Chapter 16

274K 7.8K 342
                                    

Cek 1.. 2.. 3..
Nih balik lagi nih...
Sorry update lama, kemaren paketannya abis hehe. Jadi mengandalkan sinyal wifi heheh..
Yuk ah cussss

awas banyak ranjau typo...

TASYA

Tadi malam aku mendengar kalau kak Fachri meminta maaf padaku. Hanya saja egoku lebih besar. Sehingga aku tak memafkannya.

Dan pagi ini kak Fachri tak ada di sampingku. Apa mungkin dia tak pulang semalaman ?

Jam di nakas sebetulnya masih menunjukan pukul empat pagi.

Kak Fachri entah dimana. Aku mencarinya di setiap sudut rumah ini pun tak ada. Dia kemana sih ?

Apa aku terlalu kejam ya ? Terlalu lebay ? Terlalu egois sampai aku membuat kak Fachri seperti ini ?

Cklleeekkkk

Pintu utama rumah ini terbuka menampilkan kak Fachri yang basah kuyup dengan wajah yang berantakan. Jalannya pun sempoyogan. Percis seperti satu tahun yang lalu.

"Astaga. Kakak kemana aja." Ucapku.

Dia kelihatan lemas dan kelelahan sekali.

Akhirnya karena aku tak tega melihatnya seperti ini. Aku membantunya berjalan menuju ke kamar, namun saat aku akan mengganti pakainannya, kak Fachri berjalan sendiri ke kamar mandi dan berganti pakaian.

"Kakak kemana aja ? Kenapa bisa sampai seperti ini ?" Tanyaku.

Dia malah diam saja dan berbaring. Membungkus dirinya dengan selimut sebatas dada.

Astaga. Apa aku telah melakukan kesalahan yang fatal ? Apa aku keterlaluan tadi malam ?

"Aku ambil kompresan dulu ya ? Badan kakak panas." Ucapku saat aku menetahui kalau suhu tubuhnya lebuh panas dari suhu tubuh badanku.

"Gak usah. Disini aja. Nanti kamu kecapean." Ucapnya lirih.

Sumpah demi apapun aku tak tega melihatnya seperti ini.

"Yaudah aku disini." Ucapku.

Akhirnya aku duduk disampingnya. Dia memejamkan mata, hanya saja aku tahu dia pasti tak tertidur.

"Jangan gitu lagi ya." Ucapnya.

"Iya aku janji gak akan gitu lagi. Beneran deh. Tapi kakak juga jangan gini lagi. Kalo kenapa kenapa gimana ?"

"Maafin aku ya ?" Ucapnya lirih.

"Iya iya dimaafin. Yaudah aku ngambil kompresan dulu ya ? Biar panas nya cepet turun." Ucapku.

"Gak usah. Kamu disini aja. Em.. aku gak akan ke kantor ya hari ini." Ucapnya.

"Iya lah lagi sakit kayak gini kok mau kerja. Kan gak lucu kalo sampe pingsan di kantor." Timpas ku.

"Yaudah sini, tidur lagi sama aku." Ajaknya. Akhirnya aku mengikuti permintaan suamiku yang paking ganteng sedunia ini. Hihihihi.

*******

Tok tok tok

Pintu kamar kami seperti ada yang menetuknya. Dan suara itu membangunkanku dari tidur nyenyak ku bersama kak Fachri.

"Siapa ?" Teriakku dari dalam.

"Ini mama sayang. Guru kamu sudah datang. Kamu gak lupa kan kalo hari ini masih hari sekolah. Cepetan ah kasian tuh udah nungguin dari tadi." Balas mama.

Astaga. Aku lupa kalau hari ini bukan hari libur.

"Kak aku kebawah dulu ya. Guru nya udah dateng jadi aku mau belajar dulu." Pamitku pada kak Fachri.

I Love My Badboy [NOVEL SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang