part 3-3

63 3 0
                                    

Tak terasa sudah satu minggu , aku di london. Mom selalu menyempatkan diri datang berkunjung ke apartementku. Bahkan semalam dia tidur di apartemenku.
Rasanya aku benar benar merindukan sosok mom didalam kehidupanku,

Sedangkan aku telah meninggalkan new york selama seminggu membuat parapaparazi merindukanku.
molly berkata banyak sekali paparazi yang bertanya.
"Bagaimana keadaan dania?"
"Apakah dania dalam keadaan baik.?"
"Apakah dania depresi atas pengakuan bloom saat diwawancarai salah satu majalah tentang hubungannya dengan dania sudah berakhir?"

Mereka benar aku cukup depresi , karena bagaimana mungkin sebuah hubungan dapat berakhir tanpa adanya kejelasan?

"Dania..." mom mengejutkanku saat aku sedang memandangi beberapa gedung di balkon apartementku.
"Ya,mom?"
"Kau sedang apa disini?" rasanya berkata jujur kepada mom tentang bloom sangat berat kurasakan.
"Mom, bolehkah aku bertanya sesuatu padamu?"
"Aku akan menjawabnya,apa itu?"
"Menurutmu dad laki laki yang seperti apa?"
"Dia laki laki yang baik, seumur hidupku aku selalu bahagia jika aku bersamanya." mom tersenyum seakan mengingat bagaimana sosok dad yang begitu mencintainya.

"Bagaimana pertama kali kalian bertemu?"
"Kami bertemu saat musim semi di new york, sungguh indah saat itu. dia menyatakan cintanya sambil membawa sebuah buket mawar berwarna putih, akhirnya kami menikah dan memiliki anak secantik dirimu dania."
Mom tersenyum dan mengelus rambutku ,aku membalas senyuman tulus dari mom.
"Bagaimana kau mengenal mr.george?"
"Kami berlibur ke london. Kau tau ayahmu sangat menyukai london, dan kami bertemu dengan mr.george seorang rekan bisnis ayahmu."
"Bagaimana dengan istri pertama mr.george. maksudku ibunya ely ,mom?"
"Mereka sudah bercerai saat ely baru berusia tujuh tahun." akupun turut sedih ely yang malang.

Sekarang terasa hening, tidak ada yang bicara diantara kami berdua.
aku terus memandangi salju yang turun dari langit. Kuharap dad mendengar kata kata mom bahwa mom selalu bahagia bila bersamanya.

"Dania." mom memulai pembicaraan diantara kita berdua.
"Ya?" aku menoleh kearah mom.
"Mr.george selalu mengadakan pesta perayaan tahun baru dirumahnya. Kuharap kau datang sayang?"
"Apakah aku diundang sebagai tamu istimewa tahun ini?"
"Tentu..ely pasti senang kalau kau datang."
"Kuharap begitu." aku terdiam sejenak. Seandainya mom tau bahwa ely sangat membenciku.

Aku berfikir sejenak , malam tahun baru dilondon bersama keluarga mr.george kuharap menyenangkan.

Mom melihat jam tangannya menunjukan jam 13:00 tapi salju tetap turun tak perduli pukul berapa selama masih bulan desember sampai februari.
"Dania, ayo kita masuk. Aku harus kembali kerumah mr.george. kuharap kau tidak kecewa aku pulang."
"Baiklah mom."

Mom telah selesai merapikan seluruh barangnya dan diapun memelukku.
" i love you honey."
"Too mom."
Diapun melangkah keluar dan pergi melewati pintu apartemenku dia menoleh sesekali dan melambai. Dan tidak terlihat lagi saat pintu menutup.


Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang