****
Siang ini Seira mengalami sesuatu yang menegangkan.
Tapi di saat dia sudah kehilangan keberanian lagi,seseorang datang menyelamatkan.
"Cepetan naik,"kata orang itu pada Seira.
Seirapun langsung naik karna dia sangat mengenal orang itu. Denis.
"Ngapain loe tadi di sana,"tanya Denis tanpa membuka kaca helmnya.
"Nunggu taksi. Gue mau pulang,"kata Seira polos.
Nunggu taksi? Kemana kakak loe? Kenapa loe pulang sendiri,"tanya Denis membuat Seira glagapan menjawabnya.
"Dia ke rumah temennya. Tadinya dia nyuruh gue balik sama loe tapi loenya lan udah BOLOS,"kata Seira menekan kata bolos.
"Ngapain loe nggak telfon gue minta jemput gue gitu,"kata Denis menghentikan motornya katna sudah sampai di depan rumah Seira.
"Ngapain gue harus telfon loe. Gue bisa balik sendiri,"kata Seira sambil masuk rumah.
Denis membuntuti di belakang.
"Loe bilang bisa pulang sendiri. Udah berapa lama tadi loe nunggu taksi dan loe nggak dapat-dapat taksi. Kalo loe tadi balik sama gue loe juga bakal aman dari Alex yang nggodain loe tadi,"kata Denis yang langsung menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Den,muka loe kenapa,"tanya Seira yang baru melihat muka Denis bonyok.
"Nggak apa-apa. Cuma luka ringan tadi udah gue obatin,"kata Denis.
"Liat sini,"kata Seira memegangi muka Denis.
"Awwww....,"teriak Denis karna Seira menekan lukanya yang bonyok.
"Sakit ya,"tanya Seira meledek.
"Udah tau masih nanya,"kata Denis.
Seira hanya tertawa.
"Seneng loe ya ngeliat temen loe menderita,"kata Denis.
"Menderita? Bukannya loe seneng kalo muka loe babak belur gitu. Loe kan jagoan,jadi babak belur gitu kan biasa aja buat loe,"kata Seira.
Denis hanya diam saja memandangi Seira yang duduk di sampingnya.
"Kenapa diam? Sekarang siapa lagi yang loe tantang duel? Loe tuh nggak bisa ya kalo nggak nyari musuh. Loe nggak sayang sama nyawa loe,"kata Seira yang kayaknya udah marah tingkat dewa. Pake bawa-bawa nyawa segala.
"Kenapa sih kok loe cerewet banget hari ini,"kata Denis santai.
"Nggak. Gue khawatir sama loe Den. Dan gue rasa kalo orang tua loe masih ada mereka pasti sama kayak gue,"kata Seira.
"Jangan bawa-bawa nama orang tua gue. Dan asal loe tau,gue tadi berantem sama orang yang udah gangguin loe. Nggak usah loe khawatir sama gue,loe khawatirin aja diri loe sendiri,"kata Denis yang langsung beranjak pergi.Seira kembali merutuk dirinya sendiri. Apa tadi dia salah ngomong? Seira selalu bingung dengan sikap Denis yang kadang-kadang berubah dengan cepat. Denis yang begitu manis,baik dan perhatian bisa langsung berubah menjadi Denis yang emosional,kasar dan arogan. Semisterius itu kah Denis dengan segala rahasia hidupnya?
Stop.....stop......stop
Segini dulu ya.
Sebenernya bagaimana kah sifat Denis itu?Happy reading guys...sorry kalo pendek n banyak typo
KAMU SEDANG MEMBACA
Chocolate Story
Teen Fictiongimana jadinya kalo cowok preman sekolah yang suka tawuran dan balapan tapi malah suka banget sama coklat dan bunga mawar. denis