TASYA
"Udah puas dandaninnya ?" Tanya kak Fachri tiba tiba. Lah kok dia ? Astaga aku kira dia tidur.
Aku dan Dinda hanya bisa cengengesan tak jelas.
"Eh kakak udah bangun.. emm aku banyak tugas nih, aku ke kamar deh ya !" Ucap Dinda lalu meninggalkanku dengan kak Fachri.
Astaga.
Ini ide siapa yang kena salah siapa."Nah tinggal kamu. Tanggung jawab." Ucap kak Fachri.
Aku menggeleng.
Ah ! Ini moment bangus harus diabadikan.
"Oke aku bersihin lagi tapi ada 3 syarat !" Ucapku.
"Iya pokok nya bersihin !" Kak Fachri mengibas ngibaskan tangannya yang penuh dengan pernak pernih nailart milik Dinda.
"Pertama kita nginep disini ya dua hari aja"
"Oke."
"Kedua ijinin Dinda jalan besok sore"
"Hah ?... hmmm.. oke." Serunya sedikit tak mengizinkan.
"Ketiga aku mau selfie dulu ya ?"
"Astaga ! No ! Yaudah mendingan gak usah di bersihin." Ucapnya.
"Yaudah gitu aja sampe lemnya nempel. Ntar susah lo bukanya !" Ucapku.
Dia sedikit mempertimbangkan ucapanku.
"Oke oke yaudah cepetan. Ntar lemnya makin kering." Ucapnya.
Hahahah.. akhirnya aku menang. Aku mengeluarkan ponselku dan berselfie ria dengan kak Fachri.
Ya kalian tahu lah kalau selfie bagaimana ? Dengan seribu jurus gaya selfie. Melet melet, manyun manyu. Em.. sampe cium cium. Ps= cium cium itu modusnya kak Fachri oke.
"Udah ah ! Cepetan bersihin." Gerutunya.
Ah sebetulnya ini gampang banget. Berhubung ini kan kuku palsu dan lem yang dipekek juga gak tahan lama, jadi aku hanya mencabutinya satu persatu. Setelah itu menghapus make up di muka kak Fachri dengan pembersih wajah.
Dia sedikit terlihat kesal saat aku selesai membersihkan wajahnya.
"Tau gini tadi dicabut sendiri gak usah ada syarat syaratan !" Dengus kak Fachri sebal
Hahaha siapa suruh.
"Eh tadi kamu ngajak nginep ?" Tanya kak Fachri.
Aku mengangguk mengiyakan. Habisnya aku penasaran dengan kelanjutan kisah cinta monyetnya si Dinda.
"Oke deh. Lagian aku juga ada urusan di daerah sini."
*******
Pagi pagi sekali kak Fachri sudah pergi. Dia bilang dia ada urusan dengan perusahaan cabang. Ah repotnya calon CEO baru ini.
"Kak ! Aku berangkat !" Teriak Dinda dari depan rumah.
Ah Dinda sekolah kak Fachri tak ada. Bosan yang ada.
Emm... untung saja Dinda sama sama suka Drama Korea. Jadi aku maraton Dramkor deh sambil makan ice cream.
Sekitar jam setengah satu Dinda sudah pulang. Dia buru buru sekali.
"Hey. Kok buru buru !" Tanyaku.
Eh dia tak menjawab malah terus masuk ke kamar.
Setengah jam kemudian dia keluar dengan baju yang kemarin aku pilihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Badboy [NOVEL SUDAH TERBIT]
Romance[NOVEL SUDAH TERBIT] "Mama ! Aku gak mau ma ! Gak mau ! Aku aja belom lulus SMA masa main jodoh jodohan aja !". "Pokoknya gak ada penolakan sayang" [DISCLAIMER !!!! ISINYA BANYAK YG TYPO, KALO GA MAU YG TYPO BISA BELI NOVELNYA :)]