku mau tidur lagi."

Suhyun kembali menutupi badannya dengan selimut dan membalikkan badannya membelakangi Jungkook, sedangkan Jungkook langsung pergi ke kamar mandi.

~~~

"Sudah baikan?" Jungkook menoleh ke sampingnya dan menemukan Namjoon sudah berjalan di sampingnya.

"Hyung kau itu seperti hantu saja."

"Enak saja, aku itu manusia tau."

"Jadi kenapa kau databg tiba-tiba dan sudah ada di sampingku seperti ini?"

"Aku sudah datang kemarin sore, tapi kau itu terlalu sibuk bertengkar dengan Suhyun jadi aku tidak enak kalau mengganggu kalian."

"Eh kami tidak bertengkar."

"Ah benar juga ya harusnya kalian tidak bertengkar. Tapi Suhyun kasihan kalau kau tarik seperti itu, memang tangannya tidak biru?"

"Eh hyung kau..."

"Aku kan punya mata-mata."

"Aish kalian itu pasangan yang aneh."

"Hei kami itu tidak aneh, kami hanya kasihan pada kalian."

"Jadi apa yang kau bilang pada pacarmu itu?"

"Aku cuma menyuruhnya menggantikan posisiku sebagai mata-mata kalian untuk sementara, tapi sungguh aku tidak menyuruhnya apapun, aku menyerahkan semuanya padanya."

"Tunggu tapi kenapa tidak ada yang mencari Suhyun?"

"Oh itu, jadi dia meminta tolong siapa itu temannya Suhyun, siapa itu namanya, yang pria itu..."

"Nam Joo Hyuk."

"Ya Nam."

"Joo Hyuk."

"Tapi aku suka memanggilnya Nam, Younha meminta toling Nam untuk membantunya mengawasi Suhyun, dan waktu di bandara kemarin setelah Younha melihatmu menarik tangan Suhyun dia memberitahu Nam."

"Astaga kalian ini benar-benar."

"Hehe tapi kau tidak melakukan apa-apa kan kepadanya?"

"Melakukan apa?"

"Astaga kau lupa, tidak tahu atau pura-pura tidak tahu huh?"

"Apa maksudmu?"

"Kau melewatkan malam penting, astaga kau ini bagaimana. Kau dan Suhyun kan sekarang sudah baikan, jadi..."

"Apa?"

"Aish jangan galak seperti itu."

"Ini masih pagi jangan berbicara yang aneh-aneh."

"Aish kukira kau tidak mengerti."

"Sudahlah aku mau siap-siap hari ini rapat."

"Eh tapi, kata Younha, eh katanya dibatalkan."

"Rapatnya kemarin, karena kemarin dibatalkan jadi hari ini rapatnya."

"Astaga."

"Sudah sana, siap-siap kita rapat lima belas menit lagi."

Jungkook langsung berjalan pergi meninggalkan Namjoon yang frustasi.

~~~

Jungkook keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, matanya menelusuri seisi kamar, tidak ada Suhyun.

Jungkook berjalan ke arah balkon dan menemukan Suhyun yang duduk di sofa.

Jungkook duduk di samping Suhyun dan meletakkan kepala Suhyun di bahunya.

"Jungkook."

"Hmmm."

"Aku boleh bertanya sesuatu?"

"Apa?"

"Apa yang orang lakukan saat first night, atau, first night itu apa?"

"Eh itu, ehmm. Kau bisa bertanya pada teman-temanmu."

"Aku pernah bertanya pada Ha Yi eunnie, tapi dia menyuruhku bertanya padamu."

"Ehm itu."

"Aku tahu."

"Kau tahu dari mana?"

"Aku mencarinya di internet."

"Oh."

Suhyun menjauhkan badannya dari Jungkook dan menegakkan badannya.

"Ehm Jungkook."

"Iya."

"Ehmm mian."

"Kenapa kau meminta maaf."

"Aku..."

"Aku tidak akan memaksa, itu hakmu untuk memutuskan."

"Aku sudah memutuskan." Suhyun menahan nafasnya. "Aku siap."

Jungkook melihat Suhyun dengan bingung. "Kau yakin?" Suhyun mengangguk yakin. Sedangkan Jungkook menghenbuskan nafasnya pelan.

~~~

Malam semakin larut, salju turun semakin banyak dan udara juga bertambah dingin. Tapi Suhyun tahu siapa yang akan menghangatkannya, dia harus melepaskan kehidupannya yang hangat, dan mulai mencari kehangatan, dan dia sudah mendapatkannya.

Kehangatan akan didapatkan saat kau merasa tenang, dan Suhyun percaya itu.

Bersamaan dengan berdentangnya jam, bersama itu juga Suhyun mulai terlelap dengan kehangatannya.

~~~

Huhu goodbye Suhyun and Jungkook, kita akan bertemu di versi revisi.

Maaf kalau gantung dan ini tidak akan dilanjutkan dengan epilog.

Terima kasih buat semua yang sudah baca, dari yang rajin vomment, vote, dan siders, thanks for your support, karena menurut hanmi udah ada yang baca aja udh sesuatu banget.

Segitu aja, kita akan ketemu lagi tanggal satu februari, see you guys...

married?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang