Tiga Puluh

241 10 0
                                    

Sekarang, Alona dan Vryanda sedang berjalan-jalan. Dari tadi tidak ada yang membuka pembicaraan.
Vryanda sibuk dengan pikirannya, Alona sibuk dengan debaran jantungnya.

Serious nih dia mau nembak gue? Tapi kan dia punya pacar. Apa cuma bercandaan chat dia tadi? Yaampun gregetan gue. Ujarnya dalam hati.

Sedari tadi Alona ingin sekali menanyakan tentang chat Vryanda tadi pagi. Maksudnya apa?

Alona gelisah. Gesture tubuh Alona yang gelisah dirasakan oleh lelaki di sampingnya. Namun Vryanda membiarkannya saja.

Terdengar decakan dari bibir mungil Alona. Gadis itu berhenti berjalan dan menatap kesal pada Vryanda.

Vryanda menoleh, "Kenapa?"

"Lo masih nanya? Lo yang kenapa?" ujar Alona kesal.

"Emang gue kenapa?"

"Maksud chat lo tadi apa?" Alona mulai tak sabar.

Vryanda berpikir sejenak, "Jadi, lo ngarep gue tembak?"

Mulut Alona terbuka sedikit, matanya melebar terkejut. Setengah berlari dia pergi meninggalkan Vryanda.

Melihat itu Vryanda terkekeh, "Dasar bocah."

Alona tak merasa ada yang mengejarnya. Lalu dia memperlambat langkahnya, dia berhenti di depan bangku taman, kemudian duduk di sana. Di sebelahnya ada anak kecil yang sedang memakan ice cream. Sejenak Alona juga ingin ice cream seperti itu.

Suasana taman memang ramai, tapi tidak menutupi suasana hati Alona yang buruk. Dia sakit hati karena perilaku Vryanda. Seharusnya dia tidak percaya kata-kata lelaki itu. Alona menunduk sembari menghentakkan kakinya. Dia sangat-sangat kesal.

Tiba-tiba suasana di sekitarnya sunyi. Telinganya mendengar petikan gitar.

Paling pengamen. Gue mau pulang, Buund! Pekiknya dalam hati.

Dia tetap menunduk.

My Angel...

Dahi Alona mengkerut, suaranya kayak pernah kenal. Penasaran, Alona mendongak. Seketika dia terkejut melihat Vryanda sedang duduk beberapa meter di depannya. Di pangkuannya ada gitar.

Vryanda tersenyum. Alona menoleh ke kanan dan kiri melihat siapa yang disenyumi Vryanda. Tidak ada orang di sampingnya. Orang-orang berdiri mengelilingi mereka.

Tubuh Alona menegang. Dia tidak bisa bergerak. Jantungnya berdebar kencang. Dia menatap lurus Vryanda. Lelaki itu melanjutkan nyanyiannya.

how’d you get to be so fly?
how’d you get to shine so bright, girl?
how’d you get to look like that?
heaven don’t you call her back
yeah

halo, halo
i’m not sayin’ hi
baby, there’s a ring above your head
and it shines so bright in the sunlight, in the sunlight

halo, halo
this is like a dream
every bit of you, it makes me weak
how did i get here? in the sunlight, in your sun

i must be in heaven
cause i’m looking at an angel
who’s staring back at me
her eyes so heavenly

Alona mengalihkan pandangannya dari Vryanda. Wajahnya memerah malu.

CoffeealonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang