Hari ini hari dimana Raina dan Dina melakukan tes penerimaan anggota baru OSIS. Semenjak berangkat sekolah Raina sudah diberi banyak petuah oleh Langit agar tidak memaksakan jika memang Raina tidak diterima menjadi anggota OSIS. Langit meminta Raina untuk melakukan tes dengan santai dan tidak terlalu serius. Raina yang berulang kali mendengar ocehan Langit pun hanya mengangguk –anggukkan kepala malas berdebat lebih jauh dengan Langit yang berujung mood nya menjadi jelek dan hal tersebut akan sangat menganggu kelancaran tes OSIS nya.
"Rain, lo dengerin gue" ujar Langit yang gemas dengan tingkah sahabatnya.
"Iya Langit, Raina gak bakal memaksakan diri. Raina pergi ke aula dulu" Ujar Raina dengan menggandeng pergelangan tangan Dina. Menghindari Langit yang sangat banyak bicara.
"Gue gak sabar ketemu kak Askara deh, Kemarin pas pendaftaran Kak Askara gak ada kan ya" Tanya Dina menatap kesamping kanan kiri mencari cogan untuk dirinya mencuci mata.
"Raina lupa wajah kak Askara" Ujar Raina
Dina pun menepuk pelan pundak Raina, merasa kesal bagaimana bisa sahabatnya ini lupa dengan wajah super tampan milik Kak Askara sungguh menyebalkan!
"Lo ngeselin Rain, Sumpah" Ujar Dina yang dijawab kekehan geli Raina.
Setelah melewati beberapa lorong, akhirnya keduanya sampai di Aula dan sebagian orang menatap Raina dengan takjub. Hari ini gadis tersebut terlihat sangat cantik dengan kepangan kecil disamping kiri yang di kuncir setengah dan tetap membiarkan rambut panjangnya tergerai sebagian.
Raina dan Dina memasuki Aula dan duduk dibangku bagian depan karena memang mereka datang paling terakhir dan tempat duduk yang tersisa hanya di bagian depan. Tanpa sadar kedua mata elang milik cowok yang duduk di atas panggung kecil pun menatap intens Raina.
"Baik adik-adik hari ini langsung kita mulai ya untuk tesnya" Ujar Kak renata.
Semua murid mulai di tes satu persatu, mulai dari tes tulis dan dilanjut dengan tes wawancara.
"Dina Atmawidjayha silahkan"
"Dina semangat!" Ujar Raina menyemangati sahabatnya itu dengan senyum yang manis dan hal tersebut tak luput dari penglihatan kedua mata elang yang sedang mengamatinya.
Raina terus menatap punggung sahabatnya yang kini tengah mengerjakan tes tulisnya, walaupun ini bukan pertama kalinya mengikuti tes OSIS tetap saja Raina merasa was-was. Ia harus bisa lolos agar bisa tetap produktif di senior high school. Tatapan Raina pun tak sengaja mengarah ke kiri dan Ia terkejut tatapannya bertabrakan dengan tatapan mata elang yang menatap dirinya. Raina pun segera mengalihkan tatapannya, ia kembali memfokuskan tatapannya kepada Dina. Setelah Dina berdiri tak lama namanya terdengar. Jantungnya sedikit berdebar, Raina menghirup napas pelan lalu mengeluarkannya secara perlahan untuk merilekskan dirinya.
"Raina Auristella"
Dengan langkah yang mantap dan pandangannya Ia arahkan kedepan berjalan dengan percaya diri menuju meja yang sudah disediakan oleh panitia untuk melakukan tes tulis.
"Kamu Raina" ujar salah satu panitia cowok berambut sedikit bergelombang.
"Iya kak," Jawab Raina dengan nada ramah dan tak lupa senyum tipis yang menghiasi wajahnya.
Cowok berambut sedikit bergelombang itu mengangguk, lalu menyerahkan beberapa lembar kertas jawaban dan soal. Raina menerimanya dengan cukup tenang, Ia melakukan apa yang dikatakan oleh Langit Ia harus santai.
"Sepuluh soal esay pemecahan masalah, kamu harus menjawabnya dengan memberikan solusi. Kerjakan dalam waktu 10 menit" Ujar Kak Kino yang diketahui Raina dari nametag yang digunakan oleh cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT RAINA
Ficção AdolescenteWarning 18 (+) Langit dan Raina telah bersahabat sendari kecil. Namun benar jika tidak ada sahabat antara laki-laki dan perempuan, pasti salah satu atau bahkan keduanya saling tertarik entah itu si lelaki atau si perempuan. Begitu pula yang terjadi...