Widy sedang membaca artikel mengenai aktor korea favoritenya. Lee Seung Gi.
Dia fokus membawa satu per satu artikel.
Ponselnya bergetar, ada chat dari Alona.
Alona Ghandi : oi, lo mau ke Korea gak?
Danisa Widyra : gak usah bercanda Al.
Alona Ghandi : Gue ada tiket pesawat PP nih, nyokap gue ngirimin. Tapi gue males pake, mager ke sono.
Danisa Widyra : Engga ah, kaga enak sama Bunda.
Alona Ghandi : Nggak papa elah. Kalo iya gue titip Anggra nih tiketnya?
Danisa Widyra : Engga deh Al, segan ;(
Padahal dalam hati Widy sangat ingin menerima. Tapi, dia segan dengan orang tua Alona.
Alona Ghandi : Oh yaudah, padahal sekalian ada ticket meet and greet bareng Seung Gi. Okedeh.
Danisa Widyra : BILANG SAMA ANGGRA SURUH BAWAIN TIKETNYA KE RUMAH GUE CEPETAN!
alona Ghandi : Dasar. Disogok seung gi baru heboh.
Danisa Widyra : Hehehe timaci sayangkuuuu :*
Widy sangat senang. Bodo amat dengan segan. Yang penting dia bertemu Seung Gi.
Tak lama, Anggra datang. Lelaki itu menyodorkan dua tiket pada Widy.
"Kok dua?" tanya Widy.
"Aku ikut juga," ujar Anggra lalu duduk di samping Widy mengambil alih laptop pacarnya itu.
"Serius? Yeeey!" seru Widy heboh lalu memeluk Anggra.
"Kalo nggak dijagain ntar ilang kan berabe," gumam Anggra.
Widy terkekeh. Dia tak menyangka bisa mendapatkan kesempatan melihat aktor favoritnya.
∆××××∆
Maafkan Aku Widy!
Ini terlalu pendek.
Diriku bingung mau memberikan special part tentang apa padamu.
Hanya ide ini yang terlintas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffeealona
Подростковая литератураHidup itu gak akan pernah berjalan mulus. Segimanapun lo membuat rencana, pasti ada aja yang ngerusak. Seperti Kopi. Segimanapun lo menambahkan gula supaya manis, pasti lo juga tetap ngerasain pahitnya gimana.
