LANGIT RAINA - 15

4K 192 8
                                    

Hari pengumuman penerimaan anggota baru OSIS telah disebar luaskan di beberapa mading sekolah. Semua siswa-siswi yang merasa mengikuti kegiatan tes OSIS pun berbondong-bondong berlari menuju mading sekolah. Raut mimik muka cemas nampak dalam setiap wajah siswa-siswi tersebut. Berbagai pikiran datang bertanya-tanya apakah Ia diterima atau tidak. Begitu juga yang saat ini dialami oleh Raina dan Dina. Setelah pelajaran matematika wajib dan medengar pengumuman jika daftar nama siswa-siswi yang sudah diterima menjadi anggota baru OSIS sudah dipasang di dalam mading sekolah.

"Rain! OMG gue gak sabar banget, ayo Rain kita lihat" heboh Dina sambil membenarkan kuncir rambut miliknya di depan kaca yang wajib dibawa oleh seorang Dina Atmawidjayha.

Raina mengangguk, lalu Raina menoleh kebelakang, dan mendapati Langit yang kini tengah menatap dirinya dengan senyum simpul.

"Mau gue temenin?" Ujar Langit.

Raina menggeleng, ia tidak ingin beberapa murid menganggap dirinya terlalu berlebihan sampai melihat pengumuman meminta ditemani oleh Langit.

"Jangan, Raina sama Dina aja"

Kini giliran Langit yang mengangguk paham, lelaki itu mengelus pergelangan tangan Raina dan menatap dengan tatapan lembut.

"Apapun hasilnya lo harus bisa terima, gue berharap lo gak usah keterima" decak Langit

"LANGIT! Ih jahat banget" rengek Raina kalimat yang pertama sudah membuat hati Raina terharu namun kalimat selanjutnya yang diucapkan oleh cowok itu membuat mood Raina menjadi buruk. Melihat rengekan Raina Rizky yang sedang fokus dengan handphone miliknya pun mengalihkan tatapan kearah dua temannya itu dan seketika tertawa keras melihat wajah cemberut Raina yang menggemaskan.

"Bercanda Rain,-" tunjuk Langit menggunakan dagunya.

Raina mengangguk, kemudian gadis itu berbalik kedepan membuka tas miliknya dan mencari dompet lalu beranjak dari tempat duduknya menyusul Dina yang sudah berada di depan pintu kelas.

"Raina tungguin di kantin ya"

Sepeninggalan Raina, Rizky mencopot heatseat yang ada di telinga. Bersiap untuk istirahat saat ini ia membutuhkan minum-minuman yang segar untuk kepenatan yang dialaminya setelah pelajaran Ibu Denok dengan beberapa rumus yang membingunkan ditambah vibes Bu Denok yang galak membuatnya sedikit menahan napas.

"Kenapa lo gak jadian sama Raina"

Langit tersenyum tipis, pertanyaan yang selalu diterimanya. Dengan helaan napas kemudian Langit beranjak merenggangkan tangannya tanpa mau menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Rizky.

"Lo masih suka sama gadis yang waktu itu?" Tanya Rizky kembali menatap kearah sahabatnya itu.

Langit mengedikkan bahunya.

"Galang udah nunggu lama" ujar Langit mengalihkan pembicaraan.

Rizky menggeleng-gelengkan kepala dengan sifat sahabatnya sendari Junior high school itu. Tak mau ikut campur dengan urusan hati Langit, Cowok itu pun beranjak dan berjalan mendekati Langit lalu berjalan disampingnya. Setelah keduanya keluar dari kelas tentu saja tatapan mengarah kepada mereka karena semenjak mereka bersekolah disini baik Langit, Rizky, ataupun Galang sudah dijuluki mostwanted SMA 5 Bintang Husada begitupun dengan Askara Alfareza sang ketua OSIS yang tampan dan ramah tetap menduduki tahta tertinggi di hati para fans garis keras seorang Askara Alfareza meskipun sekarang telah kedatangan tiga pria tampan sekaligus.

***

"Ayo dong, Dina Atmawidjayha kemana sih!" dengan mata menyimpit dina mengecek satu persatu nama yang tertera dengan ukuran tulisan yang amat sangat kecil! Ingat sangatlah kecil sungguh menjengkelkan.

LANGIT RAINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang