***
memarkirkan mobil dan akh langsung mengendap kedalam rumah sakit. Tentu saja jika bukan dengan cara seperti ini aku akan di usir karna ini sudah terlalu malam untuk menjenguk pasien.
Bahkan aku tidak tahu dimana kamar fio di rawat.
Aku berjalan santai ketika memastikan jika koridor ini sudah sepi. Dengan membawa kotak di tanganku aku sesekali mengintip setiap ruangan berharap bisa menemukan fio.
Tapi yg aku temukan hanyalah orang-orang gila yang di jam seperti ini masih sibuk tertawa.
Dasar orang gila !
Dan aku berhenti tepat seseorang berjalan dari arah yg berlawanan. Ia membawa sebuah boneka besar dan aku bisa memastikan jika ia habis menangis saat itu.
Dan aku tahu siapa dia !
Ayah fio,alex!
Aku berhenti tepat di hadapannya dan ia pun ikut berhenti. Dengan hanya memandangnya aku merasakan kesakitan fio.
Dan itu sungguh sesak.
"kau temannya fio ?"
"ya"
"kau ingin bertemu dengan fio ?"
"ya"
"kamarnya di nomer 89"
"terima kasih"
dan aku meninggalkannya namun aku kembali berbalik. Kotak fio,ia harus tahu tentang ini.
"tunggu om" ia berhenti lalu berbalik ke arahku.
"ini punya fio,isi hati fio selama ini.. Terserah kau mau membacanya atau tidak tapi aku sarankan jangan sekarang. Ini sungguh menyakitkan" aku memberikan kotak tersebut dan dengan ragu alex menerimanya.
"jaga fio baik-baik"
Ia memintaku untuk menjaga fio,apa maksudnya ?
Aku mengangguk tentu saja setelah tahu semua ini tanpa di pinta pun aku akan menjaga fio.
"fio tidak gila,elle yg gila kau harus tahu itu" dengan santai aku meninggalkanya.
Sementara alex hanya mematung di tempatnya..
89..,89...aku mencari nomer itu dan taraaaa kini no itu ada tepat di hadapanku.
Awalnya aku ragu untuk menemui fio aku takut fio tak mau bertemu dengan ku. Tapi aku harus minta maaf pada fio.
Bagaimana pun juga aku ikut andil untuk memasukan fio kedalam rumah sakit jiwa ini.
"fio"
"feee" bisikku ketika aku melihat fio sedang membenamkan dirinya diantara bantal.
KAMU SEDANG MEMBACA
JET BLACK HEART/FF OF C.H
Fanfic"hidupku tidak pernah serumit ini,selalu datar tak ada tawa hanya aku yg mengisinya dengan selalu mengingat kenangan masa laluku dan gadis itu datang.. Mengucapkan hey dan saat itulah aku tahu jika ia akan merubah hidupku menjadi seorang remaja norm...
