Seoul sangat dingin saat mendekati musim salju, dan ini pertama kalinya Suhyun merasakan dingin musim salju di Seoul saat malam.
Suhyun memandangi jalanan Seoul yang lumayan ramai dari atas dalam sepi, sampai sebuah aroma coklat membuatnya menoleh. Suhyun mendapati pria yang membuat minuman coklat itu duduk di kursi sebelah kanan meja.
"Tidak kedinginan?"
"Tidak."
"Yang benar, biasanya saat tanggal seperti ini kamu sudah memakai sweater dan jaket, padahal kuliah siang."
"Aku menjadi terbiasa dengan dingin."
"Jadi..."
Suhyun mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja.
"Sunbae bisa membacanya", Suhyun melanjutkan minumnya dan membiarkan Joo Hyuk yang melihat isi amplopnya.
"Dasar bodoh."
"Ini sudah terlalu lama dan terlalu jauh, ini seperti permainan anak-anak yang tidak ada waktu untuk berakhir, tapi suatu saat aku harus keluar dari permainan itu."
"Dan kamu akan mengakhirinya dengan begitu saja?"
"Bukankah semua permainan anak-anak diselesaikan begitu saja saat mereka sudah bosan?"
"Dan kamu merasa ini permainan anak-anak yang saat bosan bisa ditinggalkan begitu saja?"
"Jadi apalagi?"
"Suhyun ini pernikahan dan bukan permainan, kamu tidak bisa memulai dan meninggalkannya begitu saja."
"Tapi bukan aku yang menginginkan ini."
"Jadi menurutmu semua kesalahan dari orang tuamu? Sekarang jawab aku, kenapa kamu menerima pernikahan ini?"
"Aku tidak tahu."
"Kenapa kamu dengan yakin berkata seperti itu di altar pernikahan?"
"Aku juga tidak tahu."
"Itu berarti kamu sudah yakin dengan keputusan orang tuamu, kamu yakin orang tuamu memberikanmu yang terbaik."
"Tapi sampai sekarang aku tidak tahu, kenapa mereka menikahkanku."
"Semua orang belajar dari hal yang tidak mereka ketahui."
"Maksudnya?"
"Kau dan Jungkook belum pernah menikahkan? Jadi mereka mengajarkan kalian bagaimana saat kalian sudah menikah. Simple."
"Tapi kami terlalu muda."
"Bukankah kita harus belajar sejak muda."
"Sunbae..."
"Maaf, oke kali ini aku serius. Manusia seperti kalian itu memang harus diajarkan dengan praktek, tidak bisa dengan teori, karena kalian hanya akan menganggap ringan semua teori-teori itu."
"Tapi pertanyaanku kenapa harus semuda ini?"
"Seperti kelapa, semakin lama maka dagingnya akan semakin keras. Kalian juga seperti itu, semakin lama perasaan kalian akan semakin keras. Aku tahu kamu dan Jungkook, kalian adalah orang yang tidak percaya dengan satu kata terkutuk bernama cinta, dan kalau kalian semakin lama dibiarkan maka bagi kalian nanti cinta hanya mitos. Dan kalau praktek ini dilakukan nanti, yang ada hanya kehancuran."
"Tapi bukankah semakin dewasa manusia lebih bisa berpikir lebih, mereka tahu mana yang baik dan tidak."
"Dan yang terbaik bagi kalian saat dewasa adalah mengakhiri semua secepat mungkin. Kalian akan buat perjanjian berapa lama kalian melakukan semua itu dan saat waktunya tiba kalian mengakhiri semuanya. Kalau sekarang kalian bisa saling mengenal dan mendalami masing-masing karena mungkin keras kepala masing-masing. Karena cinta timbul di waktu yang tidak terduga."