Part 6

9.7K 608 0
                                    

Hay readers sorry ya aku baru bisa ngnext SC mumpung hari ini libur jadi aku sempet"in ngenext SC. Maaf kalo ga jelas dan banyak tulisan yg typo. Makasih yang udah mau baca. Jangan lupa vote ya setelah membaca ;)
Happy reading :*
~~~~~

Hari ini hari minggu hari yang ditunggu tunggu oleh seorang Prilly Latuconsina yang merasa jengah dengan hari harinya yang selalu disibukkan dengan tugas" namun dihari minggu ini ia bebas bermalas-malasan.

Entah mengapa tiap kali hari minggu Prilly bisa untuk bangun pagi berbeda dengan hari hari lainnya.

Prilly mengerjapkan matanya dan mengumpulkan kesadarannya terlebih dahulu untuk bersiap melakukan aktivitas rutinnya di minggu pagi yaitu jogging disekitar komplek rumahnya.

"Ahhhh pagi emon emonku sayang" ucap Prilly pada barang barangnya yang bericon doraemon saat matanya sudah mampu terbuka dengan sempurna.

Karna tak mau paginya disia-siakan dengan hanya tiduran Prilly bergegas kekamar mandi.

Seusai mandi Prilly mengenakan kaos santainya sepaha dan celana pendeknya diatas lutut serta rambutnya yang ia jepit keatas memperlihatkan lehernya yang indah dan tak ketinggalan sebuah earphone yang bertengger di telinganya. Prilly bergegas keluar kamar untuk lari pagi.

"Pagiii tante sofia" sapa Prilly ramah kepada tante sofia yaitu tetangga Prilly saat Prilly keluar dari gerbang.

Prilly cukup banyak dikenal oleh orang" disekitar rumahnya karna sikapnya yang selalu ramah kepada siapapun.

"Pagi sayang, duhhh makin cantik aja kamu Prill" balas tante Sofia.
"Ahh tante bisa aja nihh, tante juga koq makin cantik" ucap Prilly yang tersipu malu.

"Yaudah tan ii mau lari pagi dulu ya tan takut kesiangan, dahh tante Sofia cantik" ucap Prilly dan bergegas untuk lari.

Tante sofia hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

Prilly yang tengah asyik berlari sambil mendengarkan lagu tiba-tiba seseorang menabraknya hingga terjatuh.

Brukkkkk

"Duhhh lo kalo jalan hati* dong, ga punya mata apa" gerutu Prilly yg masih tertunduk.

"Ehhh sorry gue ga sengaja. maaf yahh sini gue bantu bangun" ucap oramg tersebut sambil mengulurkan tangannya.

"Koq kaya gue kenal yahh nih suara kaya suaranyaa..." batin Prilly.

Prilly pun menengadahkan kepalanya untuk melihat orang tersebut.

"Aliiiii" pekik Prilly girang.

"Lo" ucap Ali terkejut.

"Aaaaa seneng banget ketemu lo disini, rumah lo disini juga? dimananya? koq gue gak tau sihh?" tanya Prilly bertubi-tubi sambil berdiri dan membersihkan celananya yang sedikit kotor.

"Lo gapapa kan? yaudah kalo gapapa gue pergi" ucap Ali dan segera meninggalkan Prilly tanpa menjawab pertanyaan Prilly barusan.

"Aliiiii" pekik Prilly.
Ali pun berhenti dan menengok ke belakang.

"Apa lagi?" ucap Ali ketus.
"Tungguin guee, gue mau jogging bareng lo" ucap Prilly manja.

"Terserah" ucap Ali ketus dan kembali melangkahkan kakinya diikuti Prilly yang segera berjalan mensejajarkan langkahnya dengan Ali.

Ali berlalu mendahului Prilly, Prilly yang ingin ikut berlari namun seketika kakinya merasakan sakit mungkin terkilir saat tadi bertabrakan dengan Ali.

"Awhhh" rintih Prilly.

"Alii" pekik Prilly.

"Apaan lagi sihh Prill?" ucap Ali ketus.

"Tungguin kaki gue sakit ga bisa lari" ucap Prilly memelas.

Ali dengan terpaksa menghampiri Prilly dan jongkok membelakangi Prilly. Prilly mengerutkan dahinnya.

"Lo ngapain?" tanya Prilly bingung.

"Naik" ucap Ali ketus.

"Mau ngapain?" tanya Prilly yang masih bingung.

"Cepett naik" ucap Ali dengan nada sedikit membentak karna geram dengan sikap Prilly yang seperti orang bodoh.

Prilly yang terkejut pun segera naik ke atas punggung Ali.

Itulah Ali semenjak ditinggalkan Cia Ali berubah menjadi sosok cowok yang cuek, dingin dan sedikit ketus kepada cewe tapi tidak menutup kemungkinan kalau ia tidak tega melihat seorang cewe tersakiti dan tidak bisa menutupi sikapnya yang selalu care pada siapapun.

"Duhhh koq gue degdegan gini yahh dia gendong gue kaya gini, dia tau ga yahh kalo gue degdegan gini" batin Prilly sambil tersenyum senyum sendiri.

"Prill, rumah lo dimana?" tanya Ali.

Namun Prilly tak bergeming masih setia dengan lamunannya.

"Prillyyyy Latuconsina" panggil Ali setengah berteriak karena tidak mendapat jawaban dari Prilly yang sontak membuat Prilly tersentak hampir jatuh.

"Hah? iya apaan Li? ngomong apa tadi? sorry gue ga denger" ucap Prilly.

"Rumah lo dimana?" tanya Ali ketus.

"Hah? lo nanya rumah gue? ga salah? lo mau main kerumah gue? aaaaa seneng banget. Tapi tunggu bukannya lo pernah nganterin gue ya sampe rumah masa lo gatau sih" cerocos Prilly tak henti-hentinya.

"Bawel banget sih lo gue lupa, cepetan apa lo mau gue turunin disini" ucap Ali geram.

"Ehh...ehh iya iya jangannn rumah gue ga jauh dari sini tinggal lurus aja dikit terus ada pertigaan belok kanan nahh rumah gue yang warnanya biru putih" ucap Prilly menjelaskan yang dibalas dengan anggukan Prilly.

Tak lama Ali dan Prilly telah sampai di depan gerbang rumah Prilly dan tak disangka ada tante Sofia yang sedang menyiram tanaman dirumahnya.

"Lohh ii kamu kenapa sayang?" tanya tante Sofia khawatir.

"Gapapa koq tante cuma terkilir aja sedikit tadi jatoh" balas Prilly.

"Yaudah gihh kamu buru buru masuk, oh iya ini siapa Prill? Pacar kamu yahhh? duhh ii bisa banget cari pacarnya yang ganteng gini" ucap tante Sofia yang membuat Prilly tersipu malu namun Ali hanya bisa tersenyum.

"Ohh ini Ali tan temen ii, aahhhh tante bisa aja, engga koq cuma temen, yaudah ii masuk dulu ya tante" ucap Prilly dan segera menyuruh Ali untuk masuk ke rumahnya.

"Gue turunin lo dimana nihh? berat tau" ucap Ali.

"Yaudah Li turunin gue disitu aja" ucap Prilly menunjuk kearah ruang tengah.

Ali pun menghempaskan Prilly diatas sofa.

"Rumah lo koq kosong ga ada siapa siapa, bokap nyokap lo mana?" tanya Ali yang merasa heran.

"Ohh mereka lagi keluar kota ayah ada kerjaan disana jadi bunda nemenin ayah" ucap Prilly santai.

"Ohh. Pembantu lo mana?" tanya Ali lagi.

"Ohh Bi Sum jam segini paling lagi belanja ke pasar ama ke supermarket" ucap Prilly kemudian hendak berdiri namun tiba-tiba.

"Awhhh" rintih Prilly kesakitan.

"Lo mau kemana sihh? udah gausah belagu kaki lo masih sakit" ucap Ali ketus.

"Gue mau ngambil obat gosok buat ngurutin kaki gue" ucap Prilly lirih.

"Yaudah gue aja yang ambil, dimana kotak P3K nya?" tanya Ali.

"Itu deket dapur" ucap Prilly sambil menunjuk kotak P3K yang dekat dengan dapur.

"Koq kaki gue sakit gini ya dipake jalan tadi sebelumnya dipake jalan gapapa apa mungkin baru kerasa sekarang sakitnya" batin Prilly sambil memegangi kakinya yang sakit.

Tak lama Ali sudah kembali membawakan obat gosok.

"Udah biar gue yang ngurutin kaki lo" ucap Ali yang segera duduk disamping Prilly sambil menyuruh Prilly untuk menyandarkan punggungnya dilengan sofa dan menjulurkan kakinya.

Ali pun mengangkat kaki Prilly dan meletakkan dipahanya. Dengan cekatan Ali mengoleskan obat gosok dan menguruti kaki Prilly.

Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang