Dua Puluh Delapan

216 11 3
                                    

Ini sudah dua hari setelah Alona menemani Vryanda membeli kado untuk pacarnya. Tidak ada kabar sama sekali dari lelaki itu.
Selama dua hari ini pun dia uring-uringan. Berpikir, menelaah perasaannya. Setiap kali dia mengingat Vryanda, hatinya berdebar dan juga cemburu karena dia telah punya pacar.

Saat ini, Alona hanya duduk di atas tempat tidurnya sembari memegang secangkir kopi. Dia tidak bisa tenang. Berbagai macam pikiran ada di benaknya. Dia ingin sekali menghubungi Vryanda, namun dia takut nanti pacarnya marah. Dan ceweknya ngelabrak dia, seperti dulu.

"Yaampun gila gue lama-lama gini," desahnya.

Ponselnya berdering, ada chat masuk.

Anggra Syahda : Woi. Somse lo ya!

Alona Ghandi : Apa.

Anggra Syahda : Gue di depan nih, bukain pintu.

Alona Ghandi : Buka aja sendiri, gue mager.

Alona meletakkan ponselnya bersebelahan dengan cangkir kopi yang sudah kosong di atas meja. Dia merebahkan diri. Menghela napas panjang.

Terdengar bunyi pintu dibuka. Anggra muncul.

"Tumben nggak main keluar?" tanya Anggra sembari berjalan menghampiri Alona.

"Nggak mood," sahutnya singkat.

"Kenapa lagi Al? Vryanda kenapa?"

"Dia udah punya pacar ternyata."

Kening Anggra berkerut bingung, setaunya lelaki yang disukai Alona itu sedang tidak menjalin hubungan dengan siapapun. Tapi, kenapa Alona mengatakan seperti itu?

Anggra mendengarkan cerita Alona. Matanya berkaca-kaca.
Setelah bercerita, dan Alona lumayan tenang, gadis itu secara halus menyuruh Anggra pulang karena dia ingin sendiri. Anggra menuruti.

Alona kembali termenung di kamar. Dia membuka sosial medianya. Membalas pertanyaan-pertanyaan askfm, membalas chat whatsapp, stalker Instagram.

Tak terasa sudah dua jam main ponsel, dan akhirnya dia tertidur.

××××

Hari ini Sabtu. Kebetulan tidak ada jadwal kuliah hari ini.

"Ah, besok Valentine ya? Ada gak kado nyasar ke gue?" gumamnya.

Hari masih pagi. Dia berencana pergi jogging. Namun, suara ponsel menginterupsinya.

Ada chat dari Vryanda. Alona bingung, kenapa pagi-pagi sudah nge-line?
Dia membuka chat itu, tiga bubble sekaligus yang masuk. Alona membalas pesan itu malas.
Tiba-tiba Alona langsung beranjak dari kasur tergesa-gesa berlari untuk berpakaian dan segera keluar kamar, setelah gadis itu membaca chat terakhir dari lelaki yang membuatnya uring-uringan itu.

Tiba-tiba Alona langsung beranjak dari kasur tergesa-gesa berlari untuk berpakaian dan segera keluar kamar, setelah gadis itu membaca chat terakhir dari lelaki yang membuatnya uring-uringan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


××××

Oh my god!
Ini part pendek banget.
But, gpp deh ya. Selamat membacaa.
Lvyaa

SN

CoffeealonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang