Raina selalu menyukai saat-saat seperti ini di hidupnya, duduk sendiri di bangku taman sambil memakan burger ukuran ekstra besar yang tadi dibelinya, tanpa ada gangguan sedikitpun seperti abang-abangnya yang menyebalkan. Hanya sendiri, melihat tenangnya air danau dari tempatnya duduk, sambil mendengarkan lagu-lagu kesukannya dari handphone miliknya.
Jam tangan hitam yang melingkar manis di pergelangan tangan kirinya menunjukkan pukul 17.05. Burgernya sudah habis, dan kini dia merasa haus. Sayangnya, dia lupa membawa minum. Maka dari itu, daripada dia mati kehausan di taman, perempuan itu melangkahkan kakinya ke supermarket kecil yang tidak jauh dari tempatnya berada sekarang ini.
Botol berisi air mineral itu terlihat menggiurkan di dalam lemari pendingin. Raina jadi lebih semangat untuk mengambilnya, apalagi sekarang ini tenggorokannya sudah menjerit-jerit minta dialiri air minum.
Raina sudah membuka lemari pendingin itu, senyumnya terkembang semakin lebar. Tapi tiba-tiba lenyap begitu saja, bersamaan dengan lenyapnya satu-satunya botol air minum kemasan yang ada di lemari itu.
Bukan, bukan! Botol tadi bukan cuma khayalan Raina aja, tapi itu beneran nyata. Yang sayangnya, sekarang ini sudah berada di tangan orang lain, yang sepersekian detik lalu mendahului Raina mengambil botol air mineral itu.
Raina mendengus kesal, menatap tajam orang yang dia yakini benar-benar menyebalkan itu. Sesosok cowok yang ganteng sih, tinggi, putih, keren. Eh, tapi kayaknya Raina nggak asing sama wajahnya. Tapi tunggu, siapa?
"Eh itu punya gue! Gue duluan yang punya niatan ngambil!" Raina nggak terima jatahnya diambil mas-mas ganteng satu itu.
"Sorry, gue duluan yang ambil. Jadi, ini punya gue." Wajah mas-mas ganteng itu masih selow. Berbanding terbalik dengan Raina, percampuran antara kesal plus kehausan.
"Buat gue aja, lah! Gue kehausan ini!"
"Nggak bisa, cari yang lain! Tuh masih banyak!" Mas-mas ganteng itu menunjuk jejeran botol air mineral yang berjejer rapi di rak terbuka, lalu dengan gaya santai melangkah menuju kasir. Meninggalkan Raina yang melongo dongkol di depan lemari pendingin.
16 September 2015