part 5-4

71 5 0
                                    

"Kuharap new york akan selalu seperti ini molly." aku menarik nafas sebelum aku memulai pembicaraan tentang bloom, musim salju di london , perubahan ely, dan pesta yang membuat mom begitu marah padaku.

Sekarang aku berada disebuah kafe dengan bergaya vintage yang tidak jauh dari rumahku. Molly yang sedang sibuk dengan majalahnya seketika berhenti saat mendengar nada suara berat yang kukeluarkan dari bibir.

"Hi dania, kau sejak kecil tinggal dikota ini. Dan kau sudah tau new york tidak banyak berubah. Tetap indah. Dan selalu ada orang berjalan disekeliling kota ini." lalu molly kembali sibuk membalik halaman majalahnya lagi.

"Berat rasanya menghadapi kenyataan ini molly."
"Dania, kau bicara apa? Didunia ini banyak hal yang kau dapat tapi kenapa kau seperti berputus asa." molly menatapku begitu serius dengan kata katanya.
"Bloom,steven.."
"Ada apa lagi dania? Kau masih saja berfikir tentang bloom? Dan membuatmu sedih?"
Aku memalingkan wajah menatap keluar jendela, masih musim salju sama seperti aku meninggalkan lomdon.
"Ya, aku masih terus memikirkannya." air mataku mulai keluar dari sudut mataku.
"Oh, sayang aku mengerti. Sudah tiga tahun kau bersamanya menghabiskan waktu bersama. Melakukan hal romantis, tapi dia sudah mengakhirinya." molly mulai mengganggam tanganku seakan memberi sedikit kekuatan padaku.

"Steven.." aku mulai menutup kedua mataku dengan kedua tanganku.
"Ayolah sayang kau tak boleh menangis seperti ini.Steven? Siapa dia? Apa dia seseorang yang kau kenal di london?" molly
Langsung berjalan kearahku dan duduk disebelahku , memelukku seperti dia adalah ibuku, aku langsung teringat oleh mom. Tidak,dia bahkan sudah tidak perduli padaku.

"Dia adalah bloom."
"Apa maksudmu?"
Aku mulai menghentikan tangisanku. Menatap molly dan mulai bercerita.
"Banyak hal yang terjadi di london."
"Apa itu? Ceritakan segalanya padaku , agar aku mengerti."

"Mr.george,ayah tiriku mengadakan pesta besar dimalam pergantian tahun, aku diundang olehnya. Bahkan aku adalah tamu istimewa disana."
"Jangan bilang semua ini karna , wanita menyebalkan itu." aku mengerti siapa yang dimaksud oleh molly. Ya dia adalah ely wangston saudari tiriku.
"Tidak, bukan kau salah. Ely wangston sekarang tumbuh dengan baik di london. Menjadi wanita yang begitu cantik."

Molly langsung melipat tangannya didada
Aku mengerti betapa wanita ini membenci ely wangston.
"Oh.." tanggapan yang begitu singkat kali ini dari molly.
"Dan kau tau pesta itu bukan hanya pesta, aku bahkan mendapatkan kejutan yang tak terduga."
"Apa?" molly terlihat begitu penasaran.
"Adikku akan menikah dengan bloom?"
"Apa Kau serius? Atau aku yang salah dengar . please dania , kau jangan bercanda. Bagaimana bisa?"
"Tuhan punya rahasia tersendiri."
"Lalu kau bertemu dengan bloom dipesta itu?"
"Kau benar." aku langsung memeluk molly saat air mata mulai keluar lagi dari sudut mataku.
"Oh sayang , aku turut sedih mendengarnya. Dia bahkan lebih brengsek dari yang kukira."
"Tidak , dia tidak salah. "
"Kau masih membelanya?"
"Bukan, dia dijodohkan dengan keluarganya.orang yang selama ini kita kenal sebagi bloom dia adalah steven. Ely mengenal dia sebagai steven. Sempit sekali dunia ini. Dan london? Seperti mimpi huruk ditahun baru bagiku molly."
Pelukanku semakin kencang. Meluapkan segala emosi yang selama ini ingin sekali kuceritakan pada semua orang.
"Kenapa takdir begitu pahit?bagaimana dengan ibumu dania?"
"Saat aku meninggalkan pesta , aku tak bilang padanya. Dan aku melarikan diri. Dia begitu marah padaku,padahal dia tak mengerti apa yang sedang terjadi padaku."
"Kau harus menceritakan segalanya sayang. Ini benar benar tak adil.jadi wanita yang diceritakan bloom saat wawancara itu adalag ely wangston? Wanita menyebalkan itu?"
"Iyaa." tangisku semakin pecah saat aku harus mengatakan ini memang realita kehidupan yang terjadi
"Kau tau ibuku menamparku dan begitu marah saat aku menyebut ely bukan adik kandungku."
"Sungguh , ini benar benar membuatku geram." molly menepuk pundakku selama aku menangis.

Molly masih tetap memelukku erat.ya memamg hanya dia yang paling bisa mengerti aku, dibandingkan orang lain dibandingkan ibuku.

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang