Part 4

11.2K 625 1
                                    

Pagi ini pelajaran olahraga Prilly sangat suka dengan olahraga tapi yang ia bisa hanya berlari tidak dengan memainkan sebuah bola ataupun yang lainnya.
"Duhhhh Itte akhirnya pelajaran olahraga juga bete gue ama pelajaran yang lain ya walaupun gue ga jago dalam olahraga" ucap Prilly sambil meregangkan otot-otot tububnya.
Selang beberapa menit pelajaran olahraga dimulai materi kali ini yaitu bermain bola basket. Tak lama setelah sang guru telah memberikan materi para siswanya dibebaskan untuk belajar sendiri sebelum pengambilan nilai minggu depan.
Prilly yang sedang asyik berkutat dengan bola basketnya tidak sadar sebuah bola basket akan mengenai kepalanya.
Buggghhhhh.
"Awwww" rintih Prilly yang kemudian terjatuh dan pingsan.
"Lo sihhh li ngelemparnya kekencengan kena nihhh manusia mercon kan" ucap salah satu anak laki-laki.
"Ilyy lu kenapa?" ucap Itte yang baru saja datang dan panik karena Prilly pingsan.
"Siapa yang ngelakuin ini. Hah? Tanggung jawab. Bawa Prilly ke UKS" teriak Itte sambil menatap anak laki-laki yang menggeromboli Prilly dan Gritte, anak laki-laki itu semuanya menunjuk ke arah Ali.
Tanpa dikasih instruksi Ali segera mengangkat tubuh Prilly dan membawanya ke UKS.
"Lebay banget sih nih cewe kena bola gitu aja pingsan" batin Ali.
Sesampainya di UKS Ali merebahkan tubuh Prilly diatas kasur yang tersedia di UKS.
"Lo harus tanggung jawab lu urusin sahabat gue sampe dia sadar gue mau keluar dulu ada urusan" tanpa menunggu persetujuan Ali Itte pun segera keluar dari ruang UKS.
Ali mencoba mencari sesuatu untuk membuat Prilly sadar. Ia menemukan minyak kayu putih kemudian ia oleskan dijarinya dan didekatkan jarinya ke hidung Prilly.
Tanpa sengaja Ali memperhatikan wajah Prilly.
"Cantik" batin Ali, namun Ali segera menggeleng.
Tak lama Prilly pun sadar dan membuka matanya perlahan.
"Arghhh awww" rintih Prilly kesakitan saat hendak ingin bangun.
"Udah lo tiduran aja gausah sok-sokan kuat, lo udah sadar kan? Yaudah gue pergi" ucap Ali dan segera pergi namun Prilly memanggilnya.
"Ali" pekik Prilly.
Ali pun menghentikan langkahnya namun tidak menoleh ke arah Prilly.
Prilly menghela nafasnya "Makasih" ucap Prilly.
Tanpa membalas ucapannya Ali segera pergi meninggalkan Prilly seorang diri.
"Ali Ali lo bikin gue semakin tertantang li" batin Prilly.
***
Prilly yang merasa sudah baikan mencoba untuk bangun dan kembali ke kelas.
"Prillyyyyy" pekik Itte dari daun pintu.
Prilly hanya mendongakkan wajahnya menatap Itte. Itte pun berhambur duduk di kursi sebelah Prilly.
"Lo kemana sihhh gue cariin di UKS ga ada. Gimana kepala lu masih sakit?" tanya Itte panik sambil memegang kepala Prilly dan melihat bagian yang tadi terkena bola.
"Apaan sih lo Te lebay banget. Gue gapapa" balas Prilly malas sambil menyingkirkan tangan Itte dari kepalanya.
Saat Prilly dan Itte yang sedang asyik bercanda gurau Ali pun datang dan menatap Itte dengan tatapan yang sulit diartikan.
Itte yang mengerti pun bangkit.
"Prill lu baik-baik yahh" ucap Itte dan berlalu pergi ke tempat duduknya.
"hemmm" Prilly yang masih merasa lemas hanya membalas ucapan Itte dengan gumaman kecil.
Prilly masih merasakan lemas ditubuhnya kemudian ia melipat kedua tangannya diatas meja dan menundukkan kepalanya serta meletakkannya diatas tangannya.
"Tumben nih anak kaga nyerocos biasanya gue baru duduk juga udah nyerocos, mungkin masih lemes kali yahh? Entahlahh. Ih ngapa gue jadi mikirin nihh mulut mercon" batin Ali.
***
Bel tanda pulang sekolah pun telah berbunyi saatnya murid-murid kembali ke rumahnya masing-masing.
"Prill maaf yahh kayanya hari ini gue ga bisa pulang bareng lo dehh gue di jemput nyokap soalnya abis ini gue mau langsung pergi sama nyokap gue" ucap Itte lirih.
"iya gapapa koq Te it's okey" balas Prilly sambil tersenyum.
"Terus lu pulang sama siapa dong lu kan masih sakit gara-gara tadi?" tanya Itte.
"Udah gapapa gue bisa pulang sendiri Itteee" balas Prilly gemas dengan tingkah Itte.
"Oh iya gue ada ide. Weh li tadi kan lo udah bikin sahabat gue sakit dan lo harus tanggung jawab. Pokoknya lo harus anterin sahabat gue pulang sampe kerumahnya dengan selamat" racau Itte kepada Ali.
"hmmmmm" Ali hanya bergumam dan menganggukan kepalanya.
"okey dahhh my bestie lu balik ama dia yahh" ucap Itte dan berlalu pergi.
"Ulala babyyy gue pulang dianterin dia, duhhh mimpi apa gue semalem" batin Prilly kegirangan.
Ali pun bangkit dari duduknya dan berlalu pergi hingga sampai di dekat pintu ia menoleh ke arah Prilly.
"mau pulang ga sih lo" ucap Ali geram dan berlalu menuju parkiran.
"iya iyaa judes banget sihh lo" ucap Prilly dan berlari mengejar Ali.
Ali sudah berada di atas motornya dan bersiap menyalakan mesin motornya namun Prilly masih bergeming diposisinya.
"cepetan naik...eh tapi sebentar" ucap Ali yang membuat Prilly tersentak kaget.
Namun tiba-tiba Ali melepaskan jaketnya dan memberikannya ke Prilly.
"Buat apa?" Prilly menyerngitkan dahinya.
"cckkk.." Ali turun dari motornya kemudian mengambil jaketnya dari tangan Prilly lalu melingkarkan jaketnya dipinggang Prilly dan mengikatnya.
Prilly yang mendapatkan perlakuan tersebut hanya bisa terdiam dan batinnya meronta-ronta kegirangan.
"Rok lu kependekan. Udah sekarang cepetan naik" ucap Ali sambil menaiki kembali motornya lalu menggunakan helmnya.
***
Hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai kerumah Prilly. Tak lama mereka telah sampai di depan gerbang rumah Prilly.
Prilly pun turun dari motor Ali dan kemudian melepaskan jaket Ali yang melingkar dipinggangnya.
"nihhh jaket lo" ucap Prilly tersenyum manis kepada Ali.
Ali mengambil jaketnya kemudian mengenakannya.
"Makasih ya. Udahhh an..." belum selesai Prilly berucap motor Ali sudah melaju kencang.
"Ali Ali lo tuh baik tapi kenapa sikap lu selalu begitu anehh banget" batin Prilly dibarengi dengan mengangkat bahunya dan masuk kerumahnya.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang