Sembilan Belas

244 15 3
                                    

Pict : Alona's Library
===============================

Alona meneguk Cappucinnonya.
Dia sedang duduk bersantai sambil membaca novel di perpustakaannya.

Alunan suara Beyonce dengan lagunya Listen menemani Alona.
Tak lama, seseorang mengetuk pintu. Alona menoleh mendapati Anggra yang berdiri di pintu masuk.

Alona kembali mengalihkan pandangannya ke novel.

Anggra mendengus, lalu mengambil asal salah satu buku rak. Ia duduk di kursi lainnya.

Alona melirik Anggra, pandangannya turun pada judul buku yang dipegang Anggra. Alona menahan tawanya.

Sadar bahwa sedang diperhatikan, Anggra menoleh mendapati Alona dengan bahunya yang bergetar dan wajahnya ditutup novel.

Dahi Anggra mengeryit bingung.

"Lo ketawa?" Tanya Anggra.

"Nggak" jawab Alona dengan wajahnya yang masih di tutupi novel.

"Apaan sih"

"Lo lagi dapet?"

"Hah?"

"Lo lagi dapet?" Ulang Alona.

"Dapet apaan?" Anggra semakin bingung.

"Tamu bulanan"

"Lo pikir gue cewek!"

"Itu yang lo baca apaan?" Tunjuk Alona.

Anggra melihat buku yang dipegangnya. Dia baru sadar buku yang dibacanya tentang Wanita dan Menstruasi. Anggra melempar buku itu dan bergidik.

"HAHAHAHA..." Tawa Alona pecah.

"Tawa lo Kunti!" Rutuk Anggra.

Setelah dirasa cukup tertawa, Alona menetralkan nafasnya dan meminum habis Cappucinnonya.

"Lo ngapain kesini?"

"Maen"

"Emang ini taman bermain"

"Emang iya"

"Ck!" Alona kembali fokus pada novelnya.

Tak ada yang berbicara setelah itu.
Hanya terdengar Tulus membawakan lagunya, Jatuh Cinta.

"Gue mau nembak Widy" ujar Anggra pelan yang masih sangat jelas Alona dengar.

"Apa?" Tanya Alona memastikan.

"Gue mau nembak Widy. Temen lo" ulang Anggra lebih jelas.

Alona menatap lurus mata Anggra. Dia mencari kebohongan, namun tak ada.

"Lo serius?"

"Iya"

"Gak main-main?"

"Kaga"

"Demi apa?"

"Demi mobil dan motor kesayangan gue"

"Hhhmmm" Alona tampak berpikir. "Gimana perasaan lo ke dia?" Lanjutnya.

"Gue cinta ama dia" cicit Anggra.

"Apa?"

"Ck! Gue cinta ama dia!" Ujar Anggra kesal.

"Kok bisa?"

"Emang cinta butuh alesan?" Anggra mulai kehilangan kesabarannya. Alona sedari tadi bertanya terus.

Alona mangut-mangut.

"Ya udah, tinggal lo tembak" ucap Alona singkat.

"Gimana caranya?" Anggra meminta saran.

CoffeealonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang