Chapter 18

230K 6.5K 172
                                    

Yu ah cussss...

Awas banyak typo....

TASYA

Tampar ? Tampar balik.
Bentak ? Bentak balik.

Siapa yang gak akan sebel sama orang yang bertamu tapi gak tahu malu. Siapa ?

Aku ? Gak akan sebel sama mereka ? Sorry. Aku udah sabar dari dulu. Tapi tadi mereka keterlaluan. Mana si Citra itu ingin masuk ke kamar calon anakku nanti. Apa maksudnua coba ?

Oke fix emang dia kenal kak Fachri duluan. Tapi bukan berarti dia bisa semena mena.

"Udah ya. Tenang. Gak usah difikirin. Biar aku yang ngomong sama mereka nanti." Ucap kak Fachri menenangkan ku. Tapi aku tak bisa tenang. Aku masih sebal sama ibu dan Citra.

"Kakak masih minta aku tenang setelah aku di tampar Citra ? Emang ya. Nyesel aku pindah lagi ke sini. Tau gitu aku selamanya tinggal di rumah mama."

"Loh kok jadi gitu sih. Aku gak maksud gitu, sayang. Ya maaf deh mungkin penjagaan di rumah ini kurang ketat sampe mereka bisa masuk. Oke aku bakalan suruh mereka pulang."

Pulang ? Semudah itu ? Mereka pasti tak akan mau.

"Gak usah lah ! Capek aku. Batalin aja BBQ sama temen aku, batalin semua acaranya. Dan terserah mereka mau disini, yang jelas aku mau balik ke rumah mama." Ucapku pasti.

"Please aku minta kamu jangan gini, oke aku emang gak tegas kali ini, aku biarin istri aku di tampar oranglain. Tapi please aku mohon kamu jangan pulang ke rumah mama. Please." Ucap kak Fachri sembari memelukku.

"Gak. Aku gak bisa nahan diri aku kalau aku ada di rumah ini terus. Aku mendingan di rumah mama. Disana lebih tenang dan gak bikin aku stress. Aku gak mau dia juga ikut stress." Ucapku sembari mengelus perutku yang semakin membuncit ini.

"Iya oke. Aku tau itu. Aku bakalan usaha supaya keadaannya balik seperti semula, sebelum mereka datang menganggu." Ucap kak Fachri pasti.

Apa maksudnya aku di tahan di rumah ini sedangkan ibu dan Citra yang selalu tak suka padaku juga ada disini ? Apa itu tak akan membuat ku stress. Jelas itu membuatku stress berat.

Kak Fachri berdiri mengambil ponsel ku dan menelpon teman temanku, membatalkan acara yang sudah di rencanakan tadi.

"Dinda akan tetap kesini, nemenin kamu." Ucap kak Fachri.

Oke lah setidaknya ada yang menemani aku selama di rumah.

"Terserah." Ucapku. Kepalaku terlalu pusing untuk membantah semua keinginan kak Fachri kali ini.

Aku membaringkan tubuhku di tempat tidur, mengistirahatkan tubuhku yang lelah ini.

"Kakak samperin mereka dulu terus jemput Dinda di sekolah. Kamu disini aja." Ucapnya lalu meninggalkan aku disini.

Ya. Terserah dia saja lah. Aku capek.

"Hey bangun !" Ucap seseorang membangunkanku.

Aku rasa kak Fachri baru saja pergi. Lalu siapa yang mengajakku berbicara kali ini ?

"Bangun !" Bentaknya.

Ah ! Ini pasti Citra. Oke fix ini Citra.

"Apa ?" Jawabku. Aku duduk di tepi ranjang dan menatap Citra.

"Lo ! Lo biki kak Fachri ngamuk ngamuk sama gue, mau lo apaan sih ? Gak puas lo udah ambik kak Fachri. Gak tau malu banget sih, istri gak berguna, bisanya nyuruh nyuruh suami doang. Gak guna lo !" Bentaknya tepat di hadapan muka ku.

I Love My Badboy [NOVEL SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang