Dari balik punggung Liam, Jane dapat melihat Harry yang melangkah mendekat ke arahnya dengan tatapan marah. Jane memandang Liam memelas, menyentuh kedua lengannya dan menyuruh pria itu pergi. "Tidak." Lelaki itu menolak, melepaskan tangan Jane dan membawa wanita itu di pelukannya.
"Liam, berhenti. Harry kemari, dia disini. Kumohon." Sekuat tenanga Jane mencoba untuk lolos, mendorong tubuh Liam agar terlepas namun tak bisa— dia terlalu kuat untuk Jane, tapi bagaimana ini? Harry makin dekat, Jane pasrah dan hatinya merasa telah mengecewakan lelaki itu. Perasaannya campur aduk antara merasa bersalah juga merasa bahwa ia bukan istri yang baik, bagaimana bisa seorang istri mau dipeluk begini dengan pria lain?
Dan Harry berdiri di belakang Liam, menarik punggung pria itu kasar dan memukul wajah Liam keras hingga tersungkur. Jane berdiri shock, matanya melebar, tangannya menutupi mulutnya yang menganga. Wanita itu melihat Liam lalu melihat Harry yang terengah karena marah, lelaki itu mengalihkan matanya pada Jane dengan kilatan tak percaya. Tanpa niatan baik Harry tak bisa menahan emosinya, pria itu mendekati Jane dan mengayunkan tangannya ke pipi Jane— ia menampar Jane dengan segala amarahnya. Meluapkannya dengan hanya menggunakan tangan yang ia ingat tak pernah lagi ia pakai selama Jane terkurung di hidupnya. Mengalir begitu saja, rasa sedih dan amarahnya membawanya ke puncak penyesalan yang paling tinggi. Harry melihat Jane menangis. Tapi dia masih diam. Masuk ke mobil dengan menutupi wajahnya.
Sementara itu Harry menggaruk rambutnya gusar, ia meninggalkan Liam yang tak menyangka atas perbuatannya yang kelewat kasar pada Jane. Dia masuk ke mobil, duduk di samping Jane dan menutup pintu keras-keras. Dilihatnya Jane yang menunduk memainkan ponselnya, rasanya Harry enggan bicara untuk hal yang membuatnya gila. Jane dan kecemburuannya membuat Harry gila, salahkah ia jika mencemburui istrinya sendiri? Apakah bisa ia menghindari rasa cinta yang benar-benar mengeruk emosinya ini?
"Maaf," Harry menjalankan mobilnya.
Kali ini Jane terlihat seperti anak remaja yang marah terhadap ibunya. Dia tak menyahut, terus mengotak-atik ponselnya sambil sesekali menarik napasnya kuat— dia berusaha menormalkan napasnya yang sekarang terlalu meninggi, menormalkan rasa kecewanya karena perbuatan Harry. Jane terkejut, baru kali ini rasanya Jane melihat Harry yang kasar dan terlihat seperti orang lain— orang lain yang benar-benar asing. Wanita ini ingin pulang, ia ingin menjumpai ibunya, ingin berbincang dengan ayahnya, ingin bercanda dengan David dan merias dirinya di kamarnya sendiri. Jane benar-benar ingin pulang.
"Jane..." mobil terhenti, tepat di pagar sebuah rumah dengan halaman super mewah milik keluarga Harry. Jane menghindar, membuka pintu mobil dan berlari masuk ke rumah.
Dia melihat Jane berlari melawan angin, dingin juga mulai menusuk di antara sela baju yang ia kenakan. Musim gugur akan segera tiba, biasanya di kala pergantian musim seperti ini Harry aktif berkeliaran di bar. Merayu wanita-wanita jalang yang mengelilinginya sambil berkata keras-keras melawan keriuhan bar, "Aku akan menghangatkanmu, sayang." Dia amat memalukan, merasa belum pantas untuk mendampingi Jane yang ia pikir masih mencintai Liam. Coba bayangkan, siapa yang kau pilih antara pria baik dan pria bejat?
.
.
.
.
.
Masih di hari yang sama. Di kantor kejaksaan bersama ayahnya, Harry duduk dengan tidak tenang. Di depannya ada seorang pria tua dengan rambut beruban, ia menjelaskan tentang apa yang harus Harry lakukan saat hari pertamanya bekerja. Ia benar-benar tidak fokus, pikirannya mengalir ke tempat dimana Jane biasanya mengomel saat Harry meletakan barangnya asal. Tentang bagaimana Jane selalu menyukai mitos-mitos suku Indian dan Awonawilona nya, tentang bagaimana wanita itu akan meneriakinya mesum saat Harry berusaha menyentuh tubuh Jane. Harry tersenyum menunduk, mengulum bibirnya dan mendongak saat jabatan tangan mengulur ke arahnya. Pria tua itu mengucapkan terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT A MAMA // h.s (under editing)
FanficHanya ada Prince Harry dan Princess Jane Copyright © 2015 by NamLayli