Part 4-4

54 4 0
                                    

Angin berhembus menabah dingin suasana malam dikota london, salju yang turun membuat tumpukan tumpukan salju yang menutupi jalan.

Tuhan, semoga tahun ini aku dapat membiarkan kekasihku bahagia bersama saudariku. Aku berharap ely selalu seperti itu wanita penuh kecerian dan keramahan, semoga senyumannya tidak pernah hilang . biarkanlah bloom tidak maksudku steven mampu menyadari ini sebuah kenyataan, dan aku berharap mom dan mr.geroge selalu bahagia. Dan biarlah london menjadi sebuah tempat penuh kenangan...

Angin berhembus semakin kencang , aku merasakan tulangku membeku karena salju yang terus turun, dan tanpa kusadari aku meneteskan air mata didalam harapanku, terasa sakit didadaku. Bloom ku kira aku bisa menjadi wanita yang selalu bersamamu.

Aku membuka mataku perlahan, aku melihat beberapa kembang api yang menyala nyala nyala dilangit ,dan beberapa anak kecil yang memakai mantel tebal berwarna gelap meniupkan terompet menandakan tahun telah berganti.

Aku berjalan mengelilingi jam dinding raksasa ,hinggal aku terjatuh duduk disana. Aku seperti wanita gila. Berjalan tanpa arah dan akhirnya jatuh terduduk ditengah banyak orang seperti ini dengan mata sembab , serta hidung dan pipi yang memerah.

Aku tersentak kaget saat ada seseorang menepuk pundakku. Aku menoleh sejenak , berfikir siapa orang ini? Aku tak mengenal siapapun diLondon kecuali mr..george,mom,ely,dan bloom.
"Sedang apa kau disini?" wanita paruh baya yang memiliki sepasang mata berwarna abu abu itu bertanya.
"Tidak," aku menjawab singkat.
"Kau menangis.?"
Aku menghapus air mataku.
"Tidak kurasa aku hanya merasa dingin." aku mencoba berdiri, sedikit terasa licin karena salju yang turun. Dan wanita itu membantuku berdiri. Walaupun sudah tua dia masih kuat membantuku.
"Mengapa kau bersedih sendiri ,disaat semua orang bersenang senangerayakan pergantian tahun, kau lihat sekelilingmu mereka punuh kebahagiaan?"

Aku tersenyum melihat wajahnya yang terlihat sudah mengalami kerutan dibeberapa bagian wajahnya.

"Aku hanya,.."
"Jangan khawatir , namaku Mia.." dia menjabatkan tangannya kepadaku.aku segera menjawabtnya kembali.
"Namaku Dania, senang berkenalan denganmu." aku tersenyum smbil melihat bibirnya memberikan senyuman juga padaku.

"Ku harap kau mendapatkan hal yang baik ditahun ini" aku membuka percakapan.
"Ku harap kau juga, ku lihat kau sepertinya bukan orang inggris?"
"Bukan. Aku hanya sedang berlibur disini."
"Kau tau inggris begitu mempesona saat pergantian tahun , kuharap kau tidak bersedih seperti tadi anak muda."
"Aku tau nyonya. " tiba tiba ada seorang anak kecil wanita dengan berambut ikal menghampiri kami , dia berkata bahwa mia telah ditunggu oleh seseorang.. mia berkata bahwa anak kecil itu adalah cucunya yang ketiga dari anaknya,
Tak lama mia dan anak itu melangkahkan kaki untuk pergi..

Mereka menoleh kearahku sekali untuk melambaikan tangan tanda perpisahan.
Inggris , akan banyak hal yang sulit kulupakan mulai sekarang..
Aku melambaikan tangan kearah mereka. Tak butuh waktu lama mereka hilang diantara kerumunan orang.

Aku kembali menatap jam raksasa itu , menghembuskan nafas yang berat. Dan aku kembali berjalan menyusuri kota london, malam ini

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang