Cahaya matahari memaksa mata Suhyun yang masih berada di tempat kesayangannya untuk bangun, yah meskipun terkadang Suhyun sudah sering mengutuki jendela kamar yang sangat besar itu, tidak perlu cahaya matahari yang mulai sedikit masuk setidaknya jendelanya bertambah kecil, ok itu tidak mungkin.
Suhyun melihat ke arah jendela, matanya sedikit membuka, entahlah masih mencoba membuka atau sudah terbuka sepenuhnya, Suhyun melihat ponselnya sebentar kemudian pergi ke kamar mandi.
"Hi" Jungkook melihat ke arah Suhyun yang hanya tersenyum ke arahnya.
"Sudah bangun huh."
"Kamu lihat."
"Ok ok."
"Oya aku ada kabar gembira."
"Apa? Kamu memenangkan lotre?"
"Huh bukan itu."
"Mr. Park membatalkan semua acara kami, kami digantikan klub yang satunya."
"Benarkah?"
"Iya."
"Bagus kalau begitu, oya kamu ada kuliah hari ini?"
"Tidak."
"Bagus kalau begitu."
"Kenapa?"
"Bereskan semua bajumu, aku mau saat aku pulang bajumu sudah ada di koper semua."
"Kenapa?"
"Tenang aku tidak akan mengusirmu."
"Ok."
"Ok kalau begitu, aku pergi dulu."
"Tunggu Jungkook, makan sarapanmu dulu, maaf aku tidak sempat masak."
Jungkook hanya minum susunya dengan cepat dan mengambil roti yang ada di piring. "Maaf aku tidak bisa sarapan bersamamu, mungkin makan malam nanti" Jungkook mengusap rambut Suhyun dan mencium pipinya sekilas kemudian pergi, Suhyun hanya diam mematung.
~~~
Jungkook masih memegangi bibirnya dan sesekali tersenyum, "hei lihat itu" Taehyung menunjuk ke arah Jungkook yang terlihat seperti orang aneh.
"Jungkook kamu tidak apa hah."
"Dia sangat cantik."
"Hah hei Jungkook kamu kerasukan setan apa?"
"Dia cantik sangat cantik."
"Hei Jimin apa dia membicarakan Hyorin?"
"Entahlah?"
"Dia sangat cantik, pintar, dan baik."
"Sepertinya untuk yang terakhir bukan Hyorin."
"Yah meskipun dia sangat menyebalkan, tapi dia sangat lucu."
"Menyebalkan?"
"Apa..."
"Sempurna, sangat sempurna, terlalu sempurna untuk untuk menikah denganku."
"Jimin benarkan apa aku bilang."
"Hei Tae kamu tidak bilang apa-apa dari tadi."
"Hei Jungkook sadarlah."
"Mari kita lakukan cara biasa ke tiga puluh tiga."
Jimin dan Taehyung tersenyum jahil dan mendekat ke arah Jungkook.
~~~
"Aku frustasi, oh sepertinya aku akan mati, ah tolong aku..." semua melihat ke arah Jimin yang bertingkah sangat dramatis.