Chocolate Story

29

Baru beberapa hari Denis menghilang namun senyum di wajah Seira sudah lenyap.

"Ra,jangan sedih terus dong. Nanti cantiknya hilang lho. Kamu mau nanti kalo Denis pulang kamunya kurus kering,jelek,"kata Vino mencoba menghibur Seira.

Seira hanya diam saja sambil menatap layar hp nya yang kosong. Udah hampir mirip sama orang stres.

"Kenapa juga gue sampai segininya mikirin Denis. Denis itu kan bukan siapa-siapa gue. Bukan hak gue nangisin dia sampai begini......
Tapi kenapa rasanya gue nggak bisa hidup tanpa dia,"batin Seira merutuki dirinys sendiri.

"Ra,jalan yuk,"ajak Vino.
"Nggak ah. Seira mau di rumah aja,"tolak Seira.
"Nggak ada kata-kata nggak. Pokonya kamu harus temenin kakak,"kata Vino menarik Seira.

Setelah berputar-putar akhirnya Vino membawa Seira ke studio musik.

"Ngapain sih kesini,"tanya Seira yang masih diam di dalam mobil.
"Maen. Udah lama kakak nggak ke sini,"kata Vino.
Seira masih saja diam.
"Udah ayo,"ajak Vino menarik tangan Seira.

Sampai di dalam Bryan,Jack,Doni,dan Dika lagi serius diskusi.

"Nah, gimana kalo Vino aja yang ngisi posisi Denis dulu,"kata Bryan ketika melihat Vino datang.
"Apa-apaan nih pake nyebut-nyebut nama gue,"protes Vino.
"Kita perlu gitaris Vin. Kompetisi band 2 minggu lagi. Loe tau kan sekarang nggak ada yang tau Denis ada dimana,"kata Jack.
"Jadi maksud loe,gue yang jadi gitarisnya,"kata Vino.
"Iya, siapa lagi Vin. Cuma loe yang bisa kami harapkan,"kata Dony.

"Gimana Ra, boleh nggak ,"tanya Jack kepada Seira yang dari tadi memandangi gita Denis
"Kok nanya gue sih,"kata Seira.
"Loe kan pacar Denis. Siapa tau loe nggak mau Denis diganti,"kata Doni.
"Terserah kalian aja. Kalian tanya kak Vino. Tapi gue cuma mau jangan ada yang pake gitarnya Denis,"kata Seira
"Ya udah. Gue OK OK aja. Sekarang kita latihan,"kata Vino.

Jack cs dan Vino pun latihan untuk kompetisi band. Sedangkan Seira dari tadi hanya duduk sambil sesekali memetik gitar Denis. Dia begitu kangen dengan Denis.

Sangat merindukannnya..........

#####(****