Part 2-3

82 4 0
                                    

Wily janskey berjalan perlahan kearahku.
Saat itu aku terganggu oleh pramugari pesawat yang memegang tanganku dan mengatakan "bahwa kita sudah sampai di bandara heatrhrow London inggris"

Ohh .. Itu hanya mimpi. Aku menguap dan turun dari pesawat. Tidak ada badai salju , semuanya berjalan seperti yang kuharapkan.

Salju yang turun tidak berbeda jauh dengan salju dinew york. Mereka turun sangat banyak membuat sekujur tubuhku membeku.
Selamat datang kembali diLondon dania.
Ini benar benar menakjubkan. Aku sangat menykai london. Aku terus berfikir apa yang harus kulakukan pertama kali sebelum masa liburanku habis. Bukan masa liburan tetapi masa memaksakan diri untuk berhenti sejenak dari dunia yang melelahkan.

Aku menelphone ibuku,dia berjanji untuk menjemputku dibandara.
"Hallo mom, kau dimana?"
"Ya aku sudah melihatmu honey!"
"Dimana?" saat aku melihat sekelilingku. Ternyata ada wanita melambaikan tangan kearahku, ya itu mom. Aku langsung berlari kearahnya walaupun itu terasa sulit
karena highills yang kupakai.

"Dania aku merindukanmu." mom memelukku sangat erat, seakan memberi kehangatan ditengah musim dingin.
"Mom kau tau butuh satu tahun untuk kembali ke London."
"Benarkah..?" Kali ini mom melepaskan pelukannya menatapku dalam
"Ya begitulah , seperti biasa .."
"Tidak apa yang terpenting kau ada disini bersamaku." mom sangat gembira sekali terlihat dari bibirnya yang tersenyum dengan puasnya.
"Haruskah kita bercerita dikeramaian seperti ini mom?"
"Ah.. Kau benar sayang. Ayo." mom merangkul tangaku , ku fikir itu terlalu kekanak kanakan.

Selama perjalanan tidak ada sekata patahpun dikatakan. Mom hanya sibuk dengan setir mobilnya sedangkan aku hanya terdiam memperhatikan betapa ramainya kota london dimusim dingin. Sungguh ini begitu indah batinku.

Sepanjang jalan kulihat pohon cemara berjajar membentuk barisan yang indah , diberi hiasan bola bola natal dan lampu yang berkelip kelip disepanjang jalan. Ada sebuah pohon diberi lampu bercahaya biru , ya benar seperti warna mata wily janskey kuharap dia baik baik saja di new york, aku merindukannya.

Beberapa saat kemudian aku berada didepan gerbang yang diberi cathitam dan tinggi. Gerbang terbuka lebar saat mobil memasuki halaman , halaman yang luas tetapi sayangnya tertutup dengan salju. Mom pernah bercerita saat musim semi bunga mawar bermekaran dengan cantiknya dihalaman ,mungkin halaman ini yang dia ceritakan fikirku lagi.

"Kita sudah sampai dania." mom monoleh kearahku sambil melepaskan shitbeldnya.
"Oh yes mom." akupun segera turun dari mobil, terlihat ada seseorang yang menghampiri mom kurasa itu pelayan yang disuruh untuk membawakan barang-barangku.
"Tidak usah mom"
mom menoleh kearahku.
"Apa maksudmu dania?"
"Aku akan memesan apartement mom. Aku tidak akan menginap disini. Aku kesini hanya akan menyapa mrs.George."
"Dania ..." raut wajah mom berubah. Baru kusadari mom yang dulu telah berubah kini ia lebih kurus dari yang terakhir kulihat.

Love (why so difficult)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang