Delapan

311 19 3
                                    

Gilang : Haha makasih ya Al. Makin sayang deh gue sama lo :D

Makin sayang? Maksudnya? Batin Alona lalu meyeruput Coffeenya.

Saat ini Alona sedang chattingan dengan Gilang. Semenjak mereka duduk berdua dan bercerita saat perjalanan pulang dari jalan-jalan kelas beberapa hari yang lalu.

Flashback.

"Al, gue boleh duduk disini?" Ujar Gilang berdiri disamping Alona. Sekarang pukul 21.05 , mereka sedang berada dalam perjalanan pulang setelah seharian berlibur.

Alona menoleh. Kebetulan, Kak Niken lagi bernyanyi dengan yang lain dibelakang.

"Boleh kok" jawab Alona mempersilahkan.

Gilang duduk. Mereka diam. Belum ada yang mau memulai pembicaraan. Alona sibuk dengan ponselnya.

"Al" panggil Gilang.

Baru saja Alona ingin menjawab. Tyo berteriak.

"Lang! Ngapain lo disitu?" Teriak Tyo yang sedang berkumpul dan bermain gitar.

"Ah diem lo! Gue lagi pedekate-an sama Alona. Ganggu" sahut Gilang.

Gilang kembali Fokus pada pembicaraannya dengan Alona.

"Al?" Panggil Gilang lagi.

"Hhm?" jawab Alona dan menoleh pada Gilang.

"Ngobrol yuk?"

"Inikan udah ngobrol, Lang"

"Oh iya hehe" ujar Gilang sedikit salah tingkah. "Menurut lo Cinta itu apa?" Tanyanya lagi.

"Cinta? Hhmm... Perasaan kepada seseorang yang kita tidak terlalu berharap orang itu akan membalas perasaan kita. Perasaan yang ikhlas memberi tanpa mengharapkan umpan balik. Perasaan yang datangnya secara perlahan. Tapi, ada juga yang tiba-tiba" jelas Alona sambil memandang keluar jendela.

CoffeealonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang