Bagi Quill, hal tergila dalam hidupnya adalah menikahi laki-laki impulsive dan aneh seperti Harrolds.
Dan hal gila lainnya adalah..
Dia yang sebelumnya acuh tak acuh terhadap suami tampan nya itu, perlahan tapi pasti..
Mulai ketergantungan dengannya..
Tapi, apa yang terjadi ketika Quill perlahan menyadari, bahwa suaminya itu tak hanya sekedar aneh? Melainkan mengidap penyakit Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) ?
**
PRAKATA
-Lelaki Aneh itu Suamiku-
**
Dilihat dari segimanapun, wajah Quill menampakkan ketidaksukaannya terhadap situasi ini. Oh tidak, atau lebih tepatnya kepada pria yang sekarang berada di hadapannya. Dan gadis itu menghembuskan nafas kasarnya untuk kesekian kali. Menumpukan sebelah wajahnya pada telapak tangan kirinya. Sedangkan tangan satunya, membuat ketukan beraturan di atas meja.
Kurang dari 15 menit yang lalu, Harrolds memainkan game yang ada di smartphone milik Quill, yang sebelumnya dirampas dengan paksa dari tangan gadis itu.
Namun belum selesai stage yang di jalani nya berakhir, lelaki itu malah meninggalkan benda berbentuk persegi panjang tipis itu dengan sembarang. Seperti teralihkan dengan hal lain.
Menit berlalu.. Quill masih menunggu. Menunggu sesuatu yang bahkan dia tidak tahu apa.
"Nah, sekarang kau benar-benar terlihat semakin aneh", hardiknya kesal. Harrolds masih mengacuhkannya dengan tetap melipat kertas-kertas berwarna di tangannya. Membentuk satu- persatu origami berbentuk bangau yang entah sudah berjumlah berapa.
Quill yang sudah tak tahan, seketika berdiri. Berjalan dengan emosi yang meluap-luap, dan dengan cepat merebut origami yang belum selesai di tangan lelaki itu sambil berteriak kesal, "Harrolds Paige!"
Dan lelaki itu menatapnya tak suka, dengan mata tajam serta nafas yang memburu. Quill yang tadinya berniat meluapkan emosinya seketika terdiam. Tenggorokannya tercekat, memandang takut lelaki di hadapannya.
"M..maaf", cicitnya. Lalu segera mengembalikan origami itu ke tangan Harrolds. Namun hal yang tak terduga adalah..
Pria itu menyentuhkan kedua telapak tangannya ke kedua sisi wajah gadis di hadapannya. Dan dengan tidak sabaran, bibirnya segera melumat bibir istrinya yang tadinya sedikit terbuka karena keterkejutannya. Lelaki itu melanjutkan aksinya, melumat bibir atas dan bawah gadisnya secara bergantian. Serta sesekali menggigit, memaksa Quill membuka mulut untuk sekedar membiarkan lidah pria itu menari dalam rogga mulutnya. Mengundangnya untuk ikut serta memagutkan lidah mereka.
Gadis berusia 18 tahun itupun dengan tak sadar, melingkarkan kedua tangannya ke leher pria yang tak hentinya membuat aliran darah dan jantungnya berpacu terasa lebih cepat itu.
"I really wanna stop but I just got the taste for it...." kalimat itu terus terngiang di kepala Quill, seakan mengharuskannya untuk memilih.
Perlahan, tangan pria-nya itu masuk ke dalam gaun tidurnya. Mencari sesuatu di bagian punggungnya, lalu melepaskannya. Dan dengan ritme yang tak beraturan, meremas bergantian buah dada istrinya. Membuat lenguhan yang tak dapat di tahan keluar begitu saja.
"Rasanya, aku bisa mati sambil berjalan ke kamar....", pikiran Quill kembali berkomentar.
Dan beberapa saat kemudian, barulah Quill sadar dengan posisi mereka saat ini. Nafas mereka saling memburu. Mata saling menatap, serta tubuh Harrolds yang menindih Quill membuat suasana terasa semakin panas.
Mereka berusaha menormalkan deru nafas masing-masing.
Dan baru saja Quill hendak mendorong tubuh lelaki itu, lelaki itu malah yang lebih dulu menjauh. Berjalan ke pinggir tempat tidur, lalu mengambil secarik kertas memo di atas nakas.
Quill hanya memandangnya heran, menunggu apa yang akan di lakukan selanjutnya oleh suaminya itu. Namun hal yang terjadi selanjutnya adalah, lelaki itu duduk di lantai. Melipat kedua kakinya bersila, dan tangannya mulai membentuk sebuah origami, lagi.
"Bangau.. lagi?!", dan Quill seketika mengerang frustasi.
Iya, dia tau lelaki itu emang aneh. Tapi tak menyangka sampai sebegini nya. Di malam pertama mereka.
Oh, bukan berarti Quill ingin segera melakukan hubungan intim suami istri itu.. tidak. Dia hanya merasa ganjil atas semua ini.
Harrolds memang tampan, kulitnya putih bersih, dan matanya cerah. Di usianya yang ke 27, lelaki itu bisa terbilang mapan. Bukan mapan seperti orang kebanyakan. Yang Quill tahu, dia mewarisi sejumlah perusahaan milik keluarganya. Dan sekarang di jalankan oleh orang-orang kepercayaan Harrolds sendiri. Anehnya, Pria itu hampir terlihat tidak pernah bekerja. Santai, lebih tepatnya. Seperti hanya menunggu hasil.
Entah apa yang dia lakukan selama ini. Quill ingin bertanya banyak hal pada lelaki ini, namun mulutnya masih bungkam. Dia lebih memilih untuk mengamati pria aneh di depannya.
Quill memang tidak membenci pria ini. Bahkan cenderung ingin membuka hatinya walau terkesan acuh tak acuh. Tapi tetap saja, rasa kesal masih sedikit menghinggapinya. Mengingat, dia harus menjalani masa mudanya dengan pria yang menurutnya lebih cocok sebagai pamannya ini.
Awalnya, Quill menerima pernikahan ini semata-mata hanya untuk membalas budi terhadap keluarga Harrolds. Yang selama ini membantu bisnis ayahnya. Tetapi, kinerja otaknya kembali berpikir. Ada hal yang lebih penting selain hanya membalas budi. Yaitu membahagiakan serta membanggakan kedua orang tua nya.
Dalam hati, Quill bertekad mengenai pernikahan ini..
Menjalani nya, menikmatinya, dan menyerahkannya kepada takdir.
**
TBC
Halo, setelah setahun lebih vakum dari dunia tulis-menulis ini. Aku tiba-tiba berasa pengen comeback bhahaha :v
Do'a in aja, semoga aku bisa kelarin tulisan ini cepet-cepet kaya tulisan-tulisan aku yang sebelumnya. Karena ya, semenjak vakum.. aku teralihkan ke dunia lain bhahaha entah main game, nonton anime film live action etc. atau cuman baca karya orang lain di wattpad ini. Dan, masalahnya lain nya adalah.. aku udah kelas 3 SMA. Siap-siap buat ujian ke perguruan tinggi, dan harus ikut les dan tugas-tugas menumpuk yang sangat menyita waktu.
Btw, ide cerita ini aku dapet dari serial Jepang GTO Season 2, episode 3 (kalo gak salah) dan lagunya Carly R.J - I Really Like You :v
NOTE:
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah dalam peningkatan aktivitas anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri. Beberapa kriteria yang lain sering digunakan adalah suka meletup-letup, aktivitas berlebihan, dan suka membuat keributan.
Impulsive: Kesulitan untuk menunda (dorongan untuk mengatakan/melakukan sesuatu yang tidak sabar). Seperti,
a. Sering mengambil mainan teman dengan paksa.
b. Tidak sabaran.
c. Reaktif
d. Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Husband
RomanceBagi Quill, hal tergila dalam hidupnya adalah menikahi laki-laki impulsive dan aneh seperti Harrolds. Dan hal gila lainnya adalah.. Dia yang sebelumnya acuh tak acuh terhadap suami tampan nya itu, perlahan tapi pasti.. Mulai ketergantungan dengannya...