15

328 10 0
                                    

Pagi hari datang begitu cepat serasa baru saja Seira memejamkan matanya. Kakaknya kini sudah memaksanya bangun.
"Ra,cepetan bangun. Kamu mau berangkat sama siapa? Denis atau kakak,"tanya Vino.
"Sama kak Vino aja. Tungguin ya,"kata Seira langsung masuk kamar mandi.

"Tumben Denis nggak ke sini Ra,"tanya Vino saat sudah di depan sepiring nasi goreng.
"Nggak tau. Mungkin dia lagi marah sama aku,"kata Seira.
"Marah? Jadi kalian lagi berantem. Kalo kakak liat-liat kalian itu udah kayak orang pacaran aja. Kemana-mana berdua,sekarang pake acara berantem lagi,"kata Vino.
"Jadi temennya aja aku udah capek,dimarahin terus. Apalagi kalo jadi pacarnya,bisa berantem tiap hari,"kata Seira
"Jadi kamu nggak mau jadi pacar Denis? Denis keren lho Ra,jago balap lagi. Rugi kalo kamu nggak mau sama dia,"goda Vino.
"Aku nggak bilang nggak mau kan kak,"kata Seira keceplosan.
"Jadi kamu suka sama Denis nih,"kata Vino yang langsung membuat Seira merah merona.
"Udah ah kak udah siang. Berangkat yuk,"kata Seira membuat Vino tersenyum.

SEIRA POV...
Aku takut melihat muka Denis hari ini. Masih marah kah dia denganku? Ku perlahan memasuki kelas dan duduk di bangku yang udah ada Denis. Dia asyik dengan komik dan coklatnya. Aku pun menenggelamkan mukaku ke layar hp. Sesekali ku lirik Denis yang acuh padaku. Dia bener-bener cuek hari ini.

Tanpa disadari Seira,Denis dari tadi melirik Seira dari balik komiknya.
"Ngapain loe liat-liat gue,"tanya Seira saat pandangan mereka bertemu.
"Buat loe,"kata Denis menaruh 3batang coklat di hadapan Seira dan langsung pergi.
Seirq bingung menatap 3batang coklat itu. Tanpa pikir panjang lagi digesernya lagi ke meja Denis.

Tak lama kemudian Denis kembali masuk ke kelas. Matanya langsung tertuju pada coklat diatas mejanya. Coklat itupun langsung diraihnya dan langsung dilemparnya ke tempat sampah. Semua mata di kelas pun langsung tertuju padanya. Bukan pada coklat yang dibuang Denis tapi pada mata Denis yang penuh amarah. Denis menatap Seira dengan tatapan membunuhnya membuat Seira agak menciut. Namun walaupun begitu sepertinya bendera perang sudah mereka kibarkan.

Seharian antara Denis dan Seira nggak ada yang mulai buka suara. Kayaknya mereka beneran berantem dech......
Pulang sekolahpun Denis langsung ngeloyor pergi tanpa menunggu Seira yang masih merapikan tasnya.

Seira kini harus sabar menunggu kakaknya selesai di ruang OSIS baru bisa menghirup udara segar di rumah.
Rasanya Seira sudah jera kalo harus nunggu taksi di depan sekolah. Bukan taksi yang didapat,melainkan malah diganggu Alex.
"Ngapain sih kamu harus berantem sama Denis. Aku lagi kan yang susah sekarang,harus bareng kamu pulangnya,"omel Vino yang mendatangi Seira yang menunggunya di kantin.
"Ya udah kalo kakak nggak mau pulang bareng aku. Siniin kunci mobilnya,biar aku pulang sendiri,"kata Seira.
"Terus kakak pake apa pulangnya,"tanya Vino.
"Taksi atau kalo nggak,kakak telfon Denis. Minta jemput sama dia aja,"kata Seira.
"Kenapa jadi Denis,"tanya Vino.
Seira hanya dian saja. Kenapa jadi bawa-bawa Denis sih?
"Kok diem sih. Ayo pulang,"ajak Vino.
Vinopun langsung tancap gas dengan mobilnya. Bukannya pulang ke rumah,Vino malah singgah ke studio musik Beny.
"Ayo turun,"kata Vino membukakan pintu untuk Seira karna Seira nggak keluar-keluar.
"Ngapain sih kesini,"tanya Seira yang akhirnya turun dan mengikuti kakaknya masuk.
"Hai Ben,"sapa Vino pada Beny
"Hai Vin. Lama nggak nongol kesini. Hai Seira,"kata Beny.
Seira hanya tersenyum.
"Anak-anak mana Ben,"tanya Vino
"Pada di dalam tuh,"kata Beny
"Ya udah. Gue kesana ya,"kata Vino yang kembali dikuntiti Seira.
Celingak celinguk Seira namun batang hidung Denis nggak kelihatan. Berarti dirinya aman dong.
"Masih kalah aja loe Don sama Jack,"kata Vino yang langsung mengomentari permainan ps Doni dan Jack
"Hai Vin. Udah lama loe disitu,"tanya Jack
"Nggak. Barusan kok,"kata Vino
"Hai Seira. Makin manis aja loe,"kata Bryan yang baru ngangkat kepalanya dari balik komiknya.
"Mana Denis,"tanya Vino
"Ngapain sih kak Vino pake acara nyari Denis segala,"batin Seira
"Tuh Denisnya tidur di sofa,"kata Bryan menunjuk Denis yang tidur di sofa pojokan
"Tumben tuh anak masih pake seragam sekolah udah ada di sini. Apa Bi Minah nggak nyariin,"tanya Vino ketawa
"Nggak tau Vin,daritadi dia diem aja. Kayaknya lagi ada masalah,"kata Dony
"Berantem sama ceweknya mungkin,"kata Vino melirik Seira yang ada di sampingnya.
"Ceweknya Vin? Emang Denis udah punya pacar,"tanya Dony antusias.
"Itu tadi kan mungkin,atau mungkin dia lagi sariawan kali,"kata Vino membuat semua tertawa.
"Vin,ngeband bentar yuk. Udah lama kita nggak denger loe main gitar,"kata Jack.
Merekapun pindah ke ruangan di sebelah. Dan di sana cuma tertinggal Seira yang memainkan hp nya dan Denis yang tidur.



Yup......yup
Selesai part ini....
Happy reading guys and sorry kalo banyak typo

Chocolate StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang