Chapter 13

325K 8.2K 126
                                    

Buat yang udah pada nungguin *pede banget kayak ada yang nungguin. sorry ya jarang update soalnya banyak tugas hehehe.

Kalem aja sekali updet 2 chapter langsung. Oke ?

Jangan lupa votenya ya.

Awas bangak typo belom di edit lagi hehehe.

Udah ah kelamaan.
Yu cusss

************

FACHRI

Astaga. Apa yang ada di firikirannya sih ? Dia lari lari. Ya kalo dia gak bawa apapun. Di perutnya ada Fachri junior. Gimana kalo jatoh terus kenapa kenapa ?

"Tasya !!" Bentakku.

Namun dia malah masuk ke kamar tanpa mendengarkan ku. Aku menyusulnya.

Saat aku tiba di kamar aku malah melihatnya sedang menangis. Aduh. Dia cengeng sekali.

"Sana ! Sana ! Aku gak mau deket deket ! Aku sebel sama kakak !" Ucapnya tak membuat ku menjauh. Aku malah mendekat dan memeluknya.

"Maaf. Ya ? Iya deh aku kangen sama dua duanya. Kan tadi becanda. Masa masih ngambek." Ucapku.

"Masih." Jawabnya.

"Pedahal aku mau ajakin beli es krim loh." Bujuk ku. Dan berhasil !!!

Dia berhenti menangis. Dan menatapku dengan penuh keceriaan *lebay.

"Beneran ? Gak bohong ? Becanda ?" Tanya Tasya.

Aku menggeleng.

"Yaudah ayo !" Ucapnya sambil menarik tanganku membawaku ke luar.

Yahhh.. daripada ngambek lagi kan. Ya aku ikutin aja dia kemanapun.

*****

Aku mengajaknya ke salah satu pusat perbelanjaan. Ya sekalian belanja yang lainnya juga.

Emm.. dia sepertinya suka sekali es krim sejak hamil.

Bahkan sekarang dia beli lebih dari 15 kotak es krim. Yang di kantor saja sudah satu kulkas. Ini ditambah lagi.

Aku tak lupa mengingatkannya membeli susu ibu hamil. Untungnya dia menurut.

Setelah belanja, aku mengajaknya makan di salah satu cafe.

"Mama bilang, ayah bakalan ke sini sama mama Amira minggu depan." Ucapnya saat kita sedang menunggu pesanan makanan tiba.

Mama sama ayah ? Kesini. Ah aku sudah tahu.

"Iya, minggu depan kesini." Jawabku.

"Tapi kan mama Amira bukannya sudah disini ?" Tanya nya.

"Maksud kamu ?"

"Iya kan kemaren ke rumah kakak ? Sama Citra ?"

"Oh dia ! Dia bukan mama." Ucapku pasti.

Astaga. Istriku ini seperti terlihat bingung. Bagaimana tidak, dia belum mengetahui keluargaku. Tapi ini bukan saat yang tepat untuk bercerita.
"Oh.. terus siapa dong yang kemaren ?"

"Nanti aku ceritain." Jawabku.

TASYA

Kak Fachri janjinya cerita terus. Tapi gak cerita cerita. Batinku.

"Dimakan dong !" Ucap kak Fachri.

Aku mengeleng. Nafsu makanku tak ada. Malas. Ngantuk. Gak mau ngapa ngapain.

"Yaudah maunnya gimana ? Disuapin ?"

Lagi lagi aku menggeleng. Aku memang tak mau makan.

"Loh kamu harus makan ! Kasian tuh juniornya nanti kelaperan. Mommy nya gak makan sih."

I Love My Badboy [NOVEL SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang