AUTHOR
Matahari pagi menerobos masuk di tirai tirai dan memaksa Tasya untuk terbangun dari mimpinya.
Saat matanya terbuka, Fachri sudah memandanginya. "Morning princess" ucap Fachri.
"Mmm-morning." Balas Tasya.
Tasya sedikit canggung. Mengingat kejadian semalam yang.. akan menjadi kenangan terindahnya.
Bahkan pagi ini dia belum mengenakan sehelai benangpun. Berbeda dengan Fachri yang sudah mengenakan kaos dan celana jeans selututnya.
"Sarapan ?" Tanya Fachri.
"Aku mau mandi dulu." Jawab Tasya.
Namun saat ia akan beranjak ia teringat kalau dia tak mengenakan sehelai benangpun.
"Loh katanya mau mandi ?" Sahut Fachri.
"Ini mau kok !" Jawab Tasya sambil membungkus tubuhnya dengan selimut.
"Yah gak usah ditutup aku juga udah tau. Heheh." Goda Fachri yang berhasil membuat Tasya blushing.
"Ih apaan sih !" Balas Tasya malu malu.
Namun saat akan turun dari tempat tidur, Tasya sedikit meringis merasakan perih dibagian kewanitaannya.
"Ssssshhhhhh..."
"Kenapa ?" Tanya Fachri yang langsung menghampiri Tasya.
"Engga." Jawab Tasya berbohong.
"Sini aku bantu." Tawar Fachri lalu menggendong Tasya hingga kekamar mandi.
"Udah disini aja !" Ucap Tasya saat tiba di pintu kamar mandi.
"Loh ? Gak sekalian aku mandiin ?" Goda Fachri yang lagi lagi bikin Tasya blushing.
"Idih.. enggak ah ! Udah sana sana !" Ucap Tasya lalu menghilang dibalik pintu kamar mandi.
TASYA
Em sebetulnya kejadian semalam sama sekali tak terfikirkan olehku. Tak ada persiapan apapun. Bahkan emm persiapan mental. Namun benar kata mama. Ikuti saja nalurimu sebagai wanita. Em dan itu terbukti. Bahkan kami baru berhenti setelah dini hari.
Wan benar benar parah. Kalau ini tidak sedang libur, aku akan kewalahan saat sekolah.
Em.. sakit ? Iya. Ya mama bilang saat pertama akan sakit namun kesananya ? Ya.. begitulah hehe...
"Heh ! Ngelamun aja ! Mau makan apa ? Dari tadi ditanyain." Ucap kak Fachri menyadarkaku.
"Emm samain aja deh." Jawabku.
"Oh yaudah, nasi gorengnya dua, minumnya.... capucinno dua." Ucap kak Fachri pada pelayan.
Ya saat ini aku sedang sarapan di sebuah resto yang tak jauh dari penginapanku.
"Ngelamunin apaan sih ? Yang tadi malem ?" Goda Kak Fachri.
"Engga. Aku cuman bingung sama kamu !" Ucapku.
"Loh ?"
"Iya dulu pas kamu telponan terus bilang love love an dan bilang kamu mau ketemuan sama Dinda. Kok gak jadi ?" Tanyaku.
"Aku bohong.. aku cuman pura pura nelpon aja biar kamu cemburu. Hehe." Ucapnya sembari tertawa.
"Idih.. aku sampe lempar hanphonenya juga." Ucapku.
"Yaudah sih biarin aja. Aku juga udah beli yang baru." Ucapnya santai.
"Permisi mbak ini pesanannya." Ucap sang pelayang sembari menata rapih makanan di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Badboy [NOVEL SUDAH TERBIT]
Romance[NOVEL SUDAH TERBIT] "Mama ! Aku gak mau ma ! Gak mau ! Aku aja belom lulus SMA masa main jodoh jodohan aja !". "Pokoknya gak ada penolakan sayang" [DISCLAIMER !!!! ISINYA BANYAK YG TYPO, KALO GA MAU YG TYPO BISA BELI NOVELNYA :)]