17

323 11 0
                                    

Sudah jam 7 malam......
Seira udah siap dengan celana jeans panjang,tanktop yang dilapisi jaket kulit dan juga high heels. Yang satu itu nggak bisa dia ganti. Walaupun mau ke arena balap tapi tampil cantik itu perlu. Denis pun sudah menunggunya di depan rumah.
"Mau kemana Ra,"tanya Vino.
"Jalan sama Denis,"jawab Seira.
"Nggak salah tuh baju,"kata Vino memandangi adeknya dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Pengen tampil beda aja kak,"kata Seira yang langsung ngelonyor pergi

Deru suara motor membisingkan telinga. Para pembalap pun sudah siap di garis start.
"Cepet pegangan,"perintah Denis
"Hai Seira,"sapa Alex mengedipkan sebelah matanya membuat Seira tak ragu-ragu lagi memeluk pinggang Denis dan memalingkan mukanya dari Alex.
Dan bendera pun diangkat,motor-motor itupun melaju dengan kecepatan yang tinggi.
Denis masih berada di paling depan. Alex terus menguntitnya dari belakang. Saat Alex berada di samping Denis,Denis sengaja mengimbangi Alex. Tatapan Denis begitu tajam menatap Alex. Namun Alex malah menatap Seira dengan tatapan nakalnya.

Di depan sudah ada garis finish yang menunggu Denis.
"Loe tunggu di sini bentar,"kata Denis setelah memenangkan balapan. Seira pun menunggu Denis disamping motor Denis sambil terus memandangi layar hp nya.
"Hai cantik. Sendiri aja nih,"kata orang yang ternyata Alex.
Seira hanya diam saja tak memperdulikan kedatangan Alex.
"Kok diem aja sih. Mana Denis? Katanya sayang sama pacar tapi sekarang pacarnya ditinggal sendiri di sini,"kata Alex yang terus mendekati Seira.
"Mau ngapain loe Lex,"tanya Seira ketakutan.
"Nggak. Gue cuma nemenin loe yang sendiri ditinggal Denis,"kata Alex yang terus memojokkan Seira.
"Lex,mau ngapain loe,"kata Seira yang langsung mendorong Alex dan berlari mendatangi Denis.
Seira pun langsung memeluk Denis dari belakang dan menangis di punggung Denis.
"Loe kenapa Ra,"tanya Denis membalikkan badannya dan memegang kedua pundak Seira.
Seira hanya diam tapi tatapannya mengarah ke seseorang. Denispun langsung mengerti dan menggandeng Seira mendatangi orang itu.
"Apa mau loe Lex,"tanya Denis marah.
"Mau gue? Gue cuma mau Seira,"kata Alex
Seira hanya bersembunyi di samping Denis dan terus menggenggam tangan Denis erat.
"Kenapa loe diem? Gue bakal pergi dari hidup loe kalo Seira jadi milik gue,"kata Alex.
"Jadi loe mau dia,"tanya Denis menarik Seira ke depannya.
"Segitu aja rasa sayang loe sama dia,"kata Alex langsung menarik tangan Seira namun Denis langsung menariknya lagi.
Dan....CUP
Denis mencium bibir Seira. Seira yang tadinya kaget langsung memejamkan matanya dan hanya merasakan sesuatu yang lembut itu menempel di bibirnya.
Alex yang melihat kejadian itu pun meradang. Matanya tak henti menatap mereka dengan penuh kebencian
Denispun mengakhiri ciuman itu dan kembali menggenggam tangan Seira.
"Nggak semudah itu loe dapetin Seira,"kata Denis pergi meninggalkan Alex.
"Sialan loe Den,"teriak Alex.

Denispun langsung membawa Seira pulang. Sepanjang jalan Seira terus saja memegangi bibirnya. Denis yang melihat lewat kaca spion pun hanya bisa tertawa sendiri. Langsung ditariknya tangan Seira,dilingkarkannya ke pinggangnya dan tangan kirinya menggenggam tangan Seira. Udara malam yang dingin membuat tangan Seira dingin juga.

"Makasih udah nemenin gue,"kata Denis setelah sampai di depan rumah Seira.
"Sama-sama,"kata Seira.
"Sorry tadi gue udah lancang nyium loe di depan Alex. Jangan marah ya,"kata Denis tersenyum.
Senyuman Denis malam ini begitu manis membuat Seira sejenak melayang.
"Gue nggak akan pernah marah sama loe,"kata Seira yang tanpa Denis sangka langsung mengecup pipi Denis sebelum masuk ke dalam rumah.
Denis memandangi Seira hanya bisa bengong mengingat kejadian yang baru saja terjadi.

Begitupun Seira yang senyum-senyum sendiri sambil masuk kamar. Bahkan Vino yang dari tadi memakai kamar Seira pun tak dihiraukannya. Padahal Seira biasanya ngamuk-ngamuk kalo ada orang yang masuk kamar tanpa seijin dia.
"Ra,kamu udah gila ya. Ketawa-ketawa sendiri atau jangan-jangan....kakak kayaknya tau nih. Kamu habis ngapain sama Denis? Mentang-mentang baru baikan sekarang udah mesra-mesraan lagi nih,"goda Vino.
"Apaan sih kak Vino,keluar sana. Seira mau tidur,"kata Seira.
"Ya udah kakak keluar. Cepetan tidur,jangan lupa mimpiin Denis,"kata Vino yang langsung ngibrit lari.

SEIRA POV....
Kok jadi gini sih. Apa cuma gara-gara tadi gue dicium Denis jadi sekarang gue ada rasa sama dia. Kenapa gue seneng dicium Denis? Harusnya gue marah sama dia karna udah berani nyium-nyium gue di depan umum lagi. Kalo memang gue suka sama Denis toh Denis cuma nganggap gue temen satu-satunya dia yang cewek. Gue nggak mau bertepuk sebelah tangan.
"Aaarrrggghh....bodo ah. Pusing gue,"kata Seira dan terlelap tidur.


Rumit kan Denis sama Seira?????
Mungkin kah mereka bersatu menjadi sepasang kekasih?
Ikuti terus ceritanya ya
Maaf kalo jelek n banyak typo

Chocolate StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang