Ali menyentuh ujung bibir Prilly dan membersihkan bibir Prilly yang menyisahkan bubur dengan ibu jarinya. Prilly pun sontak tercengang dan membelalakkan matanya kaget dengan sikap Ali. Ali pun menatap Prilly setelah selesai membersihkan bibir Prilly namun dengan posisi ibu jarinya masih berada dibibir Prilly. Mereka saling menatap Ali menatap mata Prilly begitu dalam begitu juga dengan Prilly dan mereka terbuai dengan tatapan mereka masing-masing hingga Ali mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Prilly semakin dekat hembusan nafas Ali menyentuh wajah Prilly Ali semakin mendekatkan wajahnya hingga jarak antara mereka hanya 1cm.
Prilly pun memejamkan matanya tidak mau liat dengan apa yang akan dilakukan Ali kepadanya.
Saat mereka hampir tak berjarak tiba-tiba ponsel Ali berbunyi tanda ada telpon masuk. Sontak mereka pun kaget dan Ali segera menjauhkan wajahnya dari wajah Prilly memecah jarak yang tadinya hampir tak berjarak. Ali merogoh saku celananya mengambil ponselnya terlihat diponselnya tertera tulisan "Mama". Ali pun mengangkat telepon dari mamanya.
"Hallo kenapa mah?"
"......"
"Oh gitu. Aku lagi dirumah temen"
"......"
"Yaudah iya Ali pulang sekarang"
"....."
"Wa'alaikumsallam mah"
Ali mengakhiri perbincangannya di telpon dengan mamanya.
"Ehh....emphhh Prill gue pulang dulu yahh gue mau anterin mama" Ali menggaruk tengkuknya yang tak gatal Prilly hanya membalasnya dengan anggukan dan hanya tersenyum.
Prilly tidak bisa berkata-kata jantungnya masih berdegup tak karuan yang bisa ia lakukan hanya tersenyum.
"Yaudah cepet sembuh ya obatnya jangan lupa diminum" Ali pun beregegas keluar dari kamar Prilly tak lupa sebelum ia pergi Ali sempat mengacak-acak rambut Prilly.
Prilly yang diperlakukan Ali seperti itu hanya bisa tersipu malu.
"Ulala babyyy. Gue ga mimpikan. Ali jenguk gue terus sikapnya beda banget ke gue. Terus tadi dia mau nyium gue kan? Aaaa campur aduk banget perasaan gue tapi gue seneng banget" teriak Prilly kegirangan.
***
Hari ini Prilly sudah bisa masuk sekolah keadaannya sudah membaik. Prilly pun tengah asyik melepas rindu dengan sahabatnya Itte padahal tidak bertemu sehari saja.
"Sorry ya Prill gue ga bisa jenguk lo kemaren" ucap Itte lirih.
"Iya ga apa-apa koq. Santai aja yang penting sekarang gue udah sehat koq"
"Iya sihh tapi sekali lagi sorry ya" Prilly tak menghiraukan ucapan Itte pandangannya tertuju pada arah pintu dimana sosok orang yang sangat ia kagumi sedang menuju ke arah mejanya. Itte pun mengikuti arah pandangan Prilly. Prilly pun masih tertegun dengan pesonanya.
Ali ya cowo itu Ali siapa lagi kalau bukan Ali. Ali berjalan dengan santainya. Tak sengaja Ali melihat Prilly tengah memperhatikannya. Ali yang melihat Prilly sedang tersenyum padanya pun Ali membalas senyumannya. Ali pun duduk dikursinya dan segera membuka buku.
"Ali senyumin gue? Itu beneran Ali senyum ke gue?" Batin Prilly.
"Ulala baby Itte tadi lo liat ga? Ali bales senyuman gue. Ali udah mau senyum ke gue" pekik Prilly.
"Iya gue liat. Tapi koq tumben banget tuh anak. Kerasukan setan apaan dia. Aneh gue ama tuh anak"
"Aaaaa Itte bodolah mau kerasukan apaan kek intinya gue seneng dia mau bales senyuman gue. Atau jangan-jangan dia udah mulai terpikat sama gue?" Ucap Prilly dengan bangganya.
"Yeeehhh pede banget lo" tak sengaja Itte menoyol kepala Prilly.
"Aahhh Itte lo mahh" Prilly mengerucutkan bibirnya.
"Hehe maaf baby. Yaudah udah mau masuk balik sono ke asal lo. Hahaha" Prilly pun segera menuju tempat duduknya.
"Udah sembuh?" Pertanyaan itu keluar saat Prilly sudah duduk ditempatnya.
"Udah Alhamdulillah. Makasih ya udah jenguk gue kemaren"
"Iya sama-sama. Lain kali jangan ujan-ujanan lagi" ucap Ali sangat lembut. Prilly hanya mengangguk dan tersenyum.
"Ali kenapa sih? Koq beda banget dari kemarin. Kenapa dia lembut banget ama gue. Entahlah" batin Prilly.
****
Bel istirahat berbunyi. Siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin.
"Itte gue pinjem Prilly bentar. Yuk" Ali pun menarik tangan Prilly tak tau Ali mengajaknya kemana. Prilly menengok ke belakang melihat Itte yang masih membelalakkan matanya dan Prilly hanya bisa mengangkat bahunya tanda ia juga tak tahu Ali mengajaknya kemana.
"Mau makan apa?" Ternyata Ali membawanya ke kantin.
"Ya ampun Ali hahaha. Ngomong aja sih mau ngajak gue kekantin gausah pake narik-narik gue segala haha" Prilly tertawa terbahak-bahak.
"Oh ya haha gue mau makan nasi goreng aja tapi ga pedes minumnya es jeruk" tambah Prilly.
"Oke. Duduk sini" Ali menyuruh Prilly duduk dan ia memesankan makanan untuk dirinya dan Prilly.
Pesanan mereka sudah datang dan dengan sigap Prilly memakan makanannya dengan sangat lahap.
"Udah kan makannya?" Ali segera membayar makanannya dan menarik tangan Prilly untuk ikut dengannya lagi.
"Ya ampun Ali gausah tarik-tarik napa gue juga bisa jalan sendiri" Ternyata Ali mengajak Prilly ke perpustakaan sekolah. Mereka duduk di meja yang dekar dengan jendela dan berada dipojok.
"Temenin gue disini" Prilly mengerenyitkan dahinya. Namun akhirnya Prilly menemani Ali belajar diperpustakaan.
Prilly asyik dengan ponselnya dan Ali yang sedang belajar tiba-tiba beralih fokus pada Prilly yang tengah asyik memainkan ponselnya seraya tersenyum-senyum sendiri bahkan tertawa kecil.
"Cantik juga nihh anak kalo diperhatiin. Baru sadar gue" batin Ali.
Tak terasa waktu berjalan cepar dan bel masuk sudah berbunyi mereka berdua bergegas menuju kelas.
****
Bel berbunyi dua kali menandakan berakhirnya proses belajar mengajar hari ini.
"Itte gue pinjem Prilly lagi yah. Lo bisa kan pulang sendiri?" Itte pun hanya mengangguk paham akan maksud Ali Itte pun tersenyum.
"Lo gue anter pulang" Ali pun segera menggandeng tangan Prilly keluar kelas saat Prilly telah selesai mengemasi buku-bukunya.
Saat sampai di parkiran Ali memperhatikan rok Prilly. Ukurannya masih sama seperti kemarin kemarin tetap terlihat terlalu pendek bagi Ali. Prilly binggung mengapa Ali menatap roknya dengan tatapan seperti itu. Prilly mencoba menurunkan roknya agar menutupi pahanya yang mulus tapi tidak bisa potongan rok Prillu cukup pendek.
"Ga enak kan diliatin gitu? Makanya lain kali pake rok jangan yang pendek kaya gitu" Ali pun melepaskan jaketnya menautkan jaketnya dipinggang Prilly dengan cara memeluk Prilly dan mengikat bagian lengan jaketnya. Prilly hanya terdiam karena tersipu malu dengan sikap Ali saat ini.
"Yaudah naik" Prilly pun naik ke atas boncengan motor Ali. Dan Ali segera melajukan motornya dengan kencang membelah jalanan saat Prilly sudah duduk dikursi boncengannya.
¤¤¤¤
Sorry guys baru nongol. Kemaren" ga dapet ide dan sekarang baru dapet ide alhasil gini agak ga jelas.
Haha maafkan aku tapi suka ga suka semoga aja suka ama ceritanya hehehe :D
Selamat membaca ;) :*