part 3-1

70 2 0
                                    

Melihat kota london dari ketinggian membuat perasaanku lebih tenang seakan rasa sakit itu perlahan menghilang . sekali lagi aku meminum wine anggur kesukaanku.

Haruskah aku bercerita tentang bloom ke mom, bukannya itu terlalu seperti anak kecil.seandainya aku bisa tidur bersama mom seperti dulu dan bercerita sebelum tidur.

Aku menerawang melihat gedung gedung yang lebih rendah dari apartemenku .
Seperti sebuah maket fikirku.
Aku jadi teringat pertama kali aku kelondon. Ya , waktu itu mom sudah menikah dengan mr.george, awalnya aku tidak menyetujui hubungan mom dan mr.george aku berfikir bagaimana bisa dad digantikan oleh teman dekatnya mr.george akhirnya seiring waktu aku tersadar biarlah mom bahagia dengan caranya sendiri.

satu tahun berlalu setelah hari pernikahannya , saat itu umurku baru sembilan belas tahun. akupun datang bersama molly untuk mengucapkan selamat atas pernikahannya.
Dan saat itulah pertama kali aku mengenal seorang ely wingston , wanita yang kini menjadi saudari tiriku. Ely sangat menyukai mom,bahkan dia menganggap mom sebagai ibu kandungnya. Tetapi sayang dia sangat membenciku,
Aku ingat saat mom memperkenalkanku dengan ely aku berusaha tersenyum dan ingin berjabat tangan dengannya tetapi dia tidak menyambut uluran tanganku dia hanya menyebutkan dua kata namaku ely. Dan dia pergi. Molly yang saat itu menyaksikan kejadian itu hanya terdiam dan akhirnya membenci ely sepanjang hidupnya.

Tidak sampai disitu ,saat setelah makan malam aku dan mollypun pergi kekamar tidur tamu yang telah disediakan mr.george dirumahnya yang sangat besar itu. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu akupun membukanya kukira itu mom ternyata ely wingston.
Akupun tersenyum padanya. Aku menatap matanya , wanita ini benar benar cantik mengkinkah dia mirip seperti ibu kandungnya? Elypun memulai pembicaraan.

"Hi dania? Kukira kau sudah tidur?"
"Ah . belom ada apa ely?" kali ini ely masuk kedalam kamar.
Molly yang berada diatas kasur sambil membaca majalahpun terkejut atas kehadiran ely yang tidak terduga.
"Kau.." ely wengston menunjuk kearah molly.
"Postur tubuhmu sangat mengganggu pemandangan. Kuharap kau tau diri kau tinggal dirumah siapa."
Aku ingat betul betapa marahnya molly , kulit wajahnya yang putih itu seketika memerah seperti ingin meledak.
"Dan kau dania, kudengar kau seorang artis. Tapi kenapa aku tidak mengenalmu?"
Saat itu aku memang artis tapi belum seterkenal sekarang.
"Aku hanya model , beberapa sampul majalah." aku memperhatiakn ely yang berjalan kekiri dan kekanan berulang ulangkali.
"Pantas saja , kau bermalam dirumahku. Kuharap kau cepet kembali ke new york dania. Selamat malam!" diapun pergi menutup pintu sekeras mungkin.

Saat itulah aku tau ely sangat tidak menyukaiku. Dan aku ingat betul semalaman aku tidak tidur karena perkataan ely dan molly adalah saksi bahwa aku juga menangis semalaman.

Angin yang disertai salju menyadarkan aku dari pengalaman menyakitkan itu, mengapa london begitu menyakitkan. Padahal dad sangat menyukai london.
Tubuhku seakan membeku akupun masuk kembali kedalam apartementku.

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang