Part 1-1

521 8 0
                                    

Aku mantapnya dalam, lelaki yang berdiri dihadapanku wily janskey seseorang yang memiliki mata indah itu. sekarang dia menggenggam tanganku menatap ku tak kalah dalam ,seolah menunggu jawabku atas pertanyaannya
"sungguh .. aku mencintaimu." sambil menggenggam tanganku erat. aku merasakan jantungku mulai berdebar kencang seiring dengan kata kata yang dia ucapkan . aku mulai berbicara "aku juga mencintaimu" . Dia langsung mendekap tubuhku erat aku merasakan betapa hangat tubuh itu. aku tersenyum dalam dekapannya

"cut ..cut..kerja yang bagus.." suara Jerrmy menghentikan kisah indah itu . Lelaki yang selalu tersenyum saat aku menyelesaikan tugas dengan baik.
"hii.. Dania kali ini kau menyelesaikan tugas dengan sangat sangat baik .." jerrmy berjalan kearahku sambil membentangkan tangan lalu memelukku.
"kau juga jerrmy tanpamu mana mungkin aku mampu terkenal seperti saat ini?" sambil menarik tubuh merasa kalau itu terasa tidak nyaman . terlalu banyak orang yang menyaksikan
"Kau tau dania hanya kau satu satunya yang mampu kuandalkan" jermy tertawa sekeras mungkin membuat tubuhnya yang berpostur besar itu ikut bergerak semua akibat tawa yang cukup menggelikan.

Seketika angin berhembus kencang dari arah timur ku kira begitu,Musim dingin kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, ini terasa lebih dingin dari tahun lalu
Entah ini karena musim dingin atau karena aku mengingat laki laki itu.
Dia yang telah meninggalkanku tanpa sebab yang pasti.

"Dania mengapa kau diam. Dania?" jerrmy membuatku sadar dari lamunanku yang terlihat bodoh karena mengingat laki laki itu!
"Oh jerrmy maafkan aku, kukira aku perlu istirahat." nada menyesal keluar dari bibirku.
"Tentu saja dania.." suara jerrmy terdengar sedikit melemah seperti seorang anak kecil yang menyesal.
"Aku pergi jerrmy .."
"Baiklah ....." jerrmy lalu sibuk dengan beberapa cruw yang lain

Aku melihat sekeliling lokasi syuting kali ini,cukup indah gumamku dalam hati.
aku mencoba menarik nafas yang panjang merasakan betapa indahnya musim dingin ini salju yang terus turun walaupun dinginnya menusuk tulang rusukku.
"Kau disini ?" suara seseorang mengejutkanku.membuatku terlonjak kaget dan menoleh kebalik badanku.
"Oh kau , wily.." aku tersenyum melihatnya
"Apakah aku mengejutkanmu.maafkan aku dania" wily berjalan mendekatiku . tidak butuh waktu yang lama wily janskey berdiri disampingku
"Oh ayolah kau terlalu berlebihan wil." jelasku pada wily yang kini berdiri disampingku

"Kau tau disini sangat dingin? Apa kau ingin mati membeku." tanya wily menatap mataku seakan sedang menerawang apa yang sedang kufikirkan.
"Bukankah pernyataan itu terlalu kasar ,untuk seorang wanita?"
"Ya kukira begitu. Kau taukan musim dingin di new york membuat seseorang bisa mati karena membeku" kali ini dia berbicara sambil mengulas senyum dibibirnya.
"Ah.lupakan saja. Aku tidak takut mati hanya karena kedinginan." jawabku menatap wajahnya yang benar benar membuat dadaku berdetak lebih cepat dari batas normal.

" mungkinkah kau sedang memikirkan bloom? Dia laki laki yang cukup.."
"Lupakan saja tentang itu wily , dia tidak penting lagi." aku langsung memotong pembicaraan wily.
"Dania,aku tau betapa sulit melupakan seseorang yang kita cinta. Tapi apa kita harus runtuh dikehidupan ini?" wily lagi lagi tersenyum menatapku
"Kau sadar kata katamu membuat pandanganku berubah terhadapmu?"
"Kenapa begitu?" wily mengerutkan dahinya merasakan hal aneh dengan kata kata yang baru kuucapkan.
"Kau bukan seperti wily janskey yang dikenal semua fansmu seorang aktor yang cukup hebat , memiliki mata yang indah berwarna biru gelap , dan mendapatkan kesuksesan diusia muda. Tetapi seperti penasihat cinta oh bukan kau lebih seperti malaikat cinta?" tak sadar aku tertawa dengan kata kataku sendiri .

"Baiklah, itu tidak lucu lagi ,dania!" terlihat wajah wily yang menjadi memerah karena kata kataku..
"Kau marah , maafkan aku wily."
"Oh..lupakan. Kau tahu ini hari terakhir kita bisa bersamakan ? Kuharap film ini akan berhasil"
Saat wily berkata "ini hari terakhir kita" aku seperti ada yang hilang didiriku.
"Kau benar." jawabku sambil menundukan palaku. Melihat sepatu boots yang aku pakai sambil memainkan salju yang membeku ditanah , lalu aku melihat kesekeliling hanya ada aku dan wily yang berada disana.

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang