Maaf udah lama nggak update... lagi nggak badan. Efek kabut asap
Hehehehe
Lanjut aja ceritanya ya...************
Pagi harinya.....
Seira masih marah sama Vino. Nggak ada senyum manis untuk kakaknya yang biasanya ada. Seirapun memutuskan memutuskan berangkat sendiri dengan taksi. Seira bukan marah karena secara tak langsung Vino melarang Seira dekat dengan Denis. Tapi Seira kecewa karena kak Vino udah mulai nggak percaya lagi sama dia."Lho Ra,tumben loe ngggak bareng kak Vino. Lagi berantem ya,"tanya Mira yang sudah menghadang Seira di gerbang sekolah.
"Kok loe tau kalo gue sama kak Vino berantem,"Seira balik nanya.
"Ya iyalah. Muka kalian berdua kusut-kusut,"kata Mira.
"Biasa,masalah kakak adik,"kata Seira langsung masuk kelas.
Diatas meja Seira ada 2 batang coklat tapi setelah Seira liat nggak ada Denis di kelas.
"Denis mana,"tanya Seira.
"Nggak tau. Gue baru masuk kelas,"kata Mira.
"Tapi dia masuk sekolah kan hari ini,"tanya Seira.
"Nggak tau. Gue nggak liat motornya di depan. Kok kayaknya loe khawatir gitu sih,"kata Mira.
"Nggak kok. Kan yang biasanya naruh coklat di sini kan Denis,"kata Seira.
"Tuh orangnya,"kata Mira menunjuk Denis yang datang tepat saat bel sekolah berbunyi.
"Syukurlah,dia udah nggak kenapa-kenapa,"batin Seira.
Dengan muka yang cuek Denis duduk.
"Makasih,"kata Seira
"Untuk apa,"tanya Seira.
"Coklat,"kata Seira.
Denis hanya mengangguk dan langsung fokus sama buku pelajaran yang sekalinya dibaliknya ada komiknya.Saat istirahat.....
Udah tau perutnya luka,Denis masih saja nekat main basket. Seira hanya bisa melihat dari jauh tanpa diketahui Denis.
"Ngapain loe di sini,"tanya Denis karena Seira udah ada di sampingnya
"Luka loe Den. Liat baju loe,"kata Seira.
Denispun langsung melihat baju seragamnya yang ada bercak darahnya.
"Ikut gue,"kata Seira menarik tangan Denis.
Semua mata yang ada di situ nggak berhenti memandangi mereka curiga.
"Loe bawa gue kemana,"tanya Denis
"UKS,"jawab Seira
Denis menghentikan langkahnya dan melepaskan genggaman Seira.
"Ngapain loe bawa gue ke UKS,"tanya Denis
"Emang luka loe nggak mau diobatin? Atau loe mau semua orang di sekolah ini tau kalo loe luka kayak gitu. Loe mau nyombongin luka loe yang nggak jelas dari mana dapatnya,"kata Seira panjang lebar.
"Ya udah kalo loe mau ngobatin luka gue. Kita nggak mungkin ke UKS,"kata Denis langsung menarik tangan Seira.Denis membawa Seira ke ruangan kosong yang dulunya adalah ruangan latihan band. Seira udah bawa kotak P3K.
"Buka baju loe,"perintah Seira.
"Ngapain sih harus buka baju,"tanya Denis.
"Cepetan deh. Gampang kalo loe buka baju,"kata Seira.
Denispun membuka bajunya sampai dia bertelanjang dada.
Sebenarnya Seira deg-degan juga ngeliat Denis nggak pake baju. Secara dada Denis kan bidang dan perutnya lumayan sixpack.
Dengan menahan jantungnya yang daritadi mau loncat-loncat Seirapun mengobati luka Denis yang terbuka.
"Ngapain sih loe masuk sekolah hari ini. Udah tau luka masih basah pake main basket segala,"omel Seira yang udah kayak mamanya si Bryan yang super cerewet.
"Cerewet banget sih loe. Gue males diem aja di rumah. Temen-temen gue sekolah semua,"kata Denis.
"Den,"kata Seira terpotong
"Apa
Sebenarnya Seira mau nanya dari mana Denis dapat luka itu. Namun Seira takut kalo Denis marah. Tau sendiri kan gimana kalo Denis marah.
"Den,jangan marah ya. Sebenarnya luka loe tuh kenapa sih. Loe berantem lagi ya. Kenapa sih loe itu nggak sayang sama badan loe sendiri. Loe nggak pernah pernah mikir apa,gimana perasaan orang yang sayang sama loe saat ngeliat loe kayak gini,"kata Seira sambil terus mengobati luka Denis.
Namun tiba-tiba Denis memegang tangan Seira. Pandangan mereka beradu. Diakui atau tidak jantung Seira berdegup kencang. Seira nggak pernah memandangi Denis sampai sedekat ini.Ceklekk.....
Tiba-tiba ada yang membuka pintu.
"Ngapain kalian berdua di sini,"kata orang itu yang ternyata Vino. Refleks Denis langsung melepas tangan Seira dan memakai baju seragamnya.
"Ngapain kakak kesini,"tanya Seira
"Kakak ngapain? Harusnya kakak yang tanya sama kamu. Ngapain kamu berduaan sama Denis. Dan loe Den,ngapain loe pake ngelepas baju loe segala,"kata Vino yang sangat marah
"Ini nggak seperti dengan apa yang loe pikirin,Vin,"kata Seira
"Loe mau gue mikir kayak apa. Loe berduaan sama adek gue dan loe nggak pake baju di tempat yang kayak gini,"kata Vino
"Jadi kakak pikir aku sama Denis ngelakuin yang macem-macem,"kata Seira yang mulai emosi juga
"Gue malu punya adek kayak kamu,"kata Vino langsung pergi.
"Tapi aku cuma ngobatin lukanya Denis,"kata Seira lirih. Air matanya mengalir
Denispun langsung menarik Seira dalam pelukannya.
"Maafin gue,"batin Denis.Setelah semua murid masuk ke kelas Denis diam-diam membawa Seira ke parkiran belakang dan langsung membawa pergi dari sekolah.
Di dalam mobil Seira masih saja menangis.
"Udah dong nangisnya. Sekarang loe mau kemana,"tanya Denis.
Seira hanya diam memandang keluar
"Mau gue antar pulang,"tanya Denis
"Nggak. Gue nggak mau pulang. Terserah loe mau bawa gue kemana,"kata Seira.
"Ke rumah gue aja ya. Mau?"tanya Denis
Seira hanya menganggukDenis baru kali ini melihat Seira yang begitu terpuruk.
Nggak ada lagi senyum Seira yang selalu bikin kuat Denis selama ini. Dan kini Denis bertekad bikin senyum Seira kembali lagi.Segini dulu ya........
Bagaimanakah cara Denis menyatukan dua kakak beradik ini?Makasih yang udah baca. Maaf kalo jelek dan banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Story
Teen Fictiongimana jadinya kalo cowok preman sekolah yang suka tawuran dan balapan tapi malah suka banget sama coklat dan bunga mawar. denis