Part 1-2

218 8 0
                                    

"Apakah kita harus merayakan ini?" tanyaku memulai pembicaraan.
"Apa? Maksudmu?"
"Kita bisa pergi bersama , oh itu akan sulit." aku menyadari kehidupan didunia seperti ini terasa sulit. Dimana aku tidak boleh ceroboh melakukan sesuatu ,karena kesalahan sekecil apapun aku akan dianggap aneh atau bahkan pihak paling disalahkan.
Wily berfikir sejenak sambil memperhatikan sekeliling kami.
"Kurasa itu pemikiran yang hebat,"
"Kau gila?Paparazi akan mengejar kita? Bahkan akan ada berita yang aneh. Mungkin kita dianggap berkencan diam diam atau?" aku tidak sanggup meneruskan kata kata selanjutnya. Terasa sangat jelas menggambarkan perasaanku jika kuteruskan fikirku.
"Bukankah itu hal yang biasa, kalau memang mereka berfikir begitu? Kenapa tidak?" wily menatapku tajam
Oh. Wily seandainya kau tau bloom bukan lagi kekasihku, bahkan aku telah melupakannya karena dia pergi begitu saja. Dan kaulah orang yang kurasa pengganti bloom dihatiku. Seandainya kata itu benar benar serius kau ucapkan "bahwa kita adalah pasangan."

"Aku akan mengajakmu pergi, setalah film kita ditayangkan untuk pertama kalinya dania". Lagi dan lagi mata wily janskey menatapku, warna mata yang selalu membuatku teringat pada sesuatu yang indah.Laut ? Ya warna matanya biru seperti laut gumamku.
"Tapi..." belum sempat aku menjawab pertanyaan itu ada seseorang yang memanggil wily dengan keras,
"Jans.."
wily menoleh kearah suara itu berasal, sebelum aku ikut menoleh akutau itu adalah boby. Dia selalu memanggil wily dengan nama belakangnya jans. Boby usianya lebih muda dua tahun dariku selalu memakai kaca mata dan selalu membawakan keperluan wily saat dia syuting.
"Ya.. Bob?" wily melambaikan tangan kearah bobby seakan memberi isyarat untuk menunggunya sejenak.

Kulihat Boby tersenyum kearahku. Akupun melambaikan tangan kearah boby, jarak kami cukup jauh sehingga postur tubuh boby terlihat lebih kecil dari aslinya.
"Ku kira aku harus pergi,sampai ketemu lagi Dania."
"Baiklah wily janskey." aku memperhatikan dia sejenak saat dia perlahan pergi menjauh dariku. Wily janskey pria yang sangat tinggi memiliki rambut yang berwarna coklat,warna mata biru seperti laut .kau benar benar indah.

Aku mulai berjalan berkeliling lagi untuk meliahat betapa indahnya tempat ini, jauh dari keramaian tetapi banyak sekali salju yang turun. Oh mungkin ini yang diharapkan jerrmy mencari sesuatu yang lebih manis dan romantis untuk film yang dia buat tahun ini.

"Dania .." seseorang memanggilku,mungkin itu molly asistenku. Yang selalu merawatku dengan baik sekali lebih baik dari pada ibuku sendiri kukira begitu ,dia selalu mengkhawatirkanku apalagi saat aku sakit
Dia bahkan bisa menangis sungguh itu terlalu berlebihan menurutku.

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang