LANGIT RAINA - 6

5.4K 337 12
                                    

Jam menunjukkan pukul 13.30 Raina pun mengakhiri acara menonton filmnya, Ia menatap kearah Langit yang sedang asik memakan Pizza yang dibelinya tadi sambil memaikan game yang ada di handphone cowok itu. sebenarnya Raina sudah merasa bosan dengan kegiatan menontonnya dari 2 jam yang lalu.

"Sekarang?" Tanya Langit seolah tahu arti tatapan dari Raina kepadanya dan Raina pun mengangguk menyenderkan kepala dibahu Langit dan tangannya dengan otomatis melingkar memeluk langit.

"Gue ambil kunci mobil dulu" Langit meletakkan Handphone miliknya dan melepaskan pelukan Raina untuk beranjak mengambil kunci mobil.

Raina memegang kaos yang dikenakan oleh Langit, Langit yang merasakan tarikan dari Raina pun membalikkan badannya menghadap kearah gadis itu yang sedang memainkan jari-jarinya ciri khas seorang Raina ketika menginginkan sesuatu tapi ragu untuk mengatakannya.

"Kenapa?"

"Mau naik motor aja" ujar Raina pelan takut dengan tatapan yang diberikan Langit, seketika nyalinya pun menciut. Baru saja Drama OSIS berakhir sekarang Ia sudah memancing kekesalan dari Langit lagi. Sungguh Raina tidak bermaksud akan hal itu.

"Gak, Rain liat baju lo sekarang" Ujar Langit

"Ayo dong Langit, Raina pengen banget sore-sore naik motor bareng Langit" rengek Raina beranjak berdiri dan menghentak-hentakkan kakinya seperti anak kecil

Langit pun mendesar kasar memegang bahu Raina mencoba memberi pengertian terhadap gadis itu. ditatapnya dengan mata teduhnya agar gadis itu menuruti perkataannya.

"Rain, ini masih siang cuacanya panas nanti kulit wajah lo kusem"

"Gak masalah, besok jadwal Raina perawatan sama Mama dan Bunda Evelin" Ujar Raina dengan bibir mencebik menatap memohon kearah Langit. Langit yang ditatap seperti itupun luluh. Ia selalu tidak bisa menolak keinginan dari Raina terkecuali keinginan gadis itu untuk masuk OSIS.

"Ganti baju,-"

"Ih kenapa naik motor begini bagus tahu,-"

"Ganti atau kita naik mobil" final Langit mendengar keras kepala Raina.

"Iyaaaaaaaa" Ujar Raina berlari kearah walk in closet milik Langit dan mengambil bajunya yang memang disediakan oleh Langit ketika Raina menginap.

Pilihan Raina pun jatuh kepada celana bahan highwaist warna hijau emerald dan jacket kulit hitam milik Langit untuk dipakainya. Raina sengaja tidak mengganti kaos cropnya karena merasa malas dan terakhir Raina pun mencepol asal rambut panjang pirangnya itu. Ia pun menatap pantulan dirinya di cermin lalu sedikit berpose untuk di uploadnya ke akun instagram miliknya.

Raina menghampiri Langit yang sudah memegang kunci motor kesayanganya. Raina menatap Langit dari atas sampai bawah Ia merasa kagum dengan cowol itu yang tampak menawan meskipun hanya mengenakan celana pendek dan kaos hitam ditambah dengan aksen kalung yang dibelikannya sewaktu di Bali.

Langit menatap penampilan Raina yang sialnya menambah kecantikan dari sahabatnya itu. Ia semakin ragu membawa Raina menaiki motor takut semua orang menatap Raina. Entahlah Langit hanya ingin melihat Raina merasa nyaman dan tidak terganggu dengan banyaknya pasang mata yang melihatnya.

"Rain,-"

"Stop Langit, Raina udah gak mau gant-ganti lagi!"

"Ayo cepet Raina tunggu dibawah,-" belum selesai Raina melangkahkan kakinya Ia sudah berada di gendongan Langit yang membawanya ke walk in closet.

"Aaaa Langitt! Lepasin Raina" Teriak Raina yang membuat wajahnya memerah menahan kesal akan tindakan Langit kepadanya.

Langit pun mendudukkan Raina di lemari aksesoris, lalu mulai mencari baju Raina yang lebih tertutup. Sedangkan Raina mencebikkan bibirnya menatap langit yang tak kunjung mendapatkan baju untuk dikenakannya. Raina pun menatap jam tangan yang terpasang di tangannya tepat pukul 14.20 wib dan mereka belum juga berangkat!

LANGIT RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang