"Harrolds! Wendy! Lukas! Aku kembali!"
Dengan membawa dua koper dan satu tas di lengannya, Quill berteriak sesaat setelah langkah kakinya memasuki ruangan suaminya.
"Kejutan!" teriak Quill lagi dengan tersenyum lebar dan merentangkan kedua lengannya.
Namun, yang dia dapati hanya Lukas dan Wendy yang tengah asik bermesraan. Seakan tidak menghiraukan dirinya yang baru saja datang setelah sekian lama. "Kejutan?" katanya lagi. Menatap Wendy.
Wendy menatapnya sebentar, lalu kembali bercanda bersama Lukas. "Aku bilang aku kembali, apakah kalian tidak melihatku?"
"Oh...." Lukas menyeletuk, lalu merapikan rambut Wendy ke belakang telinga gadis itu.
Quill berdecak kesal.
"Dan sejak kapan kalian berdua menjadi seakrab ini?" Quill memutar bola matanya.
Lagi, mereka mengabaikan Quill. Membuat istri Harrolds itu memberengut kesal sambil menghempaskan tas yang berada di lengannya.
Quill mendekati kasur Harrolds. Menatap nya yang sedang merangkai origami bangau dengan sangat fokus.
"Harrolds! Aku dua minggu tinggal di Center, ada banyak para pencari suaka. Mereka berasal dari berbagai negara, kebanyakan dari negara konflik seperti Suriah, Palestina, Eritrea, Chechnya, Iraq, Afghanistan dan lain-lain." Quill tersenyum lebar ketika menceritakan hal ini. Namun, itu tidak bertahan lama. Lagi-lagi, Quill mendadak kesal.
Harrolds hanya mengabaikannya.
"Kau kembali. Kau jadi jauh lebih cantik. Kenapa kau tidak mengatakan hal itu? Apakah kau melupakanku?" Quill berkacak pinggang. Mendengar itu, Harrolds menengadahkan kepalanya, lalu meletakkan bangau yang masih setengah jadi itu di atas nakas, tepat di samping sekeranjang buah-buahan yang dibawa oleh Lukas.
"Tidak." Jawab Harrolds datar.
"Tapi kau mengabaikanku dan seolah-olah kau bahkan terganggu akan kedatanganku. Apa kau tidak senang melihatku?" Quill tersenyum remeh.
Harrolds membuang napas, "Masalahnya.. aku tidak tahu apakah itu karena aku memikirkanmu setiap saat, tapi aku merasa sudah bertemu denganmu setiap hari setelah melihat kedatanganmu."
Quill berdecak, meletakkan telapak tangan kirinya di pinggul.
"Aku hamil, Harrolds. Tiga minggu. Aku baru saja mengetahuinya seminggu yang lalu. Dan aku ingin memberikanmu kejutan."
Mendapti Harrolds yang tak merespon apapun. Matanya mulai berkaca-kaca.
"Oh, aku mengerti. Jadi tidak ada gunanya aku kembali, ya?" Quill lalu mengambil tasnya yang berada di lantai. Dan bersiap menarik koper di sebelahnya sambil berbalik.
Namun..
Harrolds berdiri, lalu perlahan semakin mendekat ke arah Quill.
"Aku benar-benar merindukanmu, Quill Paige."
Mendengar itu, Quill mau tak mau tersenyum.
"Dan aku senang, kita akan memiliki bayi lagi. Kali ini, aku akan menjaga kalian berdua. Dan berkerja keras untuk menyelesaikan bangau-bangau itu." Lanjutnya.
Harrolds membalikkan badan istrinya menghadapnya sambil tersenyum. "Boleh aku menciummu?"
"Ya, boleh saja" Quill tersenyum lebar hingga menampilkan gigi-giginya.
Dan ketika Harrolds mendekat ke arahnya, dengan spontan, Quill memeluk leher Harrolds dengan kedua telapak tangannya. Menahan semua lumatan suaminya itu dengan jantung yang terus berpacu.
Merasa di perhatikan terlalu lama, Harrolds menghentikan pagutannya. Menatap Wendy serta Lukas yang menganga melihat adegan erotis di depan mereka.
"Tolong pergi. Pergi." Ucap Harrolds datar.
Perlahan, Wendy menarik ujung kemeja Lukas.
"Aish, keluar dari sini sekarang. Cepat!"
Setelah mengatakan itu, Harrolds kembali melakukan aksi mereka yang tertunda.
"Dia ingin kita pergi." Wendy mencubit pergelangan tangan Lukas.
Ketika tersadar, Lukas langsung menarik tangan Wendy. Menutup pintu dengan cepat. Dan tanpa di duga, pria itu mendorong tubuh Wendy di dinding sebelah mereka. Melumat bibir atas dan bawah gadis itu bergantian.
"Kita menikah, ok?" pernyataan Lukas yang mendadak disertai nada ancaman itu, membuat Wendy mau tak mau mengangguk.
***
TAMAT
***
Well, bagian Harrolds mengabaikan Quill.. aku terinspirasi dan mengambil percakapan dari Drama Korea – It's Okay That's Love.
Maaf, apabila endingnya tidak seperti yang kalian harapkan._.v Aku cuman mau cepet-cepet nyelesain cerita ini. Daripada nanti cerita ini aku gantung, kan lebih baik cepet selesai :v
Dan maaf juga, kalau ada kesalahan ketik, kurangnya penggambaran, apalagi kesalahan dalam penjabaran penyakit ini.
Soalnya, artikel dan pembahasan penyakit ini itu rada susah di cari. Aku bahkan ragu, kalau penyakit ini bisa di sembuhin secara total. Makanya, aku bikin endingnya Harrolds masih berada di rumah sakit. Menjalani terapinya.
Dan do'a kan aku ya, bisa ngerjain soal UN dan UAS dengan lancar dan dapat nilai yang memuaskan..
Terimakasih buat semua orang yang udah kasih vote dan komen sejak bagian Foreword hingga akhir :v
KAMU SEDANG MEMBACA
My Freak Husband
RomanceBagi Quill, hal tergila dalam hidupnya adalah menikahi laki-laki impulsive dan aneh seperti Harrolds. Dan hal gila lainnya adalah.. Dia yang sebelumnya acuh tak acuh terhadap suami tampan nya itu, perlahan tapi pasti.. Mulai ketergantungan dengannya...