13

376 10 0
                                    

Udah beberapa hari penjagaan ketat dilakukan Denis pada Seira. Udah kayak anak presiden aja yang harus dikawal kemana-mana. Bukan hanya Denis saja,Vino pun sudah mulai ketularan Denis
"Kak,emang ada apaan sih. Kok kayaknya ada yang aneh,"tanya Seira
"Emang apa yang aneh,"tanya Vino
"Kayaknya kakak sama Denis terlalu protect deh sama aku. Emang ada apaan sih,"tanya Seira penasaran
"Nggak ada apa-apa. Emang salah ya kalo kakak lebih jagain kamu,"kata Vino
"Nggak sih. Aneh aja,"kata Seira

**
"Darimana loe Ra? Ke kantin nggak ajak-ajak gue
"Siapa juga yang dari kantin. Gue habis ketemu sama cowok gue,"kata Seira tersenyum
"Ohhhh....,"Denis hanya ber oh ria
"Loe mau kemana,"tanya Seira meliat Denis yang sudah membereskan tasnya
"Mau cabut. Loe mau ikut,'kata Denis
"Nggak,"jawab Seira singkat
"Ya udah. Baik-baik loe di sekolah,"kata Denis mengacak rambut Seira
"Gue suka loe yang kayak gini,"batin Seira memandangi punggung Denis yang kelamaan menghilang

Denispun langsung menuju studio. Udah lama sejak kejadian dia dengan Alex. Denis jarang ke studio
"Wah kayaknya kita janjian bolos nih,"kata Alex yang ternyata ada di studio juga
"Ngapain loe di sini,"tanya Denis menerobos masuk karna Alex menghalangi jalannya
"Woy...ini tempat umum kali. Siapa aja boleh kesini,"kata Alex menyusul Denis masuk
"Tapi nggak buat loe,"kata Denis mengambil gitarnya dan memainkannya.
"Mana cewek loe? Nggak ikut bolos,"tanya Alex tersenyum sinis.
"Bukan urusan loe dan jangan coba macem-macem sama Seira,"kata Denis menghentikan permainan gitarnya
"Santai aja bro,"kata Alex.
"Gue tau loe Lex. Loe nggak bakal diem kalo apa yang loe mau belom loe dapetin,"kata Denis.
"Kayaknya loe sayang banget sama cewek loe. Jadi bodyguardnya pun loe rela,"kata Alex.
Deg....
"Apa iya. Apa bener gue sayang sama Seira. Dia kan bukan apa-apa gue. Dia cuma temen gue sama kayak yang lain,"kata Denis dalam hati.
Alex hanya tertawa melihat Denis yang bengong.
"Jangan macem-macem loe sama Seira kalo loe nggak mau berurusan sama.....,"kata Denis terpotong. Rasanya nggak mungkin kalo bawa-bawa Vino dalam masalah ini.
"Sama siapa Den? Sama loe? Gue nggak pernah takut sama loe. Gue dan loe itu rival abadi,"kata Alex mengepalkan tangannya di depan muka Denis.
"Jangan harap gue takut sama loe,"kata Denis langsung berdiri dan menyenggol badan Alex.
Terpancing emosi Alex pun langsung menonjok muka Denis dengan tangannya yang dari tadi sudah mengepal. Denis terhuyung jatuh ke sofa tapi langsung bangun dan membalas Alex. Saling tonjok pun terjadi diantara mereka.
"STOP.... Ngapain kalian di sini,"bentak Beny marah karena studionya acak-acakan.
Namun Denis dan Alex tak menggubris apa kata Alex. Tanpa aba-aba Denis menonjok muka Alex. Tanpa aba-aba lagi Alex langsung membalasnya namun Beny langsung menahan tangan Alex.
"Kalo kalian mau berantem. Keluar....ini studio bukan ring tinju,"bentak Beny
Alex langsung pergi dari studio sambil menahan mukanya yang bonyok.
"Kenapa loe sama Alex nggak pernah akur. Kalian pikir dengan berantem tadi loe sama Alex kelihatan keren,"tanya Beny dengan nada keras.
Denis hanya diam memegangi mukanya yang babak belur.
"Gue bikin studio ini buat kita kumpul-kumpul. Buat nyari temen bukan buat berantem dan nyari musuh,"kata Beny sambil mengambil obat buat Denis
"Dulu gue sama kayak loe. Tiap hari gue tawuran,berantem. Tapi saat gue kehilangan sahabat gue,gue baru nyadar kalo nyawa kita itu berharga. Gue nggak mau liat orang yang gue sayang nangis karna kehilangan gue cuma gara-gara mati konyol tawuran,"kata Beny.
"Makasih nasehat loe Ben. Sorry karna studio loe jadi acak-acakan karna gue. Gue balik dulu,"kata Denis meninggalkan studio.
Beny memandangi kepergian Denis dan segera merapikan studionya.

**
Bel sekolah sudah berbunyi. Murid-murid yang berseragam putih abu-abu itupun berhamburan keluar. Seira masih sibuk merapikan tasnya.
"Ra,kamu pulang sama Denis ya. Kakak langsung ke rumah temen,"itu bunyi SMS dari Vino.
"Dasar kak Vino. Disuruh pulang bareng Denis? Denis aja udah daritadi bolos,"omel Seira
Seirapun berjalan gontai melewati koridor sekolah menuju gerbang sekolah. Menunggu taksi yang lewat.
10 menit.....20 menit.....30 menit tapi nggak ada taksi yang lewat. Sekolah masih rame jadi Seira nggak terlalu takut.
Tiba-tiba ada sebuah motor yang berhenti di depan Seira. Dia nggak pernah kenal dengan motor itu.
"Hei manis,"sapa orang itu yang baru membuka helmnya.
"Astaga.....ALEX,"batin Seira
"Mau pulang ya. Bareng gue aja yuk,"kata Alex.
"Nggak usah. Gue bisa naik taksi kok,"kata Seira sopan.
"Daripada nunggu taksi. Lama. Mending loe ikut gue,"kata Alex menarik tangan Seira namun Seira segera menepisnya.
"Sorry Lex. Gue mau pulang sendiri,"kata Seira langsung berjalan menjauhi Alex. Namun Alex masih mengikutinya.
Tiba-tiba ada satu motor yang menyalip motor Alex dan kini sudah ada di samping Seira...

Siapa yang datang menyelamatkan Seira dari ancaman Alex.....????

Ikuti terus ceritanya ya....semoga kalian nggak bosen

Chocolate StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang